SANITASI,
BIOSAFETY DAN BIOSECURITY PETERNAKAN
SANITASI
Sanitasi dalam dunia peternakan
didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau
mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan
penyakit dalam suatu peternakan.
BIOSAFETY
Biosafety adalah kondisi dan upaya
untuk melindungi personal atau operator serta lingkungan peternakan
(laboratorium) dan sekitarnya dari agen penyakit hewan dengan cara menyusun
protokol khusus, menggunakan protokol pendukung dan menyusun desain fasilitas
pendukung.
BIOSECURITY
Biosecurity adalah kondisi dan upaya
untuk memutuskan rantai masuknya agen penyakit ke induk semang dan / atau upaya
memastikan agen penyakit yang ditemukan dalam suatu peternakan secepatnya
dimusnahkan agar tidak menyebar di dalam peternakan ataupun keluar peternakan
/atau menjaga agen penyakit yang disimpan dan diisolasi dalam suatu
laboratorium tidak mengkontaminasi atau tidak disalahgunakan misalnya untuk
bioterorisme.
Dalam peternakan biosekuriti merupakan
konsep integral yang mempengaruhi suksesnya system produksi ternak khususnya
dalam rangka mengurangi resiko karena masuknya penyakit menular maupun tidak
menular. Apabila biosekuriti dilaksanakan secara baik, benar dan disiplin maka
target produktivuitas ternak dan efisiensi ekonomi akan tercapai karena
kesehatan ternak yang terjaga. Oleh karena itu sebagai bagian dari sistem
manajemen peternakan biosekuriti adalah sangat penting.
Ruang lingkup bisosecurity peternakan:
1. Biosecurity konseptual. adalah dasar seluruh program pengendalian penyakit
sperti: Lokasi kandang suatu peternakan, pengaturan jenis dan umur ternak. 2. Biosekuriti
struktural, adalah sesuatu yang berhubungan dengan konstruksi kandang, arah
kandang /tata letak peternakan, pemisahan /batas-batas unit peternakan,
pengaturan saluran limbah peternakan, alat sanitasi dan dekontaminasi, sarana
dan prasarana kandang. 3. biosekuriti operasional, merupakan implementasi
sistem operasional dan prosedur (SOP) manajemen untuk pengendalian penyakit
Sanitasi, biosafety dan biosecurity
merupakan sesuatu upaya yang seharusnya didesain secara bersama dalam suatu
perencanaan dan harus dilaksanakan secara disiplin di peternakan agar di
dapatkan suatu peternakan dengan performen (ekonomis dan produktif) yang baik.
Walaupun ketiga hal diatas adalah mempunyai pengertian berbeda namun dalam
perencanaan dan operasional ketiga hal diatas harus dilaksanakan terpadu dan dapat
disingkat dalam satu kata yaitu “biosekurity”
Sarana Biosecurity
Banyak alat dan bahan (sarana) biosecurity. Beberapa sarana biosecurity tersebut diantaranya: 1.
Desinfeksi. 2. Desinsektisasi. 3.Fumigasi. 4. dll.
DESINFEKSI
Desinfeksi adalah
suatu kegiatan untuk mematikan atau menghentikan pertumbuhan hama penyakit
pathogen yang terdapat pada bermacam-macam permukaan (Benda hidup dan benda
mati) dengan mengunakan desinfektansia.
Desinfektansia
adalah zat-zat kimiawi yang digunakan untuk mendesinfeksi. Desinfektansia untuk
desinfeksi pada benda-benda mati seperti alat pemeriksaan, alat injeksi, alat
bedah, alat transportasi, lantai, air
minum adalah dengan mengunakan zat kimiawi yang bersifat germicides (germ =
hama pathogen) yang meliputi zat-zat yang bersifat bakterisida, fungisida,
sporosida, dan amubasid. Contohnya adalah klor, karbol, lisol dan formalin.
Antiseptika adalah
istilah yang diberikan pada desinfektansia, terutama yang diaplikasikan pada
permukaan jaringan hidup. Zat-zat ini terutama untuk mendesinfeksi kulit dan
selaput lendir (Mulut, tenggorok dsb). Berbeda dengan antibiotika yang tidak
merugikan sel-sel jaringan, daya kerja antiseptika tidak membedakan antara
mikroorganisme dan jaringan tubuh, namun pada dosis normal tidak merangsang
kulit, contohnya Iod, Klorheksidin, dan Cetrimid.
Dalam
melaksanakan kegiatan desinfeksi dan fumigasi beberapa hal yang harus
dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 1. Jenis bahan desinfeksi dan fumigasi harus efektif membunuh penyakit hewan
sasaran dan toksisitasnya rendah. 2. Tidak merusak
ataupun merubah fisik peralatan, benda atau material. 3. Tidak merusak lingkungan. 4. Tidak membahayakan /aman bagi petugas pelaksana. 5. Biayanya terjangkau.
