Hubungan
antara keanekaragaman hayati, biosekuriti dan biosafety bersifat kompleks
sebagaimana ekosistim yang dibuat atau dilindungi. Makalah berikut yang membahas
mengenai perihal yang dimaksud di atas adalah hasil terjemahan drh. Sri
Yusnowati Medik Veteriner Madya, Pejabat
Fungsional Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani.
******
MELESTARIKAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI, MEMPROMOSIKAN BIOSEKURITI DAN BIOSAFETY: PANDANGAN
AUSTRALIA
(Terjemahan)
Oleh:
SRI
YUSNOWATI
(Naskah Asli: Preserving Biodiversity,
Promoting Biosecurity and Biosafety: Australian Perspectives by Lois Ransom. Paper
prepared for presentation at the "Biodiversity And World Food Security:
Nourishing The Planet And Its People" conference conducted by the Crawford
Fund for International Agricultural Research, Parliament House, Canberra,
Australia, 30 August - September, 2010. Copyright 2010 by Lois Ransom. All
rights reserved. Readers may make verbatim copies of this document for
non-commercial purposes by any means, provided that this copyright notice
appears on all such copies. Email: lois.ransom@daff.gov.au)
Biosekuriti
merupakan manajemen risiko terhadap ekonomi, lingkungan dan masyarakat masuknya
hama dan penyakit, munculnya penyakit, terbangunnya atau menyebarnya hama dan
penyakit. Di Australia, layanan
biosekuriti diberikan oleh pemerintah
dan industri yang merupakan mitra petani/peternak dan masyarakat yang lebih
luas sebagai pembagian tanggung jawab.
Hal ini menggambarkan suatu biosekuriti berkelanjutan untuk menyampaikan
bahwa keluaran biosekuriti tidak dapat dikirimkan jika setiap unsur kesatuan
hilang atau tidak efektif.
Keanekaragaman hayati merupakan dua keluaran dan suatu kontributor atas
kegiatan biosekuriti, sebagai contoh sebagai suatu sumber dari agen pengendali
biologikal dan keragaman genetik untuk pemuliaan resistensi inang.
Bioteknologi merupakan suatu alat yang dapat
membantu memberikan keluaran biosekuriti, walaupun mungkin juga dapat
menghasilkan kekhawatiran biosekuriti kecuali dikelola dengan tepat. Kegiatan dan lingkungan kita yang mendukung
yang dapat dilihat sebagai suatu ekosistim yang besar dan komplek.
Menghubungkan
pendekatan rangkaian biosekuriti dengan konsep ekosistim yang dapat membantu
pemerintah, industri dan masyarakat untuk mengidentifikasi tindakan prioritas
dalam menyampaikan hasil keluaran perdagangan, keamanan dan keselamatan pangan
serta keanekaragaman hayati melalui analisa atas dasar risiko dan penyerahan
tindakan biosekuriti. Menilai hasil
keluaran tindakan biosekuriti, khususnya dalam lingkungan alam atau buatan
dimana nilai dolar tidak sejelas sebagaimana yang ada dalam sistim produksi
komersial, dimana hasilnya sulit dan secara umum merupakan produk nilai sosial
dan dampak yang timbul terhadap individu.
PENDAHULUAN
Merupakan
tantangan untuk membicarakan topik ini dalam waktu terbatas sebagaimana yang
diberikan karena setiap unsur “bio” berharga untuk didiskusikan lebih
intensif. Saya akan mulai pada definisi
karena akan memberikan rasa bagaimana kesemuanya dapat cocok dalam kesatuan,
dan akan digunakan contoh dari pengalaman yang diperoleh dalam menangani sistim
biosekuriti di Australia yang mungkin beberapa nilai telah disampaikan oleh
pembicara terdahulu dalam mempertimbangkan masalah-masalah yang ada.
Evolusi
yang sedang berjalan dari sistim biosekuriti Australia telah difokuskan untuk
mereformasi kerangka kerja nasional dalam rangka mencapai kejelasan tujuan dan
mendefinisikan peran dan tanggungjawab serta penetapan prioritas untuk
perkembangan yang terus berjalan atas kapasitas dan kapabilitas dari
biosekuriti yang akan memungkinkan pengiirman hasil keluaran biosekuriti yang
diharapkan oleh masyarakat Australia.
Rencana dan tindakan secara nasional untuk melindungi keanekaragaman
hayati Australia dapat dipelajari dari tindakan yang dilakukan baru-baru ini
untuk memastikan sistim biosekuriti yang dinamis, responsif dan fleksibel.
Dasar
untuk mencapai hasil keluaran biosekuriti yang lebih baik adalah kerangka kerja
nasional yang secara aktif memungkinkan dan mendukung penyerahan biosekuriti
local yang efektif. Hal ini juga dapat
mengatur tindakan local dalam konteks prioritas nasional dan hasil keluarannya
dimana setiap tindakan yang kecil akan memberi kontribusi ke dalam hasil
keluaran yang lebih besar. Hal ini tidak
dapat dipungkiri bahwa sistim biosekuriti, dan yang bekerja di dalamnya,
ditetapkan dalam hasil keluaran yang sesungguhnya. Tidak masalah apapun yang kita lakukan,
apabila hasil keluaran biosekuriti untuk Negara ini kurang dan tempat kita
dalam masyarakat global ini miskin maka kita akan ditentukan sebagai buruk.
DEFINISI
Hubungan
antara keanekaragaman hayati, biosekuriti dan biosafety bersifat kompleks
sebagaimana ekosistim yang dibuat atau dilindungi. Pada dasarnya, keanekaragaman hayati dijaga
oleh sistim biosekuriti Australia, yang dibantu oleh aplikasi yang aman dari
bioteknologi.
Konvensi
pada Keranekaragaman Biologikal (CBD, 1992) mendefinisikan “keanekaragaman
biological” sebagai variabilitas diantara organisme hidup dari seluruh sumber
termasuk, antara lain, di darat, laut dan ekosistim akuatik lainnya dan ekologi
kompleks lainnya yang merupakan bagian dari hal itu; hal ini mencakup keaneka
ragaman jenis hewan, antar jenis dan ekosistim.
Keanekaragaman hayati merupakan hasil keluaran dan contributor terhadap
tindakan biosekuriti untuk contohnya sebagai suatu sumber agen pengendali
biological dan keanekaragaman genetic untuk pemuliaan resistensi inang.
Biosekuriti
merupakan manajemen risiko ekonomi, lingkungan dan masyarakat dari masuknya
hama dan penyakit, munculnya, terbentuknya atau menyebarnya hama dan
penyakit. Oleh karena itu keanekaragaman
biologikal dari suatu area, apakah itu dalam skala ekosistim yang kecil ataukah
seluruh area Australia, terlindungi dari dampak hama yang tidak ada dalam suatu
area karena adanya aplikasi layanan biosekuriti secara efektif.
Biosafety
merupakan suatu konsep modern yang muncul dari Protokol Cartagena 2000 tentang
Biosafety, yang meliputi perlindungan kesehatan manusia dan keanekaragaman
dengan mengendalikan importasi, pelepasan dan penggunaan hasil panen yang
dimodifikasi secara genetik. Modifikasi
genetik merupakan suatu alat yang dapat membantu memberikan perlindungan
tanaman dari hama. Namun, modifikasi dan
aplikasinya dalam produksi ekosistim
yang mungkin memiliki akibat yang tidak disengaja yang harus juga di kelola
untuk mengurangi kerusakan ekosistim yang berdekatan.
Bioteknologi telah diaplikasikan di Australia
untuk mengelola hama yang terintegrasi dan untuk mengurangi penggunaan
pestisida. Telah diamati meningkatnya
keanekaragaman fauna serangga dalam tanaman panenan kapas yang dimodifikasi
secara genetik.
Analisa
risiko diterapkan pada peraturan organisme yang dimodifikasi untuk melindungi
lingkungan dan bidang ekonomi dari efek yang berlawanan atas penggunaan
modifikasi genetik yang sama dengan adanya ancaman biosekuriti yang dinilai dan
dikelola melalui proses analisa risiko importasi biosekuriti.
SISTIM
BIOSEKURITI
Di
Australia, sistim biosekuriti bersifat komplek dan dioperasionalkan di banyak
tingkatan yang berbeda. Operasional pada
batas internasional nyata diketahui importer barang dan oleh pelancong yang
bepergian melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut. Operasional luar negeri untuk menunjuk adanya
risiko hama pada barang sebelum dieksportasi dan yang ada di daerah pantai
untuk membatasi penyebarannya di Australia tidak selalu nyata.
Kegiatan luar negeri meliputi kunjungan lokasi untuk mengkonfirmasi risiko biosekuriti, koleksi dan analisa berita internasional untuk mengidentifikasi ancaman yang baru dan yang baru muncul serta tindakan yang ditujukan kepada hal tersebut, dan membangun-kapasitas, khususnya di wilayah Asia dan Pasifik untuk meningkatkan pengelolaan hama serta mengurangi risiko dimana hama akan masuk ke Australia bersama barang, orang atau melalui unsur alami lain yang menyebarkannya.
Kegiatan luar negeri meliputi kunjungan lokasi untuk mengkonfirmasi risiko biosekuriti, koleksi dan analisa berita internasional untuk mengidentifikasi ancaman yang baru dan yang baru muncul serta tindakan yang ditujukan kepada hal tersebut, dan membangun-kapasitas, khususnya di wilayah Asia dan Pasifik untuk meningkatkan pengelolaan hama serta mengurangi risiko dimana hama akan masuk ke Australia bersama barang, orang atau melalui unsur alami lain yang menyebarkannya.
Negara
bagian dan territorial mengoperasikan suatu sistim karantina untuk mencegah
pergerakan dari terbentuknya hama ke daerah baru dalam suatu Negara. Hal ini didukung oleh peraturan kesehatan
hewan dan tumbuhan dalam setiap kekuasaan hukum, tindakan karantina diaplikasikan untuk
melindungi area yang didefinisikan atau habitat dan ekosistim yang mendukung
akses pasar dengan memelihara area yang bebas dari hama karantina atau
melindungi area dari penyakit yang sangat mempengaruhi nilai perekonomian
atau ekologikal. Biosekuriti juga
dipraktekkan di tingkat yang sesuai untuk melindungi peternakan/pertanian dari
penyakit yang mungkin dibawa oleh ternak yang baru atau stok makanan.
Pendekatan
rangkaian ini terhadap biosekuriti mengakui konektivitas dari kegiatan di luar
negeri, di lokasi perbatasan dan di
lokasi area pantai, dan peran serta tanggungjawab pemerintah, industry dan
masyarakat Australia dalam melindungi peternakan, hutan, kota dan tanah bersemak
dari kerusakan hama dan penyakit (gambar 1).
Hal ini tercermin dalam kerangka kerja biosekuriti nasional. Konsep ini pertama kali diakui pada tahun
1996 ulasan Nairn mengenai karantina dan baru-baru ini pada tahun 2008 ulasan
Beale mengenai karantina dan biosekuriti.
Konsep ini mencerminkan nilai bahwa kita, sebagai suatu bangsa,
menempatkan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan rasa aman, makanan yang
sehat untuk populasi kita, menghasilkan kekayaan dari ekspor hewan dan tanaman
serta melindungi keragaman dan keunikan fauna dan flora Australia.
Lembga
biosekuriti bekerja keras untuk membentuk suatu focus holistic yang
mengintegrasikan semua kegiatan biosekuriti dalam suatu kerangka kerja nasional
– yang memastikan bahwa peran dan tanggungjawab jelas dan sumber daya yang
memadai serta infrastruktur tersedia untuk mengidentifikasi risiko prioritas
biosekuriti secara efektif. Sistim jika
diperlukan harus berdasarkan atas risiko sebagaiman kita yang tidak memiliki
sumberdaya yang akan melakukan segala kegiatan, dan jika kita mengimportasi
makanan atau barang lainnya, dan mendukung turisme, maka akan ada risiko. Focus kita yang sedang berlanjut adalah pada
hal-hal yang paling penting.
APA
YANG KITA LINDUNGI?
Australia
merupakan salah satu Negara dengan keanekaragaman yang paling banyak secara
biologik di dunia dengan 6,7% jenis tanaman vascular yang ada di dunia, 7%
jenis mamalia yang ada di dunia, 15% jenis semut, 8,4% jenis burung dunia, 3,8%
jenis amfibi dunia dan 17% jenis ikan air tawar dan laut dunia (Kelompok Tugas
tinjauan ulang Strategi Keanekaragaman hayati Nasional, 2009). Sekitar 84% jenis tanaman, 83% jenis mamalia
dan 45% jenis burung ditemukan hanya di Australia. (DEWHA, 2008). Nilai bruto dari produksi pertanian di
Australia adalah lebih dari 45 miliar per tahun (ABARE, 2009). Hal ini meliputi produksi dan pemrosesan
hewan dan produknya yang juga berdasarkan atas tanaman.
Sebagaimana
luasnya tanah yang ada, variasi iklim dari utara ke selatan memungkinkan
rentang habitat yang lebar untuk adanya jenis alami yang ada dan jenis baru
yang dimasukkan, termasuk tanaman yang memproduksi pangan. Habitat ini berada di bawah ancaman yang
berkelanjutan dari jenis invasif termasuk vertebrata, invertebrata, penyakit
dan gulma yang baru masuk ke Australia atau mungkin jenis yang dibangun atau
jenis yang asli Australia yang tidak tersebar luas. Atas kebutuhan, Australia mengimpor barang
yang mendukung industri dan rumah tangga, dan banyak orang melintasi perbatasan
internasional sebagai turis atau penduduk yang kembali ke
Negara/daerahnya. Sistim biosekuriti di
tempatkan untuk mengurangi risiko masuknya ancaman hama.
Gambar
1. Biosekuriti berkelanjutan.
Tidak
semua ancaman adalah eksotik. Lalat buah
dari Queensland (Bactrocera tryoni) merupakan contoh yang bagus dari jenis asli
Australia yang telah meluas rentang alaminya dari waktu ke waktu dan telah
menjadi beban biaya yang signifikan bagi produsen dan eksportrir yang harus
memenuhi persyaratan kondisi antar Negara bagian Australia dan internasional
untuk mencegah sebaran lalat buah ini lebih jauh terhadap buah yang akan
diekspor. Hama juga mempengaruhi
lingkungan alami untuk membentuk ekosistem.
Dampak dari jamur yang hidup dan berasal dari tanah, Phytophthora
cinnamomi yang ada secara signifikan di hutan asli Australia Barat dan
mungkin tidak dapat diubah.
Spektrum
dari hama tanaman di Australia mendefinisikan status kesehatan tanaman
Australia. Status ini mendukung tindakan
karantina yang ada di perbatasan internasional dan kondisi dimana kita dapat
mengekspor tanaman dan produknya ke seluruh dunia.
MELINDUNGI
KENEKARAGAMAN HAYATI
Lingkungan
dan kegiatan kita yang mendukung perlindungan keaneka-ragaman hayati dapat
dipandang sebagai suatu ekosistim yang besar dan kompleks. Yang mencakup habitat alami, pertanian dan
perkotaan. Berhubungan dengan pendekatan
biosekuriti berkelanjutan denan suatu konsep ekosistim dapat membantu
pemerintah, industry dan masyarakat untuk mengidentifikasi kegiatan yang
priotitas untuk menyerahkan perdagangan, keamanan dan keselamatan pangan serta
hasil keluaran dari keanekaragaman hayati melalui analisa yang berdasarkan
risiko dan menyampaikan tindakan biosekuriti.
Tantangan utamanya adalah mengiden-tifikasi hasil keluaran biosekuriti
dan mencapai suatu keseimbangan perhatian dan investasi dalam suatu matriks
pemangku kepentingan, hasil keluaran dan sumberdaya sebagaimana perhatian dan
perintah lokal serta nasional.
Ada
beberapa persamaan yang sangat jelas di sekitar pembuatan keputusan, pembuatan
prioritas dan nilai masyarakat serta pengharapan dalam kaitannya untuk melindungi keanekaragaman hayati untuk
biosekuriti yang tidak asing. Saya telah
membuat kerangka mengenai hal ini dalam satu rangkaian pertanyaan yang akan
memerlukan pertimbangan dalam rangka untuk menyusun prioritas dan hasil
keluaran untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Australia, dalam
menyeimbangkan dengan permintaan tanah yang digunakan untuk mendukung ekonomi
dan masyarakat kita.
Hal
ini mencakup:
-Ekosistim
yang mana yang ingin kita lindungi dan mengapa?
-Apa
yang kalian lindungi dan dari apa? Siapa
yang membuat keputusan?
-Tindakan
apa yang diperlukan dsb?
Pada
nilai ini mungkin merupakan pertanyaan sederhana tapi dapat menjadi sangat
sulit untuk menjawabnya karena kurangnya informasi dan pengetahuan dari suatu
ekosistim dan tindakan yang efektif yang mungkin diambil untuk melindungi
keanekaragaman hayati tersebut. Namun,
membuat dasar yang kokoh dan konsisten untuk mengidentifikasi ekosistim dan
atau jenis yang berdasarkan risiko diperbolehkan untuk lebih efisien dan
perencanaan yang kuat serta pengiriman dan, jika diintegrasikan ke dalam
kerangka kerja nasional, mendukung transparansi yang lebih besar dan keyakinan
dalam membuat keputusan. Kerangka kerja
ini dapat juga mendukung aplikasi analisa risiko dan keuntungannya: analisa
biaya untuk mendefinisikan nilai social, layanan ekosistim, jenis langka yang
terancam punah, mengidentifikasi dan mengalokasikan peran serta tanggungjawab
dan membangun kapasitas dasar untuk diberikan.
Menyeimbangkan
prioritas dengan cara mengakomodasikan luasnya pandangan dan nilai pemangku
kepentingan adalah juga penuh dengan kesulitan.
Setiap anggota dari masyarakat kami akan menetapkan nilai mereka sendiri
pada suatu tempat atau suatu hal.
Menyetujui nilai yang tidak dimiliki nilai dolar yang sederhana dan
jelas untuk contoh, kembali dilakukan pada tanaman gandum atau apel, memerlukan
penentuan rentang nilai dan bobot perbandingannya. Ini merupakan wilayah dari kelompok Dr.
Possingham (halaman 14) akan bekerja untuk memberikan panduan kepada
pemerintah. Beberapa wilayah seperti daerah
yang terdaftar sebagai peninggalan dunia telah memiliki satu perangkat nilai
yang diberikan untuk mereka oleh kehebatan dari proses yang di daftarkan. Hal ini mungkin menjadi suatu titik awal yang
berguna untuk menentukan nilai selain dolar yang dipengaruhi oleh hama, dan
telah menjadi pertimbangan dalam menganalisa dampak yang berpotensi dari wabah
semut listrik ( Wasmannia auropunctata) dekat Cairns, Queensland harusnya masuk
ke area warisan dunia yang ada di
dekatnya.
Kami
telah menggunakan pertanyaan mendasar dalam perencanaan kita untuk melindungi
jenis Myrtaceae di Australia. Famili
tanaman ini dominan di lingkungan Australia dan secara luas digunakan oleh
industri pembibitan dan kehutanan. Telah diketahui bahwa ada sejumlah hama yang
sangat merusak yang mempengaruhi tanaman dari luar negeri yang akan memiliki
dampak signifikan dari jenis yang ada di Australia jika jenis tersebut
dimasukkan ke dalam Australia. Hal ini termasuk karat jambu (Puccinia psidii)
dan ngengat gypsy dari Asia (Lymantria dispar).
Pada
tahun 2006, diselenggarakan workshop nasional sebagai bagian dari kesiapsiagaan Australia terhadap
serangan karat jambu menggunakan skenario dengan opsi melakukan pengujian
sebagai tanggapan atas masuknya karat jambu. Perwakilan diambil dari bidang
industry, produksi primer, organisasi tanggap darurat dan lembaga lingkungan. pertanyaan
yang sama sebagaimana yang disebutkan di atas memberikan sebuah panduan untuk
membangun peran dan tanggungjawab dalam kebijakan dan tanggapan, asumsi yang
mendasari apakah untuk dilanjutkan dengan tanggapan yang diberikan bidang biologi
penyakit karat dan kemampuan kita untuk memasukkannya dan apakah ketika kapan
kita harus berhenti untuk memberikan tanggapan pemberantasannya. Kita juga
menjelajahi ekosistim bahwa ekosistim ini harus dilindungi, tercatat bahwa
industry produksi primer merupakan penempatan yang terbaik untuk mengembangkan
strategi pengelolaan penyakit mereka sendiri.
Perencanaan ke depannya telah diaplikasikan pada pengelolaan yang sedang
berlangsung dan deteksi saat ini dari kekerabatan terdekat dari karat Myrtle,
yang pertama kali dikonfirmasi di Australia pada bulan April tahun 2010 (Gambar
2). Mengidentifikasi lokasi dari jenis yang terancam di area yang ada karat
Myrtle, telah direncanakan dan dilakukan tindakan dengan focus dalam melindungi
tanaman dan ekosistim dimana mereka
tinggal.
Tantangan
untuk melindungi keanekaragaman hayati Australia sebagaimana yang saya lihat,
hal ini membangun kerangka kerja nasional yang mengintegrasikan proses untuk
mengidentifikasi dan tetap berjalan untuk melindungi target keanekaragaman
hayati primer dengan cara yang efektif terhadap pengeluaran biaya, cerminan
nilai masyarakat, adalah fleksibel dan mudah beradaptasi dan sumberdaya yang
sesuai. Telah dilihat selama lebih dari
20 tahun terakhir, telah dibuat dampak secara lokal yang berbasis pada
masyarakat kelompok Peduli tanah.
Memobilisasi ± 20 juta relawan yang berpotensi yang memiliki suatu
kepentingan yang kuat terhadap lingkungan dan ekosistim Australia merupakan
suatu tugas yang besar, tapi tanpa kepemilikan masyarakat dan tanggungjawab
bersama dalam melindungi lingkungan kita maka upaya ini akan tetap tidak
bersambung. Mekanisme yang menggabungkan
pengelolaan dan pengambilan keputusan bersama akan menjadi hal penting untuk
suatu keberhasilan dan harus menopang suatu road map yang digunakan kerangka
kerja nasional untuk tindakan lokal yang aktif.
Gambar
2. Sebaran jenis Myrtaceous yang
terancam karat myrtle
UCAPAN
TERIMA KASIH
Saya
berterima kasih kepada Dr. ian naumann (entomologis, asisten teknis dan
peningkatan kapasitas), Dr. Mike Cole (Kesehatan hutan, jenis invasive) dan Dr.
Jacek Plazinski (diagnostic hama tanaman, bioteknologi) dari Kantor Kepala
Petugas Perlindungan Tanaman, Kelompok Layanan Biosekuriti, DAFF untuk
masukannya yang berharga dalam makalah ini.
PUSTAKA
ABARE
2009. Australian Commodity Statistics 2009. ABARE, Canberra. www.abare.gov.au/publications_html/acs/acs_09/acs_09.pdf
Beale,
R. et al. 2008. One Biosecurity: A Working Partnership. The independent review
of Australia’s quarantine and biosecurity arrangements report to the Australian
Government. Department of Agriculture, Fisheries and Forestry, Canberra ACT,
244 pp.
CBD
(Convention on Biological Diversity) 1992. http://www.cbd.int /convention /articles.shtml?a
= cbd-02 (accessed August 2010).
DEWHA
(Department of the Environment, Water,
Heritage and the Arts) 2008. Threatened Species and Ecological
Communities. Australian Government, Canberra. www.environment.gov.au /biodiversity
/threatened (Accessed August 2010).
Nairn,
M.E. et al. 1996. Australian Quarantine : A Shared Responsibility. Department
of Primary Industries and Energy, Canberra ACT, 284 pp.
National
Biodiversity Strategy Review Task Group 2009. Australia’s Biodiversity
Conservation Strategy 2010–2020. Consultation draft, Australian Government,
Department of the Environment, Water, Heritage and the Arts, Canberra, ACT. http://www.environment.gov.au
/biodiversity /strategy /draft-strategy.html (accessed August 2010).
***
LOIS
RANSOM adalah Kepala Petugas Perlindungan Tanaman (CPPO) di Departemen
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Pemerintah Australia. Beliau adalah seorang patologis tanaman
melalui pelatihan dan praktek dan telah bekerja di kebanyakan bidang pengujian
khasiat pestisida mencakup kesehatan tanaman; penelitian, pengembangan dan
penyuluhan untuk pengelolaan penyakit yang lebih baik di tanaman obat serta
sayuran wilayah Tasmania; dan kebijakan karantina serta ekspor dan operasional
dengan pemerintah Australia. Beliau
adalah Konselor Pertanian Australia di Tokyo dari tahun 2000 sampai 2003. Sebagai CPPO, beliau juga adalah titik focus
untuk kesehatan tanaman nasional dan internasional yang memberikan peran
pimpinan yang signifikan dalam pengembangan sistim biosekuriti tanaman
Australia.
***
Catatatan:
Makalah
terjemahan ini telah diarsipkan di Perpustakaan Pusat Karantina Hewan dan
Keamanan Hayati Hewani dengan nomor katalog: 602.11.0017.PUSKH.II.2015. Diterjemahkan
oleh: drh. Sri Yusnowati. Medik Veteriner Madya, Pejabat Fungsional Pusat
Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian.
Tulisan
asli:
Preserving
Biodiversity, Promoting Biosecurity and Biosafety: Australian Perspectives by Lois
Ransom. Paper prepared for presentation at the "Biodiversity And World
Food Security: Nourishing The Planet And Its People" conference conducted
by the Crawford Fund for International Agricultural Research, Parliament House,
Canberra, Australia, 30 August - September, 2010. Copyright 2010 by Lois
Ransom. All rights reserved. Readers may make verbatim copies of this document
for non-commercial purposes by any means, provided that this copyright notice
appears on all such copies. Email: lois.ransom@daff.gov.au.
******