Uji
Kompetensi Paramedik Veteriner adalah proses pengujian dan penilaian yang
dilakukan oleh Tim Penguji, untuk mengukur tingkat kompetensi Paramedik
Veteriner dalam rangka memenuhi syarat pengangkatan dari jabatan lain atau
kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi pegawai negeri sipil di kementerian ataupun lembaga.
Berikut
Ini adalah beberapa contoh soal beserta jawaban Uji kompetensi Paramedik
Veteriner Karantina hewan untuk kenaikan jenjang jabatan dari Paramedik
Pelaksana ke Paramedik Pelaksana lanjutan.
******
KUMPULAN
SOAL JAWAB UJI KOMPETENSI PARAMEDIK VETERINER
KARANTINA
HEWAN (PELAKSANA - PELAKSANA LANJUTAN) 2016
I. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah
salah satu jawaban yang benar a, b, c atau d.
1.
Urutan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan yang benar adalah:
a. Anamnase
– Signalement – Status praesen – Klinis
b. Anamnese
– signalement – Klinis – Status praesen
c. Signalement
– anamnese – status praesen – Klinis
d. Status
praesen - Anamnase – Signalement – Klinis
Jawaban
yang benar a
2. Pemeriksaan
eksterior fisik diatas alat angkut terhadap kambing /domba dilakukan dg cara
Inspeksi /melihat, membau dan mendengar keadaan umum hewan diantaranya :
a. Posisi
berdiri, tidur, cara berjalan pincang?, Luka? ekspresi muka, suara suara
(Keadaan tubuh hewan); Keadaan kunjungtiva dan
Ada /tidaknya leleran mulut, hidung, mata; Ada tidaknya parasit kulit,
keadaan bulu kulit; Nafsu makan;Feces (bentuk, konsistensi, bau dll).
b. Reflek,
gerakan telinga, gerakan ekor (kepekaan terhadap lingkungan); Posisi berdiri,
tidur, cara berjalan pincang?, Luka? ekspresi muka, suara suara (Keadaan tubuh
hewan); Keadaan kunjungtiva dan Ada
/tidaknya leleran mulut, hidung, mata; Ada tidaknya parasit kulit, keadaan bulu
kulit; Nafsu makan;Feces (bentuk, konsistensi, bau dll).
c. Posisi
berdiri, tidur, cara berjalan pincang?, Luka? ekspresi muka, suara suara
(Keadaan tubuh hewan); Keadaan kunjungtiva dan
Ada /tidaknya leleran mulut, hidung, mata; Nafsu makan;Feces (bentuk,
konsistensi, bau dll).
d. Posisi
berdiri; ekspresi muka; Nafsu makan; Feces (bentuk, konsistensi, bau dll).
Jawaban
yang benar b.
3. Teknik
melakukan pemeriksaan fisik pada kambing domba dan babi dilakukan dengan cara:
a. Inspeksi
(melihat, mendengar, membau), Regurgitasi, Deglutisi, Palpasi, Auskultasi,
Perkusi, yang didahului dengan anamnesa.
b. Inspeksi
(melihat, mendengar, membau), Regurgitasi, Palapasi, Auskultasi, Perkusi, yang
didahului dengan anamnesa.
c. Inspeksi
(melihat, mendengar, membau), Regurgitasi, Palapasi, Auskultasi, Perkusi.
d. Inspeksi
(melihat, mendengar, membau), Palapasi, Auskultasi, Perkusi, yang didahului
dengan anamnesa.
Jawaban yang
benar d.
4. Sebutkan
beberapa poin pemeriksaan fisik organoleptik daging untuk komsumsi manusia?
a. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; Struktur jaringan daging; Konsistensi (Pada daging segar
dan daging dalam ciller); Rasa (enak tidaknya); Kebersihan dari cemaran-cemaran
biologis, phisik maupun kimiawi.
b. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; Struktur jaringan daging; Konsistensi (Pada daging segar
dan daging dalam ciller); Kebersihan dari cemaran-cemaran biologis, phisik
maupun kimiawi.
c. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; Konsistensi (Pada daging segar dan daging dalam ciller);
Kebersihan dari cemaran-cemaran biologis, phisik maupun kimiawi.
d. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; Struktur jaringan daging; Konsistensi (Pada daging segar
dan daging dalam ciller).
Jawaban
yang benar b.
5.
Komponen apa saja pada pemeriksaan fisik susu untuk komsumsi manusia?
a. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; Kebersihan.
b. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; pH; Kebersihan.
c. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; rasa; pH; Kebersihan.
d. Pemeriksaan
terhadap Warna; Bau; rasa.
Jawaban
yang benar c.
6.
Warna daging normal alami hewan berikut ini adalah:
a. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): pink kelabu. Poultry: putih abu abu sampai merah.
b. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): pink kelabu. Poultry: merah.
c. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): pink kelabu. Poultry: merah tua.
d. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): merah gelap. Poultry: merah.
Jawaban
yang benar a.
7. Daging
alami (bukan freezer) normal dan sehat adalah daging yang konsistensinya:
a. Keras.
b. Rapuh.
c. Anget.
d. Kenyal.
Jawaban
yangbenar d.
8. Daging
sapi mempunyai pH normal sekitar:
a. pH:
5,4 – 5,8
b. pH:
6 – 8
c. pH:
6,5 – 7,5
d. pH:
7 – 8
Jawaban
yang benar a.
9.
Bau normal daging adalah segar sesuai spesie asal daging, sedangkan bau
abnormal diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Busuk,
anyir.
b. Busuk,
tengik, anyir, bumbu rempah.
c. Busuk,
tengik, anyir, bumbu rempah, pete.
d. Busuk,
tengik, anyir, bau abnormal lain (misal dari bahan kimia tertentu).
Jawaban
yang benar d.
10. Vaksin
dapat digolongkan menurut jenis mikrobanya, viabilitas, komposisi dan cara
pembuatannya. Dewasa ini vaksin menurut jenis mikrobanya adalah:
a. Vaksin
bacterial; Vaksin Viral;
b. Vaksin
bacterial; Vaksin Viral; Vaksin Parasiter.
c. Vaksin
bacterial; Vaksin Viral; Vaksin Parasiter; Vaksin mikotik.
d. Vaksin
bacterial; Vaksin Viral; Vaksin Parasiter; Vaksin mikotik; Vaksin Prionik.
Jawaban
yang benar adalah c
11.
Jenis vaksin menurut Komposisi antigennya dan cara pembuatannya :
a. Whole
vaccine; Split /sub unit vaccine; Vaksin toksoid; Vaksin Idiotipe; Vaksin
Rekombinan; Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines); Vaksin control; Vaksin duplo.
b. Whole
vaccine; Split /sub unit vaccine; Vaksin toksoid; Vaksin Idiotipe; Vaksin
Rekombinan; Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines).
c. Whole
vaccine; Split /sub unit vaccine; Vaksin toksoid; Vaksin Idiotipe; Vaksin Rekombinan;
Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines); Vaksin RNA; Vaksin boster.
d. Whole
vaccine; Split /sub unit vaccine; Vaksin toksoid; Vaksin Idiotipe; Vaksin
Rekombinan
Jawaban
yang benar adalah b.
12. Povidon-iod
adalah antiseptic yang efektif sebagai desinfeksi kulit dalam bentuk cair,
sabun cair, salepnamun mempunyai efeksamping sebagai berikut:
a. Efek
samping. Bila digunakan pada permukaan kulit rusak yang luas (Misalnya luka
bakar) iodium dapat diresorbsi dan meningkatkan kadarnya dalam serum sehingga dapat
menimbulkan asidosis, neutropenia dan hipotirosis.
b. Tidak
ada efek samping.
c. Menimbulkan
kemandulan /kemajiran pada hewan yg diberi aplikasi povidone iod terlalu lama.
d. Menimbulkan
urolitiosis.
Jawaban
yang benar a.
13. Iodium
adalah desinfektansia yang sangat kuat namun pengunaannya untuk desinfeksi alat
atau kandang yang terbuat dari metal perlu dipikirkan efek sampingnya, yaitu:
a.
Memberi bekas warna kuning kecoklatan.
b.
Berikatan dengan metal dan menghasilkan gas yang beracun
c.
Bersifat korosif.
d.
Menimbulkan sesak nafas.
Jawaban
yang benar c.
14.
Prinsip pengobatan sebagai berikut:
a. 1.
Obati (atasi) penyebab penyakitnya; 2. Ringankan penderitaannya dengan
mengatasi gejala penyakitnya
b. 1.
Obati (atasi) penyebab penyakitnya; 2. Ringankan penderitaannya dengan
mengatasi gejala penyakitnya; 3. Pulihkan kondisinya.
c. 1.
Obati (atasi) penyebab penyakitnya; 2. Ringankan penderitaannya dengan
mengatasi gejala penyakitnya; 3. Pulihkan kondisinya; 4 Kebalkan dari penyakit.
d. 1.
Obati (atasi) penyebab penyakitnya; 2. Ringankan penderitaannya dengan
mengatasi gejala penyakitnya; 3. Pulihkan kondisinya; 4. Hilangkan stressnya;
5. Tingkatkan produktifitasnya.
Jawaban
yang benar b.
15. Penggunaan
antibiotika adalah untuk mengobati berbagai jenis infeksi mikroorganisme namun
dapat juga dimanfaatkan untuk:
a. Prevensi
infeksi misalnya pada pembedahan besar.
b. Prevensi
infeksi misalnya pada pembedahan besar dan untuk penggunaan nonterapeutik yaitu untuk stimulan
pertumbuhan dalam peternakan dan untuk menimbulkan kekebalan tubuh.
c. Untuk
penggunaan nonterapeutik yaitu untuk
stimulan pertumbuhan dalam peternakan.
d. Prevensi
infeksi misalnya pada pembedahan besar dan untuk penggunaan nonterapeutik yaitu untuk stimulan pertumbuhan
dalam peternakan.
Jawaban
yang benar d.
16.
Termasuk kelompok antibiotika:
a. Penisilin.
Sefalosporin, Tetrasiklin, sulfonamide
b. Penisilin.
Sefalosporin, Tetrasiklin, Aminoglikosida
c. Penisilin.
Sefalosporin, Tetrasiklin, kuinolon
d. Penisilin.
Sefalosporin, Tetrasiklin, formaldehid
Jawaban
yang benar b.
17.
Antibiotik ini biasa diberikan lewat minuman secara kelompok pada unggas
a. Erythromycin
b. Formaldehide
c. Trembolon
d. Pentobarbital
Jawabab
yang benar a.
18.
Pemberian (rute) obat secara parenteral meliputi empat tipe utama yaitu:
a. 1.
Subcutan (SC), injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit; 2.
Intradermal (ID), injeksi kedalam dermis (kulit hewan) tepat dibawah epidermis;
3. Intramuskular (IM), injeksi kedalam daging /otot hewan; 4. Intravena (IV),
suntikan kedalam vena.
b. 1.
Subcutan (SC), injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit; 2.
Intradermal (ID), injeksi kedalam dermis (kulit hewan) tepat dibawah epidermis;
3. Intramuskular (IM), injeksi kedalam daging /otot hewan; 4. Intratrachea
(IT), suntikan kedalam trachea.
c. 1.
Subcutan (SC), injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit; 2.
Intradermal (ID), injeksi kedalam dermis (kulit hewan) tepat dibawah epidermis;
3. Intramuskular (IM), injeksi kedalam daging /otot hewan; 4. Intrapulmo (IT),
suntikan kedalam pulmo.
d. 1.
Subcutan (SC), injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit; 2.
Intradermal (ID), injeksi kedalam dermis (kulit hewan) tepat dibawah epidermis;
3. Intramuskular (IM), injeksi kedalam daging /otot hewan; 4. Intraarteri (IA),
suntikan kedalam arteri.
Jawaban
yang benar a.
19.
Penyuntikan Intravena (IV) pada anjing dan kucing adalah pada vena:
a. Vena
Lateral Saphena atau Medial Saphena.
b. Vena
Jugularis.
c. Vena
abdominalis
d. Vena
scapularis lateralis
Jawaban
yang benar a.
20.
Feed additif adalah bahan pakan tambahan yang diberikan pada ternak dengan
tujuan untuk meningkatkan produktifitas maupun kualitas produk, beberapa feed
additif pakan golongan antibiotik misalnya:
a. Pecillin,
teramycin, amoxillin, ampicillin.
b. Sulfametizol,
sulfafurazol, sulfametoksazol, sulfadiazine,
c. Bambermycin,
salinomycin, virginiamycin, zinc bacitracin
d. Kalmoxillin,
chlortetraciclin, erytrocin, gentamicyn
Jawaban
yang benar c.
21. Gejala
penyakit anjing beringas, suka menggigit, banyak mengeluarkan air liur, rahang
bawah lumpuh atau tegang, takut pada cahaya, takut pada air, merupakan gejala
klinis penyakit:
a. Penyakit
Mulut dan Kuku
b. Penyakit
zoonosis menular
c. Penyakit
phobia
d. Penyakit
rabies
Jawaban
yang benar d
22. Gejala
klinis utama unggas ayam yang terkena
penyakit New Castle Disease (ND) adalah:
a. Hidung
beringus
b. Leher
terpelintir atau tortikolis
c. Feses
bercampur darah
d. Bulu
berubah warna
Jawaban
yang benar b
23. Dalam
pengujian mikrobiologi untuk mengetahui jumlah total cemaran mikroba dengan
metode TPC (Total Plate Count), digunakan media agar sebagai berikut:
a. PDA
(Potato Dextrose agar)
b. SDA
(Sabouroud Dextrose agar)
c. HE
agar (Hektoen Enteric agar)
d. Plate
Count Agar (PCA)
Jawaban
yang benar d
24. Sterilisasi
media Agar, pada umumnya menggunakan:
a. Lampu
UV
b. Disinfektan
c. Oven
d. Autoklave
Jawaban
yang benar d
25. Pengambilan
sampel darah unggas ayam dewasa dilakukan melalui
a.
Vena coccigeae (vena ekor)
b.
Intra cardial (jantung)
c.
Vena axilaris (vena sayap)
d.
Vena jugularis (vena leher)
Jawaban
yang benar c
26. Pengambilan
sampel darah melalui vena jugularis, adalah pada hewan berikut kecuali
a. Kucing
b. Sapi
c. Kambing
d. Babi
Jawaban
yang benar a
27. Dalam
melakukan pengiriman sampel serum atau membawa sampel serum dari lapangan ke
laboratorium, sebaiknya ....
a. Menggunakan
box pendingin yang diberi ice gel atau sejenisnya
b. Sampel
serum belum dipisahkan dari fibrin
c. Serum
diberi bahan pengawet
d. Menggunakan
media transport yang sesuai
Jawaban
yang near a
28.
Pemeriksaan endoparasit pada darah, sebaiknya dengan teknik
a. Preparat
ulas darah
b. Preparat
ulas darah segar
c. Preparat
ulas darah tipis
d. Preparat
ulas darah tebal
Jawaban
yang benar c
29. Berikut
ini merupakan contoh parasit darah pada sapi, kecuali
a. Babesia
sp.
b. Theileria
sp.
c. Anaplasma
sp.
d. Caplak
Jawaban
yang nenar d
30. Dibawah
ini merupakan mikroba target uji utama cemaran mikroba, kecuali:
a. Coliform
b. E.
coli
c. Trenbolon
d. Salmonella
typhymurium
Jawaban
yang near adalah c
31. Dalam
uji mikrobiologi tentang cemaran mikroba, berapa toleransi atau batas untuk cemaran
Salmonella typhymurium?
a. 1
x 102
b. 1
x 103
c. 1
x 10
d. Nol
Jawaban
yang benar d
32. Uji
Rose Benga Test (RBT) dinyatakan hasilnya positif apabila
a. Tidak
terjadi Aglutinasi
b. Terjadi
Aglutinasi (berpasir)
c. Terlihat
garis putus putus pada batas pinggir
d. b
dan C benar
Jawaban
yang near d
33. Uji
serologis merupakan salah satu metode untuk mengetahui titer antibodi. Berikut
ini merupakan contoh uji serologis, kecuali:
a. PCR
b. HA
– HI
c. RBT
d. ELISA
Jawaban
yang benar a
34. Berikut
ini termasuk teknik pengujian cepat, kecuali...
a.
HA-HI
b.
MRT
c..
RBT
d.
Rapid test AI
Jawaban
yang benar a
35. Berikut
ini merupakan contoh pengawetan sederhana, kecuali :
a. Pengeringan
b. Perendaman
dalam formalin 10 %
c. Simpan
dalam beku (Freezer)
d.
Kering beku (freeze Dry)
Jawaban
yang benar d
36. Salah
satu metode suci hama untuk mencegah ektoparasit pada sapi adalah:
a. Diping
dengan larutan bahan desinsektisasi
b. Fumigasi
c. Sinar
lampu UV
d. Penjemuran
Jawaban
yang benar adalah a
37. Dalam
pengobatan ekto dan endoparasit dapat dilakukan dengan cara penyuntikan secara
subkutan menggunakan:
a.
Ampicilin
b. Ivermectin
c. Gusanex
d.
Formalin
Jawaban
yang benar b
38. Pulau
yang ditetapkan sebagai kawasan karantina penyakit rabies, yang ditetapkan
melalui Kepmentan nomer 1696 tahun 2008, adalah pulau:
a.
Madura
b. Jawa
c. Bali
d. Papua
Jawaban
yang benar c
39. Pembebasan
media pembawa yang dimasukkan ke dalam atau dimasukkan dari suatu area ke area
lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia yang telah dilakukan tindakan
karantina dan memenuhi persyaratan karantina dilakukan dengan memberikan
sertifikat:
a. Kesehatan
b.
Sertifikat Pelepasan
c. Sertifikat
Layak Edar
d. Sertifikat
Karantina Hewan
Jawaban
yang benar b
40. Yang
dimaksud dengan hama penyakit hewan karantina golongan II adalah:
a. hama
penyakit hewan karantina yang potensi penyebarannya berhubungan erat dengan
lalu lintas media pembawa, sudah diketahui cara penanganannya dan telah
dinyatakan ada di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.
b. hama
penyakit hewan karantina yang potensi penyebarannya berhubungan erat dengan
lalu lintas media pembawa, penyakit yang tidak menular dan telah dinyatakan ada
di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.
c. hama
penyakit hewan karantina yang potensi penyebarannya berhubungan erat dengan
lalu lintas media pembawa, dibutuhkan masa karantina untuk dilakukan perlakuan
dan telah dinyatakan ada di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.
d. hama
penyakit hewan karantina yang potensi penyebarannya berhubungan erat dengan
lalu lintas media pembawa, belum diketahui cara penanganannya dan belum
dinyatakan ada di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.
Jawaban
yang benar a
41.
Cacing Fasciola hepatica nama lainnya adalah?
a. Nematoda
b. Cacing
hati
c. Hepatitis
d. Cacing
Pita
Jawaban
yang benar b
42. Salah
satu metode untuk pemeriksaan ulas darah untuk pemeriksaan parasit Babesia
ataupun anaplasma adalah:
a. Pewarnaan
gram
b. Pewarnaan
biru
c. Pewarnaan
Giemsa
d. Pewarnaan
dasar
Jawaban
yang benar c
43.
Parasit darah diperiksa dengan:
a. Laminar
air flow
b. Fume
hood
c. Sentrifus
d.
Mikroskop
Jawaban
yang benar d
44. Warna
daging normal alami hewan berikut ini adalah:
a. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): pink kelabu. Poultry: putih abu abu sampai merah.
b. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): pink kelabu. Poultry: merah.
c. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): pink kelabu. Poultry: merah tua.
d. Daging
sapi: merah ceri. Veal (daging anak sapi): merah muda kecoklatan terang. Daging
kuda: merah gelap. Lamb dan mutton: merah terang sampai merah bata. Pork
(babi): merah gelap. Poultry: merah.
Jawaban
yang benar a.
45. Berikut
ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, kecuali:
a. Penyakit
Mulut dan Kuku
b. Penyakit
Rabies
c. Penyakit
Tetelo /ND/ New Castle Disease
d. Penyakit
Keluron/Keguguran/Brucelosis
Jawaban
yang benar b
II.
Soal Essay /Wawancara
- Jawablah
Pertanyaan berikut dengan benar
1. Sebutkan
prinsip dan cara pengujian RBT secara singkat dan jelas!
Jawab:
Prinsip:
Ikatan antigen dan antibodi
Cara
kerja: Mencampurkan serum dengan antigen menggunakan perbandingan yang sama.
Pada umumnya menggunakan 25 µl antigen dengan 25 µl serum
2. Sebutkan
3 penyakit hewan yang bersifat zoonosis!
Jawaban
: AI, Rabies, Antrhax
3. Sebutkan
alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel darah sapi untuk
pembuatan serum
Jawab
Spuit,
tabung venoject, jarum, needele holder, ice pack, cool box dll
4. Sebutkan
pemeriksaan eksterior fisik diatas alat angkut terhadap kambing /domba yang
dilakukan dengan cara Inspeksi /melihat, membau dan mendengar terhadap keadaan
umum hewan !
Jawaban
:
Dengan
melihat:
-gerak
reflek,
-gerakan
telinga,
-gerakan
ekor (kepekaan terhadap lingkungan);
-posisi
berdiri, tidur, cara berjalan apakah ada yang pincang, atau luka
-ekspresi
muka,
-suara
-keadaan
konjungtiva
-ada
/tidaknya leleran mulut, hidung, mata;
-ada
tidaknya parasit kulit,
-keadaan
bulu kulit;
-nafsu
makan;
-kondisi
feces (bentuk, konsistensi, bau dll).
5. Sebutkan
tahapan kerja dalam melakukan pemusnahan media pembawa secara manual !
Jawaban
:
-Buat
perencanaan pemusnahan
-Buat
berita acara pemusnahan
-Disaksikan
minimal 2 orang saksi
-Catat
jenis dan jumlah media pembawa yang akan dimusnahkan
-Catat
alasan pemusnahan
-Pembuatan
lubang dalam tanah
-Menyiapkan
bahan bakar sesuai perkiraan kebutuhan
-Pembakaran
media pembawa
-Penimbunan
media pembawa dengan tanah
-pembuatan
laporan pelaksanaan kegiatan pemusnahan.
10. Sebutkan
dan jelaskan 4 (empat) tipe pemberian (rute) obat secara parenteral!
Jawab:
1. Subcutan
(SC), injeksi kedalam jaringan tepat dibawah lapisan dermis kulit;
2. Intradermal
(ID), injeksi kedalam dermis (kulit hewan) tepat dibawah epidermis;
3. Intramuskular
(IM), injeksi kedalam daging /otot hewan;
4. Intravena
(IV), suntikan kedalam vena.
11.
Apakah asas yang dianut di dalam Undang Undang No 16 Tahun 1992 Tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan?
Jawab:
Undang
Undang No 16 Tahun 1992 Tentang Karantina hewan, ikan, dan tumbuhan berasaskan
kelestarian sumber daya alam hayati hewan, ikan, dan tumbuhan.
12.
Apakah tujuan adanya Undang Undang No 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan dan Tumbuhan?
Jawab:
Undang
Undang No 16 Tahun 1992 tentang Karantina hewan, ikan, dan tumbuhan bertujuan:
a.
mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan
karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke
dalam wilayah negara Republik Indonesia;
b.
mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan
karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area ke area
lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia;
c.
mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah negara
Republik Indonesia;
d.
mencegah keluarnya hama dan penyakit ikan dan organisme pengganggu tumbuhan
tertentu dari wilayah negara Republik Indonesia apabila negara tujuan
menghendakinya.
13. Jelaskan
pengertian dari karantina sesuai dengan ketentuan pasal 1 Undang undang No. 16
Tahun 1992!
Jawab:
Karantina
adalah tempat pengasingan dan atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negri dan
dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah
negara Republik Indonesia
14. Apa
yang disebut dengan Media pembawa hama penyakit hewan karantina menurut PP RI
No. 82 Tahun 2000 bab 1 ayat 1?
Jawab:
Hewan,
bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan dan atau benda lain yang dapat membawa
hama penyakit hewan karantina
15.
Tindakan karantina meliputi (1)
Pemeriksaan (2) Pengasingan
(3) Pengamatan (4) Perlakuan (5)
Penahanan (6) Penolakan (7) Pemusnahan (8) Pembebasan, Apakah tujuan Tindakan Karantina
Pemeriksaan menurut Ayat 1 Pasal 11 UU No. 16 Tahun 1992?
Jawab:
Tujuannya
adalah untuk:
a.
Mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi dokumen, serta untuk
b.
Mendeteksi hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina,
atau organisme pengganggu tumbuhan karantina.
16.
Bagaimana Metode Pemeriksaan Fisik terhadap Media Pembawa HPHK sesuai Ayat 2
dan 4 Pasal 9 PP No. 82 Tahun 2000 ?
Jawab:
Metode
Pemeriksaan Fisik terhadap MPHPHK adalah:
a.
Pemeriksaan klinis pada hewan; atau
Pemeriksaan
kemurnian atau keutuhan secara organoleptik pada bahan asal hewan, hasil bahan
asal hewan dan benda lain.
b.
Jika pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) belum dapat dikukuhkan
diagnosanya, maka dokter hewan karantina dapat melanjutkan dengan pemeriksaan
laboratorium, patologi, uji biologis, uji diagnostika, atau teknik dan metoda
pemeriksaan lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.
17.
Kapan waktu untuk melakukan tindakan karantina Pemeriksaan dan sebutkan dasar
hukumnya
Jawab:
Sesuai
Ayat 3 Pasal 9 PP 82 tahun 2000 Pemeriksaan Kesehatan dan Pemeriksaan Sanitasi
Media Pembawa HPHK dilakukan pada siang hari kecuali dalam keadaan tertentu
menurut pertimbangan dokter hewan karantina dapat dilaksanakan pada malam hari.
18.
Dimanakah tempat untuk melakukan Tindakan Karantina menurut Ayat 1 dan 2 Pasal
20 UU No 16 tahun 1992?
Jawab:
Tempat
melakukan Tindakan Karantina adalah:
a.
di tempat pemasukan dan/atau pengeluaran, baik di dalam maupun di luar
instalasi karantina.
b.
Dalam hal-hal tertentu, tindakan karantina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dapat dilakukan di luar tempat pemasukan dan/atau pengeluaran, baik di dalam
maupun di luar instalasi karantina.
c.
Tindakan karantina di tempat pemasukan dan/atau pengeluaran di luar instalasi
karantina dilakukan antara lain di kandang, gudang atau tempat penyimpanan
barang pemilik, alat angkut, kade yang letaknya di dalam daerah pelabuhan laut,
pelabuhan sungai, pelabuhan penyeberangan, bandar udara, kantor pos, dan pos
perbatasan dengan negara lain.
19. Apakah tujuan pengasingan sesuai Pasal 12 UU
No. 16 th 1992 dan Ayat 1 Pasal 10 PP No. 82 th 2000?
Jawab:
Tujuan
dilakukan Tindakan pengasingan adalah untuk:
a.
Diadakan Pengamatan, untuk Mendeteksi lebih lanjut terhadap hama dan penyakit
hewan karantina karena sifatnya memerlukan waktu lama, sarana, dan kondisi
khusus). (Pasal 12, UU No. 16 th 1992)
b.
Diadakan pengamatan, pemeriksaan dan perlakuan untuk Mencegah kemungkinan Penularan HPHK. (Ayat 1 Pasal 10 PP No. 82 th
2000).
20.
Menurut peraturan dan perundangan dimanakah tempat dilakukan pengasingan untuk
Pengamatan?
Jawab:
Tempat
dilakukan pengasingan untuk Pengamatan:
-
Menurut UU No. 16 th 1992 adalah:
a.
di tempat pemasukan dan/atau pengeluaran, baik di dalam maupun di luar
instalasi karantina.
b.
Dalam hal-hal tertentu, tindakan karantina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dapat dilakukan di luar tempat pemasukan dan/atau pengeluaran, baik di dalam
maupun di luar instalasi karantina. Ayat 1 dan 2, Pasal 20 UU No. 16 th 1992
Penjelasan:
Tindakan karantina di tempat pemasukan dan/atau pengeluaran di luar instalasi
karantina dilakukan antara lain di kandang, gudang atau tempat penyimpanan
barang pemilik, alat angkut, kade yang letaknya di dalam daerah pelabuhan laut,
pelabuhan sungai, pelabuhan penyeberangan, bandar udara, kantor pos, dan pos
perbatasan dengan negara lain.
-
Menurut PP No. 82 Th 2000 adalah:
a.
Pemasukan dari luar negeri dilakukan pengamatan di Instalasi Karantina pada
tempat atau area pemasukan. Pasal 11 ayat 5 poin a PP No. 82 Th 2000
b.
Untuk antar area diutamakan dilakukan pengamatan pada area pengeluaran. Pasal
11 ayat 5 poin b PP No. 82 Th 2000
c.
Untuk pengeluaran keluar negeri pengamatan disesuaikan debngan permintaan
negara tujuan. Pasal 11 ayat 5 poin c PP No. 82 Th 2000
d.
Jika media pembawa harus menjalani tindakan karantina secara intensif maka
pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan di
instalasi karantina. Pasal 40 ayat 2 PP No. 82 Th 2000.
21.
Apakah sebab atau alasan dilakukan Tindakan Perlakuan menurut UU No. 16 th
1992?
Jawab:
Tindakan
Perlakuan di berikan apabila setelah dilakukan pemeriksaan ternyata:
a.
Media Pembawa HPHK tertular HPHK.
b.
Media Pembawa HPHK diduga tertular HPHK. (Ayat 2 Pasal 13 UU No 16 Th 1992)
22.
Menurut PP No 82 Th 2000, Untuk dapat dilakukan Tindakan Perlakuan terhadap
Media Pembawa ada persyaratan yang harus di penuhi, apakah itu?
Jawab:
Perlakuan
hanya dapat dilakukan setelah setelah Media Pembawa terlebih dahulu diperiksa
secara fisik dan dinilai:
a. Tidak
mengganggu pengamatan, dan
b.
Tidak mengganggu pemeriksaan selanjutnya. (Pasal 12 PP No 82 Th 2000)
23.
Menurut peraturan dan perundangan dimanakah lokasi dilakukan Tindakan
Perlakuan?
Jawab:
Menurut
pasal 15 dan 20 UU No. 16 Th 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.
Lokasi
/tempat dilakukannya Perlakuan adalah:
a.
Di atas alat angkut.
b.
Di Tempat Pemasukan /Tempat Pengeluaran (Pelabuhan), baik di dalam maupun di
luar Instalasi karantina.
c.
Dalam hal tertentu dapat dilakukan di luar Tempat Pemasukan /Tempat Pengeluaran
(Pelabuhan), baik di dalam maupun di luar Instalasi.
24.
Apakah arti /definisi Tindakan Perlakuan menurut penjelasan pasal 10 huruf (d)
UU no 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan?
Jawab:
Perlakuan
merupakan tindakan membebaskan atau menyucihamakan media pembawa dari hama dan
penyakit hewan, hama dan penyakit ikan, atau organisme pengganggu tumbuhan,
yang dilakukan dengan cara fisik, kimia,
biologi, dan lain-lain.
25.
Apakah arti /definisi Tindakan Perlakuan menurut pasal 12 PP No. 82 Th 2000
tentang karantina Hewan:
Jawab:
Perlakuan
merupakan tindakan untuk membebaskan dan menyucihamakan MPHPHK dari HPHK, atau
tindakan lain yang bersifat preventif, kuratif, dan promotif.
26.
Apakah yang dimaksud dengan Pensucihamaan menurur penjelasan pada angka 21
Pasal 1 PP No. 82 Th 2000?
Jawab:
Pensucihamaan
adalah tindakan membersihkan dari hama penyakit seperti antara lain desinfeksi,
desinsektisasi, dan fumigasi.
27.
Apakah yang dimaksud dengan desinfeksi, desinsektisasi, dan fumigasi menurut
penjelasan PP No. 82 Tahun 2000?
Jawab:
a.
Desinfeksi adalah Upaya yang dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari
jasad renik secara fisik atau kimia, antara lain seperti pemberian desinfektan,
alkohol, NaOH, dll (Menurut PP No. 82 Thn 2000 Pejls Psl 1 angka 21).
b.
Desinsektisasi adalah Upaya yang dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari
hama insekta, antara lain seperti pemberian insektisida, DDT dll. (Pengertian
menurut PP No. 82 Tahun 2000 Penjelasan Pasal 1 angka 21).
c.
Fumigasi adalah upaya yang dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari jasad
renik dengan cara pemberian uap fumigan, antara lain seperti KMn O4 dll.
(Pengertian menurut PP No. 82 Tahun 2000 Penjelasan Pasal 1 angka 21).
28.
Menurut ayat 1 pasal 16 UU No. 16 Tahun 1992, Dalam keadaan yang bagaimana
terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina, yang dimasukkan ke
dalam atau dimasukkan dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara
Republik Indonesia dilakukan pemusnahan
Jawab:
Terhadap
media pembawa hama dan penyakit hewan karantina, yang dimasukkan ke dalam atau
dimasukkan dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik
Indonesia dilakukan pemusnahan apabila ternyata :
a.
setelah media pembawa tersebut diturunkan dari alat angkut dan dilakukan
pemeriksaan, tertular hama dan penyakit hewan karantina tertentu yang
ditetapkan oleh Pemerintah, atau busuk, atau rusak, atau merupakan jenis-jenis
yang dilarang pemasukannya atau
b.
setelah dilakukan penolakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, media pembawa
yang bersangkutan tidak segera dibawa ke luar dari wilayah negara Republik
Indonesia atau dari area tujuan oleh pemiliknya dalam batas waktu yang
ditetapkan, atau
c.
setelah dilakukan pengamatan dalam pengasingan, tertular hama dan penyakit
hewan karantina, atau hama dan penyakit ikan karantina, atau tidak bebas dari
organisme pengganggu tumbuhan karantina tertentu yang ditetapkan oleh
Pemerintah, atau
d.
setelah media pembawa tersebut diturunkan dari alat angkut dan diberi
perlakuan, tidak dapat disembuhkan, dan/atau disucihamakan dari hama dan
penyakit hewan karantina, atau hama dan penyakit ikan karantina, atau tidak
dapat dibebaskan dari organisme pengganggu tumbuhan karantina.
29.
Apakah menurut peraturan yang berlaku
tindakan karantina perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan
terhadap Media pembawa (BAH, HBAH dan Benda lain) yang dimasukkan ke dalam atau
dimasukkan dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia
dapat dilakukan pada seluruh atau sebagian saja?
Jawab:
Sesuai
dengan Ayat 2 Pasal 33 PP No. 82 Tahun 2000:
Tindakan
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan terhadap Media
pembawa (BAH, HBAH dan Benda lain) yang dimasukkan ke dalam atau dimasukkan
dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia menurut
pertimbangan dokter hewan karantina (atas dasar pertimbangan ilmiah) dapat
dilakukan terhadap seluruh atau sebagian saja dari media pembawa dimaksud.
30.
Menurut Pertaturan bagaimanakah Tindakan karatina terhadap barang yang berada
dalam status sebagai barang yang ditahan?
Jawab:
Menurut
Pasal 66 PP No 82 Tahun 2000 tentang Karantuina Hewan:
a.
Petugas karantina hewan berwenang melaksanakan tindakan karantina terhadap
media pembawa yang berstatus sebagai barang yang ditahan atau barang bukti
dalam suatu perkara peradilan, sebelum diserahkan kepada pejabat atau instansi
yang berwenang untuk mencegah menyebarnya hama penyakit hewan karantina.
b.
Dalam hal tindakan karantina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa
tindakan pemusnahan, maka berita acara pemusnahan dapat dijadikan sebagai
barang bukti oleh pejabat atau instansi yang berwenang.
31.
Sesuai Peraturan, wewenang apa saja yang dimiliki oleh Petugas karantina dalam
menjalankan tugasnya?
Jawab:
Sesuai
Ayat 1 dan 2 Pasal 90 PP 82 th 2000 Dalam melakukan Tindakan Karantina Petugas
Karantina berwenang:
a.
Memasuki dan memeriksa alat angkut, gudang, kade, apron, R keberangkatan, R
kedatangan penumpang ditempat pemasukan dan pengeluaran tuk mengetahui adanya
media pembawa yang dilalu-lintaskan.
b.
Melarang orang memasuki instalasi / alat angkut serta tempat-tempat yg sedang
dilaksanakan tindakan karantina.
c.
Melarang orang yang menurunkan / memindahkan media pembawa dalam tindakan
karantina dalam alat angkut.
d.
Melarang orang memelihara, menyembelih, atau membunuh hewan ditempat pemasukan
– pengeluaran atau IKH kecuali atas persetujuan dokter hewan karantina.
e.
Melarang orang menurunkan atau membuang bangkai atau sisa pakan, sampah atau
bahan yang pernah berhubungan dengan hewan dari alat angkut.
f.
Menetapkan cara perawatan dan pemeliharaan media pembawa yang sedang dalam TKH.
g.
Berwenang dalam Bidang Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di
atas alat angkut, instalasi karantina, tempat-tempat di lingkungan wilayah
tempat pemasukan dan pengeluaran.
Disusun
Oleh drh Giyono Trisnadi
******