MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan hewan dan faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan manajemen kesehatan hewan adalah:
PENGERTIAN UMUM
Pengertian umum manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James A.F Stoner,). Sedangkan menurut Ricky W. Griffin manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengertian umum manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James A.F Stoner,). Sedangkan menurut Ricky W. Griffin manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Merujuk pada
pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian /pengarahan (kepemimpinan), dan
pengendalian, yang mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
organisasi. Empat fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengkoordinasian / pengarahan (directing
/leading) dan fungsi pengawasan /pengendalian
(controlling) yang bisa disingkat “POLC” dapat diartikan sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan
/ Planning
Fungsi
perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan yang diikuti dengan
membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yang
menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
tujuan dan target yang ditentukan.
2. Fungsi
Pengorganisasian / Organizing
Fungsi
perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang
telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan.
3. Fungsi Pengkoordinasian
/Pengarahan /Directing /Leading
Fungsi pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk mengimplementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis untuk
meningkatkan efektifitas, efisiensi kerja secara maksimal (produktifitas yang
tinggi).
4. Fungsi
Pengendalian /Controling
Fungsi
pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan
jika diperlukan.
MANAGEMEN
KESEHATAN HEWAN - TERNAK
Sesuai
dengan pengertian manajemen pada umumnya maka manajemen kesehatan hewan dapat diartikan
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan
sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan / produktifitas (performance) hewan yang
ditargetkan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar yang diinginkan.
Tujuan
manajemen kesehatan hewan adalah tercapainya kesehatan hewan dengan
produktifitas (performance produksi ataupun performance penampilan) yang
diinginkan. Yang dimaksud dengan performance produksi adalah untuk hewan yang
diperlihara dengan tujuan untuk pencapaian produksi misalnya peternakan ayam
layer /petelur (harus mencapai produksi telur tertentu pada umur tertentu),
atau misalnya peternakan ayam broiler /pedaging (harus mencapai berat tertentu
pada umur tertentu), atau pada peternakan sapi penghasil daging / sapi potong
(harus mencapai penambahan berat badan rata-rata tertentu setiap hari /Average Dailly Gain / ADG). Yang dimaksud
dengan performance penampilan adalah untuk hewan yang dipelihara dengan tujuan hobby
/selain untuk produksi (untuk dilihat keindahannya, tingkah lakunya, didengar
bunyinya /kicauannya, dimanfaatkan kekuatannya dll) misalnya pemeliharaan burung, anjing,
kucing, kuda tunggang dll.
Dalam manajemen kesehatan hewan sesuai
dengan fungsi dan tujuannya (tercapainya kesehatan hewan dengan produktifitas /performance yang diinginkan), proses
manajemen yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. PERENCANAAN
Sesuai
dengan aspek manajemen kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan. Perencanaan
dalam manajemen kesehatan hewan - ternak terdiri atas: 1. Perencanaan Pencegahan
(Sanitasi, Biosecurity, Vaksinasi). 2. Perencanaan Pengobatan (pemberian obat
cacing /antelmintika secara periodik, pengobatan lain sesuai penyebabnya dll).
3. Perencanaan Pengendalian dan Kontrol Penyakit (sreenning test terhadap penyakit tertentu misalnya RBT: test terhadap penyakit Brucellosis, pemisahan hewan yang baru
datang dengan hewan yang ada, isolasi hewan sakit dll).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan hewan dan faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan manajemen kesehatan hewan adalah:
A. Faktor
alam (linkungan):
1. Topografi
lokasi peternakan (kemiringan permukaan tanah /ketinggian tanah dari permukaan
laut). 2. Struktur dan jenis tanah. 3. pH tanah (berkaitan dengan ketahanan
suatu penyakit terhadap pH tertentu). 4. Kedalaman sumber air tanah. 5. Iklim
dan cuaca lokasi peternakan. 6. Suhu dan kelembaman udara.