Mekanisme Kerja Desinfektansia
Berdasarkan
proses-prosesnya, mekanisme kerja desinfektansia adalah seperti berikut ini: 1. Denaturasi protein mikroorganisme, yaitu pada perubahan
strukturnya hingga sifat-sifat khasnya hilang. 2. Pengendapan protein dalam protoplasma (Desinfektansia: zat-zat halogen,
fenol, alkohol, garam logam). 3. Oksidasi protein
(Desinfektansia golongan Oksidansia). 4. Mengganggu sistem dan proses enzim (Desinfektansia: zat-zat halogen, fenol,
alkohol, garam garam logam). 5. Modifikasi
dinding sel /membran sitoplasma
(Desinfektansia dengan aktivitas permukaan).
Fakktor Faktor yang Mempengaruhi Daya
Kerja Desinfektansia
Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi daya kerja desinfektansia, diantaranya ialah: 1. Jenis desinfektansianya. 2. Konsentrasi. 3. Lama waktu exposure. 4. pH. 5. Zat pelarut. 6. Terdapatnya zat-zat organis (Lemak, sabun, protein,
darah, nanah dan sebagainya).
Klasifikasi
Desinfektansia.
Ada beberapa kelompok atau golongan desinfektansia
diantaranya: 1. Senyawa Halogen: Povidon-iod, iodoform, Ca-hipoklorit, Na-hipoklorit
(Eusol, Dakin), tosilkloramida, klorheksidin, kliokinol, heksaklorofen,
triklokarban, dan triklosan. 2. Derivat fenol: Fenol, kresol, resorsinol, dan timol. 3. Zat-zat dengan aktivitas permukaan: Cetrimida, cetylpiridinium, benzalkonium, dan
dequalinium. 4. Senyawa alkohol,
aldehida, dan asam: Etanol,
isopropanol; formaldehida, glutaral; asam asetat dan borat. 5. Senyawa logam: Merkurilklorida, fenil-merkurinitrat dan merbromin, peraknitrat dan
silverdiazin, sengoksida. 6. Oksidansia: Hidrogenperoksida, sengperoksida, Na-perborat (Bocasan),
kaliumpermanganat, dan kalium klorat. 7. Lain-lainnya: Heksetidin dan
heksamidin, nitrofural, belerang, ichtammon, etilen-oksida, oksikinolin
(Superol), dan acriflavin.
Teknik Aplikasi Desinfektansia.
Cara mengaplikasikan desinfektansia
meliputi: 1. Oles. 2.Spraying (Semprot). 3. Dipping (Rendam). 4. Spraying dan
Dipping (Semprot , sekaligus rendam). (Gunakan alat keselamatan kerja untuk
petugas berupa masker, topi, sarung tangan karet, sepatu lars karet, dan alat-alat tambahan lain apabila
diperlukan).
Antiseptika Dan Desinfektansia Kemasan
Perusahaan.
Banyak desinfektansia kemasan perusahaan
yang beredar di Indonesia diantanya adalah:
1. Agricid (Sediaan cair, setiap liter mengandung Povidon iodida 30
g. Sebagai antiseptik dan desinfektan, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Agrinusa Unggul
Jaya).
2. Agrigerm (Sediaan cair, setiap
liter mengandung glutaral dehida 40 g, glikosal 32 g, formaldehida 31,5 g,
oimetil didesil ammonium khlorida 100 g. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Lab. Ceetal-perancis /Indovetraco makmur abadi).
3. Aldecoc (Sediaan cair mengandung
alcohol, cresol, perchlorethylene dan detergen. Untuk desinfeksi termasuk
parasit cacing. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Ewabo Chemikalien GmbH, Jerman /Satwa Jawa Jaya).
4. Aldekol Des 01 Special (Sediaan cair
mengandung alkohol dan biocide. Untuk desinfeksi bermacam macam permukaan.
Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Ewabo Chemikalien GmbH, Jerman /Satwa Jawa Jaya.
5. Aldekol Des 02 (Sediaan cair, mengandung
Isopropanole, Formaldehide, glutaraldehide dan benzalkonium chloride. Untuk desinfeksi bermacam macam permukaan. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Ewabo Chemikalien GmbH, Jerman /Satwa Jawa Jaya).
6. Alcide (Sediaan cair, mengandung
Glutaraldehide, coco benzyl dimethylammonium chloride. Untuk desinfeksi. Dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Surya Hidup Satwa).
7. Antisep (Sediaan cair, komposisi iodium 5 %, kalium iodide 10 %. Untuk antiseptika. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Medion.
8. Aquatize (Sediaan cair mengandung
sodium chloride complex. Untuk desinfeksi ternak. Dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Produksi Boxy
Incorporated, USA /Behn Meyer Kimia.
9. Avantage 256. Sediaan cair, komposisinya ortho-phenylphenol 11 %, ortho
benzyl para chloro phenol 6 %, para tertiary aminophenol 4 %. Sebagai
desinfeksi, fumigasi bangunan kandang dan peralatan dll. Dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Preserve International, USA /Agrinusa Unggul Jaya.
10. Benchlor (Sediaan cair, mengandung
Benzalkonium klorida. Sebagai antiseptika dan desinfektansia. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi FatroS.p.A, Italia /Swadesi Candrasentosa).
11. Bensalvaks (Sediaan cair, komposisinya Benzalkonium klorida 10 %. Sebagai antiseptika
dan desinfektansia. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Vaksindo Satwa Nusantara).
12. Bio Phene (Sediaan cair, komposisinya O-Phenylphenol 7,92 %, O-benzyl-p-cholrophenol 9,97 %,
P-tert-amylphenol 1,95 %. Sebagai desinfektansia spray. Dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Biosentry, USA /Agro makmur Sentosa).
13. Bio Quat 20 (Mengandung Alkyl, dimethyl benzyl ammonium chlorid. Sebagai desinfektansia
umum. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Biosentry, USA /Agro makmur Sentosa).
14. Biocid. (Sediaan cair, setiap ml mengandung iodium 30 g. Sebagai
antiseptika dan desinfektansia bangunan kandang instalasi, peralatan dan alat
transportasi. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Pfizer Inc., Thailand / Indovetraco Makmur Abadi).
15. Biodan (Sediaan cair, komposisinya glutaraldehyde 15 %, Cocobenzil dimethil
ammonium klorida 10 % sebagai desinfektansia. Dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Produksi Vaksindo Satwa Nusantara).
16. Biodes 100 (Sediaan cair, komposisinya benzalkonium klorid 12 %. Sebagai antiseptik dan
desinfektansia. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Mensana Aneka Satwa).
17. Bioseptik (Komposisi iodine 3 %, Phosphoric acid 15 %. Sebagai
Antiseptika dan desinfektansia. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Pyridam Veteriner).
18. Blue Royale (Sediaan cair, mengandung Propionic acid, copper
sulfat. Untuk Desinfeksi. Dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Produksi Anitox-Corp, USA /Surya Hidup Satwa).
19. Bromoquad (Mengandung Didecyl-dimethyl ammonium bromid. Untuk desinfeksi. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi AAKO Agvet-Belanda /Surya Hidup Satwa).
20. CID 2000 (Mengandung asam peroksida dan asam organik. Untuk desinfeksi. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi CID Lines / Surya Hidup Satwa).
21. Clinafarm Smoke (Sediaan cair, mengandung Eniconazole 5 g per smoke generator. Desinfeksi
jamur dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Janssen ANIMAL Health, Belgia /Novartis
Biochmie).
22. Clinafarm Spray (Sediaan cair, mengandung Eniconazole 150 g per ml.
Untuk desinfeksi jamur. Produksi Janssen ANIMAL Health, Belgia /Novartis Biochmie).
23. Cocci Guard (Sediaan cair, tiap liter mengandung cresilic acid 312
g, O-benzyl-p-chlorophenol 95 % 31,2 g, O-phenyl phenol 41,6 g trybutylin oxide
95 % 5,2 g. Untuk desinfeksi dan kontrol telur cacing ascaridia galli. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Biosentry USA /Agro Makmur Sentosa).
24. Cuats-20 (Sediaan cair, mengandung
benzalkonium klorid. Untuk antiseptik dan desinfeksi. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi S.P. Veterinaria S.A., Spanyol / Ekasapta Wijaya Tangguh).
25. D
39
(Sediaan cair, komposisinya O-phenyl phenol 11
%, O-benzyl-p-chlorophenol 9,35 %, P-ter-amyphenol 2,2 %. Untuk desinfeksi. Dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Ceva ante Anilmale).
26. Des HP (Sediaan cair, setiap liter mengandung Benzalkonium klorida 100 g, etanol 30
ml. Sebagai antiseptika dan desinfektansia. Dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Produksi Hendy
Pharmindo Satwa).
27. Desgrin (Sediaan cair, setiap liter mengandung Benzalkonium
klorida 100 g, glutaraldehide 70 ml. Untuk desinfeksi, fumigasi. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Agrinusa Unggul Jaya).
28. Desinkap (Sediaan cair, komposisinya glyoksal 17 %, formaldehyde 15
%, glutaraldehide 50 %, Benzalkonium klorida 13 %, Sebagai desinfektansia bangunan, kandang dll.
Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi IQF SA, Spanyol /Agro Makmur Sentosa).
29. Desogerme-3ª (Sediaan cair, mengandung glutaraldehide dan formaldehide.
Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Diasham, Singapore /Surya Hidup Satwa).
30. Despadac (Sediaan cair, komposisinya Didecil dimethylamonia chlorid
10 %, glutaraldehyde 4 %, formaldehyde 3,15 %, glyoxal 3,2 %, iso prophil
alkohol5 %. Untuk pembersih dan desinfektansia,
dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Laboratorios Calier, S.A., Spanyol /Megan Gallus
Kinantan).
31. Destan (Sediaan cair, komposisinya Benzalkonium klorida 10 %.
Sebagai antiseptika dan desinfektansia,
dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Sanbe Farma).
32. Dinalon (Setiap liter mengandung setilpiridinium klorida 10.000 mg, setiltrimetil
ammonium bromida 20.000 mg, Benzalkonium klorida 20.000 mg. Dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Univetama Dinamika).
33. Disvektor. (Sediaan cair, setiap liter mengandung mono alkyl toluene 8.000 mg,
polioksi-etil fenil eter 3.000 mg. Sebagai desinfeksi, dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Univetama Dinamika).
34. Dyne O Might (Sediaan cair, mengandung mineral, asam organik,
iodine. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Preserve International, USA /Agrinusa Unggul Jaya).
35. Farm Fluid S. (Sediaan cair, mengandung asam organik aktif,
surfaktans. Dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Antec Int
/surya Hidup Satwa).
36. Fenokap (Sediaan cair, tiap liter mengandung O-phenylphenol 100 g, sodium metabisulfit 1
g, octocynol 90 g. Sebagai desinfektansia, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. IQF, SA, Spanyol /Agro makmur Sentosa).
37. Formades (Sediaan cair, setiap liter mengandung formalin 240 g, glutaraldehide
40 g, Benzalkonium klorida 30 g. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Produksi Medion).
38. Fumisid (Sediaan cair, tiap ml mengandung thymol 25,8 mg,
formaldehyde 277,8 mg, Benzalkonium klorida 30 g, ethanol, methanol,
isopropanol. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Sanbe Farma).
39. Germ Iod (Sediaan cair, komposisinya mengandung iodine komplek.
Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Cenavisa Spanyol
/Lito Prima Mandiri).
40. Halamid (Chlorasol) (Sediaan
serbuk, mengandung N-Natrium-N-Kloro-penilai-toluena sulfonamid, klorin. Untuk
desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kema san.Produksi Intervet India Pvt. Ltd India /Intervet Indonesia).
41. Indocid (Sediaan cair, tiap liter mengandung iodine 30 g, kalium iodida 60 g,
sebagai antiseptika dan desinfektan, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Agrinusa Unggul Jaya).
42. Iodine Desinfektan (Sediaan cair, komposisinya Iodine komplek 18,05 %,
phosphoric acid 16 %. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Biosentry, USA
/Agro makmur Sentosa).
43. Iodosept (Sediaan cair, komposisinya Povidon iodine 5 %, untuk desinfeksi, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Surya
Hidup Satwa.
44. Istam (Sediaan cair, Komposisinya Alkyl dimethyl benzyl ammonium
chloride 10 %, untuk antiseptik dan desinfeksi umum, dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Produksi Merial
/Romindo Primavetcom).
45. Lifegard-T (Bentuk tablet effervescen, mengandung sodium
dichloroisocyanurate, untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi KBNP, Inc
/Blue Sky).
46. Longlife 250 S (Sediaan cair,
mengandung asam organik, surfaktan, biosid organik, untuk desinfeksi, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Antec Int. /Surya Hidup Satwa).
47. Medisep (Sediaan cair, Komposisi Cetyl pyridinium chloride
(CPC) 1 %, Cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB) 2 %, Benzalkonium Chloride
(BKC) 2 %,. Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Produksi
Medion).
48. Mikrosid (Sediaan cair, tiap ml mengandung
sodium-r-toluensulfonkloramid 50 mg, Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Bernofarm /Lestari Agrisatwa Husada).
49. Neo Antisep (Sediaan cair,
komposisi iodium 3 %. Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Medion).
50. Omnicide (Sediaan cair, mengandung glutaraldehide,
dimetil-cocobenzil ammonium cloride. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Coventry Chemical Limited, Inggris /Pimaimas Citra).
51. Opticide (Sediaan cair, mengandung glutaraldehide, sebagai
antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Tithebarn Limited, Inggris
/Ekasapta Wijayatangguh).
52. Pacom-A (Sediaan cair, komposisi ammonium kwarterner 7,5 %.
Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Samu, Korea /Lito Prima Mandiri).
53. Prophyl (Sediaan cair, tiap ml mengandung 4-chloro3-methylphenol 100 mg, dan
2-benzyl4-clorophenol 50 mg. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Produksi Coopavet
Merial /Romindo Primavetcom).
54. Rodalon (Sediaan cair, komposisi Cetylpyridinium chloride 1 %, cethyltrimethyl
ammonium bromide 2 %, benzalkonium chloride 2 %. Sebagai antiseptika dan
desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Pyridam Veteriner).
55. Sanitas-151 (Sediaan cair, komposisi Glutaraldehide 15 %, Benzalkonium chloride 10 %. Sebagai
antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Mitravet).
56. Sarakill (Sediaan cair, tiap liter mengandung
Alkilpoliaminoetilglisin HCL (50 %) 140 g, Polioksiethylen alkilfenileter 30 g.
Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Choong Ang
Biotech, Korea /Indovetraco Makmur Abadi).
57. Septides (Sediaan cair, komposisi Benzalkonium chloride 10 %.
Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Sierad Biotek).
58. Septi-Guard (Sediaan cair, komposisi Glutaraldehide 30 %, isopropanol 5 % dan ammonium
quartener 20 %. Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Produksi Agro
Makmur Sentosa).
59. Septocid (Sediaan cair, komposisi Povidone Iodine 2 %. Sebagai antiseptika dan
desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Mensana Aneka Satwa).
60. Sierades (Sediaan cair, tiap ml mengandung Iodine 30 mg. Sebagai antiseptika dan
desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Sierad Biotek).
61. Spectaral (Sediaan cair, tiap ml mengandung
Glutaraldehide 300 mg, Benzalkonium chloride 200 mg. Sebagai antiseptika
dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Tekad Mandiri Citra).
62. Super Vetaclean (Sediaan cair, komposisi Dimethyl benzyl ammonium chloride 10 %,
Glutaraldehide 15 %. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Vetindo Citra
Persada).
63. Synergize (Sediaan cair, komposisi Alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride 26 %,
Glutaraldehide 7 %, dan terpentine oil 3 %. Untuk desinfeksi, Fumigasi, dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Preserve International, USA /Agrinusa Unggul Jaya).
64. Tektrol (Sediaan cair, mengandung golongan phenol. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Bio Tek /Surya Hidup Satwa).
65. Terminator (Sediaan cair, tiap liter
mengandung Glutaraldehide 150 mg,
Cocobenzildimetil- ammonium cloride 100 g. Untuk desinfeksi, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Bomac, New Zealand /Lito Bina Medikantara).
66. Ucarsan 4128 (Sediaan cair, komposisi Glutaraldehide 12,8 %. Untuk desinfeksi, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Dow, Singapura /Indovetraco
Makmur Abadi).
67. Ultrades (Sediaan cair, komposisi Glutaraldehide 15 %, Dimetil-cocobenzil ammonium
cloride 10 %. Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Produksi Sierad Biotek).
68. Vetaclean (Sediaan cair, mengandung Dodesil benzene trimetil ammonium klorida,
Surfaktan non ionic polioksi alkena. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Vetindo Citra Persada).
69. Vetiodine (Sediaan cair, komposisi Iodium 3 %. Sebagai antiseptik dan desinfektan, dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Vetindo Citra Persada).
70. Vidone (Sediaan cair, komposisi Iodine 3 %. Sebagai antiseptik dan desinfektan,
dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Sanbe Farma).
71. Virkon (Sediaan serbuk, mengandung Peroxygen, Surfaktan, asam organic dan sistem
penyangga ionik. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Antec Int /Surya
Hidup Satwa).
72. Virocid (Sediaan cair, mengandung
Glutaraldehide, isopropanol, pine oil.
Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi CID Lines /Surya Hidup Satwa).
73. Virtox (Sediaan cair, komposisi Dimetil-cocobenzil ammonium
cloride 20 %. Glutaraldehide 30 %. Sebagai antiseptika dan desinfeksi, dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Sumber Multivita /Multi Daya
Pentamitra).
74. Virucidal Extra (Sediaan serbuk, komposisi Potassium monopersulphate 50 %, Sodium
di-chloroisocyanurate 5 %, sulphamic acid 15 %, Sodium hexametaphosphate 24 %,
Sodium do-decylbenzene sulphonate 5 % dan Alkali scarlet dye 0,5 %. Untuk
desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi AVS, Irlandia Utara /Agro Makmur Sentosa).
75. Virukill (Sediaan cair, tiap liter
mengandung Poli dimetil ammonium
chlorida 120 g. Untuk desinfeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi ICA Laboratories
/Novartis Biochmie.
76. Yodor-Vex (Sediaan cair, mengandung Iodium. Sebagai antiseptik dan
desinfektan, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi S.P.Veterinaria S.A., Spanyol /Ekasapta
Wijayatangguh).
78. Zymosan (Sediaan cair, tiap liter mengandung iodine 21 g. Untuk desinfeksi, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Ascor Chimici, Italia /Lito Bina Medikantara).
DESINSEKTISASI
Desinsektisasi
(Pengertian menurut PP No. 82 Tahun 2000 Penjelasan Pasal 1 angka 21): adalah
upaya yang dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari hama insekta, antara
lain seperti pemberian insektisida, DDT dll.
Umumnya diketahui
bahwa insekta adalah hama pada tumbuhan dan produknya, namun beberapa parasit
luar (ektoparasit) pada hewan termasuk juga dalam golongan insekta, yang
menginfestasi hewan (Media pembawa) sebagai hama penyakit ataupun sebagai
vektor penyakit tertentu. Selain pada hewan serangga seperti lalat bisa merusak
produk hewan seperti daging, susu dll. Lalat rumah berbiak pada semua bentuk
limbah organik, lalat memilih tempat yang kotor, bahan-bahan busuk. Dari
bermacam jenis binatang serangga, jumlah spesies yang termasuk phylum
Arthropoda mempunyai sekitar 700.000-800.000 spesies telah di identifikasi.
Jenis yang kedua adalah Arachnida yang mempunyai 50.000-60.000 spesies dan
Crustacea ada sekitar 30.000 spesies. Berdasarkan kepentingan secara medis,
arthropoda dibagi dalam beberapa golongan yaitu: 1. Serangga penular penyakit (vektor, hospes intermedier). 2. Serangga (sendiri) menyebabkan penyakit (berparasit). 3. Serangga mengeluarkan toksin menyebabkan toksisitas. 4. Serangga menyebabkan alergi.
Untuk membebaskan media pembawa dari insekta dapat digunakan beberapa taktik
pengendalian sebagai berikut: 1. Pengendalian
secara mekanik. 2. Pengendalian secara
fisik. 3. Pengendalian dengan
sanitasi. 4. Pengendalian kimiawi.
Pengendalian Dengan Cara Mekanik.
Pengendalian
mekanik mencakup usaha untuk menghilangkan secara langsung hama serangga yang
menyerang hewan /produk hewan. Pengendalian mekanis ini biasanya bersifat
manual.
Pengendalian Dengan Cara Fisik.
Pengendalian
fisik dilakukan dengan cara mengatur faktor-faktor fisik yang dapat
mempengaruhi perkembangan hama, sehingga memberi kondisi tertentu yang
menyebabkan hama sukar untuk hidup. Produk hewan simpanan sering diperlakukan dengan pemanasan
(pengeringan) atau pendinginan.
Pengendalian Dengan Cara Sanitasi
Pengendalian
dengan cara sanitasi dititikberatkan pada kebersihan lingkungan rumah potong,
pabrik, gudang penyimpanan produk hewan
dan kandang hewan. Kebersihan dan sanitasi lingkungan tidak hanya terbatas pada
area dalam bangunan tetapi disekitar bangunan.
Pengendalian Dengan Cara Kimia
Pengendalian
kimia dilakukan apabila diperlukan dan dilakukan dengan bahan-bahan kima
tertentu (Insektisida). Pada lingkungan,
bangunan, benda dan tumbuhan untuk mengatasi insekta yang menyerang mengunakan
anti insekta: insektisida golongan Hidrokarbon berkhlor (DDT dan Turunannya),
Organofosfat (Asam fosfat, asam thiosianat, asam ditiofosfat, asam cyanida),
karbamat (Naftil karbamat, Fenilkarbamat, heterosiklik metilkarbamat,
heterosiklik dimetilkarbamat, oksim), Tiosianat, Dinitrofenol, Fluoroasetat,
Akarisida dll, maka untuk membebaskan ektoparasit (insekta) yang menyerang hewan
memerlukan bahan kimia lain yang aman, dan dengan aplikasi yang tepat sehingga
tidak menyebabkan reaksi alergi ataupun keracunan yang meyebabkan kematian
hewan.
Teknik Aplikasi Anti Ektoparasit / Dan
Atau Insektisida (Desinteksisasi)
Cara Penggunaan
Anti Ektoparasit meliputi: 1. Tabur. 2. Oles. 3. Injeksi. 4. Spray. 5. Dipping. (Gunakan alat keselamatan kerja untuk petugas berupa
masker, kaca mata, topi, sarung tangan
karet, sepatu lars karet, dan alat-alat
tambahan lain apabila diperlukan).
Anti Ektoparasit Kemasan Perusahaan
Banyak produk anti ektoparasit
(desinsektisasi) Kemasan Perusahaan beberapa diantaranya adalah:
1. Antipar (Sediaan serbuk, Komposisi Sevin 50 %, untuk obat ektoparasit, aplikasi
spray, dipping. dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi AAKO Agvet-Holland /Surya Hidup Satwa).
2. Bernomec (Sediaan cair, tiap ml mengandung Ivermectin 10 mg, untuk obat ektoparasit
dan endoparasit aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Peringatan: Jangan digunakan pada sapi yang
sedang laktasi. Daging tidak boleh dikonsumsi
dalam 21 hari setelah aplikasi. Produksi Bernofarm /Lestari Agrisatwa
Husada).
3. Butox 50 (Sediaan cair, tiap ml mengandung Delmethrin 50 mg, untuk obat ektoparasit,
aplikasi spray, dipping, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Intervet Intl,GmbH, Jerman /Intervet Indonesia).
4. Cevamec 1 % (Sediaan cair, tiap 100 ml mengandung Ivermectin 1 g, untuk obat ektoparasit
dan endoparasit, aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Peringatan: Jangan digunakan pada sapi yang sedang laktasi. Daging
tidak boleh dikonsumsi dalam 21 hari
setelah aplikasi. Produksi Ceva
Sante Animale).
5. Cydectin Injection (Sediaan cair, komposisi Moxidectin 1 %, untuk obat
ektoparasit dan endoparasit hewan, aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan lihat
pada brosur kemasan. Peringatan Jangan diberikan secara intramuscular maupun
intravena. Produksi Fort Dodge
Veterinaria SA, Spain /Paeco Agung0.
6. Cyper Killer 25 WP (Sediaan serbuk, tiap 1 kg mengandung Cipermethrin 250 gr,
untuk obat ektoparasit hewan, kandang, aplikasi spray, dipping, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Samu, Korea /Lito Prima Mandiri).
7. Cyromazin-10 (Sediaan serbuk, tiap 1 kg mengandung
Ciromazine 10 gr, untuk membasmi lalat di peternakan unggas, aplikasi taburkan
atau tambahkan pada pakan, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Samu, Korea /Lito Prima Mandiri).
8. Cyrozine-10 (Sediaan serbuk,
komposisi Ciromazine 1 %, untuk mengendalikan larva dan memutus siklus
lalat di peternakan unggas, aplikasi taburkan atau tambahkan pada pakan, dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi KBNP., Inc /Blue Sky).
9. Dectomax (Sediaan cair, tiap ml mengandung
Doramiktin 10 mg, untuk obat ektoparasit dan endoparasit hewan, aplikasi
injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Pfizer Inc.,
USA /Indovetraco Makmur Abadi).
10. Ecofleece (Sediaan cair, mengandung Sipermetrin, untuk obat ektoparasit dan
endoparasit hewan, kandang, aplikasi spray, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Peringatan Jangan dicampur dengan bhan kimia lain, Tutup wadah
setekah dipakai, jauhkan dari makanan, hindarkan kontak dengan kulit, mata,
hindari menghirup obat, pakai tutup kepala, hidung dan mulut pada waktu
aplikasi. Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi).
11. Ecomectin 1 % Injection (Sediaan cair, Komposisi Ivermectin 1 %, untuk obat
ektoparasit dan endoparasit aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Peringatan: Daging tidak
boleh dikonsumsi dalam 21 hari setelah
aplikasi. Jangan digunakan pada sapi yang sedang laktasi. Produksi Eco Animal Health Ltd, Inggris /grotech
Veterindo Jaya).
12. Frontline Spot On (Sediaan cair, Komposisi Fipronil 10 %, untuk
pengendalian kutu (pinjal), caplak pada anjing, kucing. Aplikasi dengan tetes,
dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Merial /Romindo
Primavetcom).
13. Frontline Spray (Sediaan cair, tiap 100 ml mengandung Fipronil 0,25 g,
untuk pengendalian kutu (pinjal), caplak pada anjing, kucing. Aplikasi spray,
dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Merial /Romindo Primavetcom).
14. Hexipra Metrin (Sediaan cair, tiap 1 ml mengandung Cypermethrinn 50
mg, obat ektoparasit dan endoparasit aplikasi spray, dipping, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Hipra, SA, Spanyol /Mensana
Aneka Satwa).
15. Ivermectin 1 % (Sediaan cair,
Komposisi Ivermectin 1 %, untuk obat ektoparasit dan endoparasit aplikasi
injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Peringatan: Jangan diberikan secara intramuscular maupun intravena. Jangan
digunakan pada sapi yang sedang laktasi. Produksi Lab. Reveex, Venezuela /Indovetraco Makmur Abadi).
16. Ivervet (Sediaan cair, Mengandung Ivermectin,
untuk obat ektoparasit dan endoparasit aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan
lihat pada brosur kemasan. Produksi Vetanco SA, Argentina / Pakan Serasi).
17. Larvadex 1 % (Sediaan serbuk, Komposisi Cyromazine 1 %, untuk membasmi lalat di
peternakan unggas, aplikasi taburkan atau tambahkan pada pakan, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Novartis (Thailand) Ltd. /Novartis Biochmie).
18. Larvadex 10 % (Sediaan serbuk, Komposisi Cyromazine 10 %, untuk membasmi lalat di
peternakan unggas, aplikasi taburkan atau tambahkan pada pakan, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Novartis (Thailand) Ltd. /Novartis Biochmie).
19. Neporex 2 WSG (Sediaan butiran (Granule), Komposisi Cyromazine 2 %, untuk membasmi lalat
di peternakan unggas, aplikasi taburkan atau tambahkan pada pakan, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Novartis Animal Health Inc, Swiss /Novartis Biochmie).
20. Nofli Lotion (Sediaan cair, Komposisi Permetrin 1 %, untuk obat
ektoparasit (Kutu anjing) aplikasi oleskan, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Peringatan: Hindari mata
dan tempat sensitip lainnya. Produksi Yupharin Pharmaceuticals).
21. Noromectin Inj (Sediaan cair, Komposisi Ivermectin 1 %, untuk obat ektoparasit dan
endoparasit aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Peringatan: Jangan diberikan secara intramuscular maupun intravena. Produksi Norbrook Lab-UK /Surya idup Satwa).
22. P. Mectin Injection (Sediaan cair, Komposisi Ivermectin 1 %, untuk obat
ektoparasit dan endoparasit aplikasi injeksi, dosis dan penggunaan lihat pada
brosur kemasan. Peringatan: Jangan diberikan secara intramuscular maupun
intravena. Produksi Choong Ang
Biotech, Korea /Indovetraco Makmur abadi).
23. Revolution
6 % (Sediaan pasta, tiap ml
mengandung Selamektin 60 mg, untuk obat ektoparasit dan endoparasit kucing dan
anjing, aplikasi peroral, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi. Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi).
24. Revolution
12 % (Sediaan pasta, tiap ml
mengandung Selamektin 120 mg, untuk obat ektoparasit dan endoparasit kucing dan
anjing, aplikasi peroral, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan.
Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi. Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi).
25. Sintokap (Sediaan cair, tiap 1 liter mengandung Cypermethrine 150 g, untuk obat
ektoparasit hewan, aplikasi spray, dosis dan penggunaan lihat pada brosur
kemasan. Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi. Produksi Pfizer Inc., USA /Indovetraco Makmur Abadi).
26. Sirnaset (Sediaan serbuk, tiap g mengandung
Ciromazine 200 mg, untuk membasmi lalat di peternakan unggas, aplikasi taburkan
atau tambahkan pada pakan, dosis dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Samu, Korea /Lito Prima Mandiri).
FUMIGASI
Fumigasi (Pengertian
menurut PP No. 82 Tahun 2000 Penjelasan Pasal 1 angka 21): adalah upaya yang
dilakukan untuk membebaskan media pembawa dari jasad renik dengan cara
pemberian uap fumigan, antara lain seperti KMn O4 dll.
Tehnik
sterilisasi fumigasi di pakai untuk memusnahkan mikroba pada ruangan maupun
material dengan sifat-sifat tertentu pada gudang maupun kandang
Aplikasi Fumigasi
Teknik aplikasi
fumigasi adalah dengan menghitung berapa volume ruangan yang akan difumigasi
dengan jumlah keperluan dari bahan fumigasinya, tutup ruangan dengan rapat
setelah bahan fumigan dicampur pada tempat khusus sesuai dengan ukurannya, tempatkan pada
tengah ruangan yang difumigasi. Gunakan alat keselamatan kerja untuk petugas
berupa masker, kaca mata, topi, sarung tangan
karet, sepatu lars karet, dan alat-alat
tambahan lain apabila diperlukan.
Bahan fumigan Umum
1. Formalin
(HCOH). Sediaan bahan kimia Formalin 38 % 5
bagian (Sediaan cair) dicampur dengan KMnO4 (Kalium Permanganat /PK) 3 bagian
(Sediaan serbuk), dipakai untuk fumigasi secara umum berbagai media pembawa.
Aplikali Fumigasinya adalah : Untuk 1 m kubik ruangan dipakai 5 ml formalin 38
% + 3 gr KMnO4. Dan diaplikasikan antara 12 jam sampai 24 jam, berkasiat
bakterisid, virusid dan fungisid.
2. Metil Bromida (CH3Br). Merupakan zat tidak berwarna, tidak berbau dengan titik
didih 4,5 derajat C. Biasa dipakai digudang-gudang penyimpanan hasil pertanian.
Dipakai untuk mengatasi rayap (anti insekta).
3. Etilen diklorida (CH2ClCH2Cl). Biasa dipakai digudang-gudang penyimpanan hasil
pertanian. Dipakai sebagai fumigan hama gudang dan serangga tanah (Anti
insekta).
4. Khlorpikrin (CCl3NO2). Zat ini mempunyai efek iritasi. Dipakai sebagai fumigan
hama gudang dan serangga tanah (Anti insekta).
Fumigan Kemasan Perusahaan
Banyak produk Fumigan Kemasan
Perusahaan beberapa diantaranya adalah:
1. Avantage 256 (Sediaan cair, komposisinya ortho-phenylphenol 11 %, ortho benzyl para
chloro phenol 6 %, para tertiary aminophenol 4 %. Untuk fumigasi kandang. Dosis
dan penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Preserve International, USA /Agrinusa Unggul Jaya).
2. Desgrin (Sediaan cair, setiap liter mengandung Benzalkonium klorida 100 g,
glutaraldehide 70 ml. Untuk fumigasi kandang sebelum ayam masuk 8ml/liter air,
fumigasi kandang pada penambahan sekam 20 ml/liter. Dosis dan penggunaan lain
lihat pada brosur kemasan. Produksi Agrinusa Unggul Jaya).
3. Synergize (Sediaan cair, komposisi Alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride 26 %,
Glutaraldehide 7 %, dan terpentine oil 3 %. Untuk Fumigasi, dosis dan
penggunaan lihat pada brosur kemasan. Produksi Preserve International, USA /Agrinusa Unggul Jaya).
*** Jakarta 1 Agustus 2013, Penulis: Drh. Giyono Trisnadi –
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar