FAO
bekerja dengan Negara anggota untuk membangun bioteknologi pertanian dan
jejaring kerja biosafety untuk mempromosikan kolaborasi teknik dan pendekatan
regional untuk mengharmonisasikan prosedur biosafety, kebijakan dan peraturan. Makalah
berikut adalah hasil terjemahan drh. Sri Yusnowati Medik Veteriner Madya, Pusat Karantina Hewan.
******
BIOSAFETY
FAO
DAN LINGKUNGAN GLOBAL
(Terjemahan)
Oleh:
SRI
YUSNOWATI
(Naskah
Asli: Biosafety. FAO and the Global Environment. FAO. FAO Agriculture
department, http://www.fao.org/biosecurity, http://www.fao.org/biotech atau kontak:
biosecurity@fao.org)
BIOSAFETY
YANG MENDASARI BIOTEKNOLOGI YANG MODERN.
Bioteknologi,
termasuk di dalamnya rekayasa genetic dan produksi dari organisme hasil
modifikasi genetic (GMO), jika diintegrasikan dengan benar dengan teknologi
lain, menghasilkan alat yang kuat untuk perkembangan yang berkelanjutan dari
pertanian, perikanan dan kehutanan, yang memenuhi kebutuhan pangan dari
perluasan dan meningkatnya populasi yang melakukan urban. Namun, dengan portofolio dari bioteknologi
modern meningkatnya aplikasi, ada kebutuhan yang krusial untuk memastikan alat
ini digunakan dengan bijaksana, bahwa ras manusia terhadap kemajuan tidak
mengabaikan risiko yang potensial terhadap kesehatan manusia dan kesehatan
hewan atau terhadap lingkungan.
Tanaman
yang direkayasa genetik sekarang ini mencapai sekitar 16 persen dari daratan di
dunia yang ditanami dengan kedelai, jagung, kapas dan kanola, dan semua
indikasi itu akan terus tumbuh berkelanjutan. Panggilan ini bertujuan untuk
sistim evaluasi berdasarkan atas ilmiah untuk menentukan manfaat dan risiko
dari tiap bioteknologi yang diaplikasikan pada basis kasus per kasus, dan untuk
menujukan perhatian yang terlegitimasi untuk biosafety dari setiap produk atau
prior sebelum produk dilepaskan. Hal ini
meliputi:
i) Mengevaluasi
kemungkinan pengaruh pada keaneka ragaman hayati, lingkungan dan keamanan
pangan
ii) Menimbang
manfaat dari produk atau proses terhadap risiko yang dinilai, dan
iii)
Memantau pengaruh setelah dilakukannya pelepasan produk dan proses yang
memastikan keselamatan produk secara
berkelanjutan. Evaluasi yang dilakukan dengan mempertimbangkan pengalaman fihak
berwenang atas peraturan secara nasional dalam menjelaskan beberapa produk.
TANGGAPAN
FAO ATAS KEPERLUAN BIOSAFETY DARI NEGARA ANGGOTA
Di
FAO, prioritasnya adalah membantu Negara anggoa dalam membangun teknik, lembaga
dan kapasitas berbagi informasi tentang biosafety dan keamanan menggunakan
bioteknologi modern. FAO mampu untuk menarik bersama keahlian interdisipliner
dan pengalaman membangun kapasitas dan membangun hubungan diantara masyarakat
dan pemangku kepentingan swasta, khususnya Negara yang membantu dalam:
-Mengembangkan
dan menerapkan kebijakan dan peraturan mengenai biosafety
-Memberi
pelatihan kepada staf dari badan
pengatur dengan tanggung jawab untuk mendeteksi GMO dan melakukan analisa
risiko
-Mengembangkan
komunikasi dan strategi berpartisipasi dari masyarakat dalam pembuatan
keputusan yang berhubungan dengan biosafety; dan
-Meningkatkan
fasilitas laboratorium dan kemampuan teknisnya.
Pada
tingkat regional dan sub-regional, FAO bekerja dengan Negara anggota untuk membangun
bioteknologi pertanian dan jejaring kerja biosafety untuk mempromosikan
kolaborasi teknik dan pendekatan regional untuk mengharmonisasikan prosedur
biosafety, kebijakan dan peraturan.
Sebagai
suatu forum yang bersifat global, FAO harus memimpin dalam meluaskan dasar
pengentahuan di area seperti pemantauan setelah pelepasan produk, dampak
lingkungan dan sosio-ekonominya dan masalah konsumen dari bioteknologi
modern. Semua kegiatan ini dilakukan
dalam kemitraan penuh dengan badan nasional, pusat penelitian pertanian
internasional, pendonor dana, badan PBB lainnya dan masyarakat sipil.
Biosafety
merupakan suatu komponen integral dari kerangka kerja biosekuriti FAO. yang telah diadopsi oleh badan pemerintah FAO
yang mempromosikan suatu strategic dan pendekatan terintegrasi untuk
menganalisa dan mengelola risiko terhadap orang, ternak dan tanaman. Tuan rumah FAO, sekretariat dari Komisi Codex
Alimentarius dan Konvensi Perlindungan Tanaman Internasional. Badan pembuat standard internasional ini masing-masing
bertanggung jawab untuk perkembangan prinsip-prinsip yang dikenal secara
global, pedoman dan standard untuk penilaian keselamatan makanan yang berasal
dari bioteknologi dan untuk menganalisa risiko lingkungan dari organisme hidup
yang dimodifikasi untuk tindakan karantina.
Konvergensi
dari kompetensi dalam aspek teknikal dan peraturan dari keanekaragaman hayati
dan bioteknologi memberikan FAO suatu keuntungan alami dalam menganalisa,
merancang dan menerapkan program biosafety nasional yang memperhitungkan
masalah lintas sektoral dan tujuan penembangan nasional.
FAO
MEMBAGIKAN PENGETAHUAN, MENYEBARKAN PRAKTEK TERBAIK
FAO
memberikannya kepada Negara anggota dengan informasi yang faktual, komprehensif
dan terkini tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan bioteknologi
pertanian dan aplikasi biosafety.
Informasi ini disediakan melalui:
-Situs
web-kekayaan dari sumbersaya online pada aspek kebijakan, teknikal dan
strategic tentang biosafety
-Newsletter-FAO-BiotechNews,
newsletter dengan banyak bahasa yang disebarkan ke lebih dari 3.000 negara
anggota
-Forum
elektronik-konferensi secara elektronik yang dimoderasikan mengenai manfaat,
risiko, impak dan aplikasi dari bioteknologi dalam keanekaragaman hayati,
pangan dan pertanian.
-Database-FAO
Bio-Dec Database yang berisi kebijakan, peraturan dan kegiatan lebih dari 125
negara berkembang dengan lebih dari 2.000 pemasukan tanaman, 700 masukan
kehutanan dan 100 masukan dari sector hewan.
-Istilah-
daftar pencarian multibahasa dari 3.200 istilah dan akronim
-Bioteknologi
teknikal, publikasi biosafety- dengan melihat dari kedua masalah yaitu ilmiah
dan sosio-ekonomi.
FAO
MEMPROMOSIKAN PENDEKATAN OBYEKTIF DAN SEIMBANG TERHADAP BIOSAFETY
Karena
pendekatan yang seimbang terhadap bioteknologi dan biosafety, FAO telah
mendapat reputasi sebagai broker yang jujur dan fasilitator yang objektif. Ada keperluan yang besar untuk menggunakan
pendekatan umum untuk meyakinkan bahwa pelajaran yang diberikan dipelajari
dalam mengembangkan dan menerapkan kerangka kerja biosafety dibagikan
diharmonisasikan dalam dan diantara wilayah dan subwilayah di dunia. Hal ini
memerlukan upaya yang lebih terpadu dan sumber daya keuangan untuk menguatkan
kemampuan nasional, meningkatkan kesadaran, menguatkan partisipasi pemangku kepentingan
dan mekanisme dukungan politik dan mempromosikan harmonisasi dan kolaborasi
wilayah dan sub-wilayah untuk keamanan pengembangan dan aplikasi efisien dari
bioteknologi. Semuanya ini meningkatkan
potensi untuk membuat pendekatan yang transparan, rasional, koheren dan
berkelanjutan untuk menerapkan kerangka kerja biosafety nasional untuk
memastikan keberlanjutan dari sector pertanian dan lingkungan.
BIOSEKURITI
DAN KOMPONENNYA
BIOSEKURITI
|
||||
Kehidupan
Tanaman & Kesehatan
(termasuk
hutan)
|
Kehidupan
Hewan & Kesehatan
(termasuk
ikan)
|
Keamanan
Pangan
|
||
Biosafety
|
||||
Penggunaan
istilah Biosekuriti sangat bervariasi di berbagai Negara dan seringkali sulit
untuk menterjemahkannya. Pada tahun
2002, Konsultasi Ahli FAO pada Biosekuriti dalam Pangan dan Pertanian sepakat
bahwa pada waktu ditulis, Biosekuriti harus dicetak miring dan dalam huruf
besar yang digunakan di semua bahasa, terkait dengan menghindari kebingungan,
membatasi ruang lingkup dan menghindari kesulitan menterjemahkan.
FAO
MEMBERIKAN DUKUNGAN BIOSAFETY DI PARAGUAY
Kedelai
menyumbang 33 persen dari PDB di bidang pertanian di Paraguay dimana ada 43.000
produsen kedelai. Paraguay mengadopsi
varietas kedelai hasil rekayasa genetic untuk meningkatkan produksi
pertaniannya dan telah menanyakan kepada FAO untuk membantu memastikan kedelai
ini tumbuh di bawah peraturan yang berlaku dan pada kondisi yang aman. Dengan sumberdaya yang berasal dari Program
Kooperasi Teknikalnya, FAO melakukan suatu proyek biosafety untuk membantu
Paraguay dalam mempersiapkan peraturan perundangan biosafetynya dan melatih 35
staf nasional mencakup anggota Komisi Biosafety, dalam analisa risiko dari GMO
dan produk-produknya. Hal itu juga
memberikan peralatan laboratorium yang diperlukan dan melatih personel laboratorium
untuk mendeteksi dan menganalisa GMO.
Komisi Biosafety sejauh ini telah mengevaluasi empat varietas kedelai
produk rekayasa genetic dan memberi kewenangan komersialisasinya di bawah
kendali petugas.
Untuk
informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi: Departemen Pertanian FAO,
http://www.fao.org/biosecurity, http://www.fao.org/biotech Atau kontak: biosecurity@fao.org
***
Catatatan:
Makalah
terjemahan ini telah diarsipkan di Perpustakaan Pusat Karantina Hewan dan
Keamanan Hayati Hewani dengan nomor katalog: 602.11.0015.PUSKH.II.2015. ditulis
oleh: drh. Sri Yusnowati. Medik Veteriner Madya, Pejabat Fungsional Pusat
Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian.
Tulisan
asli:
Biosafety.
FAQ and the Global Environment. FAO. FAO Agriculture department,
http://www.fao.org/biosecurity, http://www.fao.org/biotech atau kontak:
biosecurity@fao.org)
******