B. Faktor
individu hewan ternak:
1. Jenis dan
bangsa hewan. 2. Jenis kelamin. 3. Umur. 4. Tipe hewan (tujuan produksi).
C. Faktor
intake /pakan-minum:
1. Kwalitas,
jenis, keaneka ragaman dan ketersediaan pakan sekitar lokasi. 2. Ketersediaan
pakan tambahan (energi, protein, vitamin, mineral tambahan dll). 3. Kwalitas
air minum (mineral alami dll).
D. Faktor
tantangan penyakit:
Dapatkan Peta
penyakit atau gambaran epidemiologi dilokasi peternakan (prevalensi /angka kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada waktu tertentu, mortalitas /angka kematian,
mordibitas /angka kesakitan).
E. Faktor
lain:
1. Faktor Ketersediaan
informasi mengenai metode dan aplikasi pencegahan dan pengobatan dari kasus
kasus penyakit yang pernah ada diloksi peternakan. 2. Faktor Ketersediaan
informasi seberapa tinggi capaian kualitas produksi ternak dan kualitas hasil
ternak /produktifitas ternak yang dihasilkannya lokasi sekitar peternakan. 3. Paska panen. 4.Ketersediaan dokter hewan.
2. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian
dalam manajemen kesehatan hewan - ternak adalah suatu proses pengaturan
sumberdaya manusia dan sumber daya fisik dalam pengalokasian kerja /tugas,
tanggung jawab dan wewenang yang didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, agar dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efesien guna pencapaian tujuan di dalam peternakan.
Secara riil
pengorganinasian dalam managemen kesehatan hewan memerlukan perangkat: 1. Struk
tur organisasi Peternakan. 2. Uraian kerja ( Job deskription ) berdasarkan
tugas, pekerjaan, tangung jawab dan wewenangnya sesuai kedudukan dalam struktur
organisasi menurut tujuan yang akan dicapai. 3. Alur kerja (flow chart). 4. Sistem
Operasional Prosedur (SOP) - administraasi. 5. Sistem Operasional Prosedur
(SOP) - Teknis.
3. KOORDINASI
/PENGARAHAN/DIRECTING /LEADING
Proses Leading
manajemen adalah fungsi pengarahan ataupun fungsi kepemimpinan manajer untuk
mengimplementasi program kesehatan hewan agar dapat dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi
kerja secara maksimal (produktifitas yang tinggi).
Manajer
berfungsi: memimpin, mengarahkan, memandu, mengkoordinasi dan memotifasi agar
lingkungan kerja sehat dan dinamis sehingga pelaksanaan perencanan majemen
kesehatan hewan dapat terlaksana sesuai dengan tugas dan fungsi masing masing menurut
struktur organisasi untuk mendapatkan hasil kesehatan hewan sesuai tujuan yang
telah direncanakan. Disini manajer: 1. menetapkan instruksi kerja. 2.
menetapkan standar kinerja.
4. PENGENDALIAN / KONTROL
Proses
pengendalian /kontrol dalam managemen kesehatan hewan adalah suatu aktivitas
menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk memastikan seluruh
rangkaian kegiatan peternakan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan untuk
kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Manajer: 1. Menilai
/mengukur kinerja yang telah berjalan. 2. membandingkan hasil nilai kinerja
dengan standar kinerja yang telah ditetapkan dan mengambil tindakan perbaikan
jika ada kekurangan dari hasil penilaian.
Sebagai catatan: Kesuksesan manajemen
kesehatan hewan - ternak tergantung dari semua proses manajemen yang
dilaksanakan dan semua faktor yang bisa mempengaruhi proses manajemen tersebut.
Semua proses dan faktor merupakan satu kesatuan manajemen kesehatan hewan yang
tidak terpisahkan.
Penulis: Drh. Giyono Trisnadi – dari berbagai sumber
Penulis: Drh. Giyono Trisnadi – dari berbagai sumber
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar