Flu anjing H3N2 dan H3N8 merupakan penyakit yang relatif
baru dengan tingkat kematian yang rendah. Penyakit ini sangat menular dan sangat menjengkelkan karena bisa terjadi infeksi berulang. Makalah yang ditulis drh Galihati Hasan Saputra membahas hal ini dengan tuntas.
FLU
ANJING
Epidemiologi
Canine influenza virus atau Virus influenza anjing
tipe A telah menyebabkan wabah flu anjing di Amerika Serikat. Virus influenza
anjing tipe A terdiri dari strain H3N2 dan H3N8. Pada bulan April 2015, virus
H3N2 mewabah di negara bagian Chicago sedangkan virus H3N8 mewabah di beberapa
Negara bagian kawasan Midwest
(Illinois, Wisconsin, Ohio dan Indiana) dengan menyerang lebih dari seribu ekor
anjing.
Virus influenza anjing
tipe A H3N2 yang sedang mewabah di Amerika Serikat diduga merupakan penyebaran
strain virus yang mewabah di Cina dan Korea Selatan pada tahun 2006, yang juga
dapat menular pada kucing. Virus influenza anjing tipe A H3N8 merupakan
penyakit endemis di Amerika Serikat sejak tahun 2004, virus ini dilaporkan pertama
kali di trek balapan anjing di Florida yang diduga merupakan strain yang berasal dari Kuda yang telah ada sejak 40 tahun lalu. Sejak
itu, telah dilaporkan menyebar di sebanyak 40 negara bagian lain di Amerika
Serikat.
Keganasan Penyakit
Flu anjing H3N2 dan H3N8 merupakan penyakit yang relatif
baru dengan tingkat kematian yang rendah. Penyakit ini sangat menular dan
menyebar dari anjing ke anjing. Anjing hanya bisa menangkap flu dari anjing
lain. Jika anjing sebelumnya berada di lingkungan anjing lain dan memiliki
gejala flu, mungkin anjing tersebut tertular flu.
Penularan
Penyakit ini menyebar dengan cara yang sama seperti penyebaran
flu manusia, melalui udara, melalui sekresi pernapasan, biasanya melalui anjing
yang batuk atau bersin pada satu sama lain, dengan menyentuh atau minum dari
wadah yang terkontaminasi, atau dengan penggunaan bersamaan kalung dan mangkuk.
Pada kebanyakan kasus, periode inkubasi adalah 2 sampai 5
hari. Anjing yang terinfeksi dapat menyebarkan flu selama 7 sampai 10 hari
setelah gejala muncul. Anjing yang tidak menunjukkan tanda-tanda klinis juga
dapat menyebarkan penyakit tersebut. Virus dapat bertahan pada permukaan selama
12 sampai 48 jam di tangan manusia. Manusia tidak dapat tertular flu dari
anjing, dikarenakan strain virus flu yang berbeda.
Gejala Penyakit
Gejala flu anjing dalam bentuk ringan meliputi bersin,
pilek, kekurangan energi, nafsu makan berkurang, demam ringan, batuk
terus-menerus dan hidung tersumbat yang bisa bertahan hingga 3 minggu. Hal ini menyerupai
kennel cough dan penyakit pernapasan
lainnya. Dikarenakan kesamaan dari dua penyakit tersebut, dianjurkan untuk
segera ke dokter hewan untuk evaluasi.
Batuk dapat bertahan selama 2 sampai 3 minggu. Lendir
hidung lebih mungkin dibandingkan bersin. Kebanyakan anjing sembuh tanpa
komplikasi. Pada kasus yang parah terjadi demam tinggi dan kesulitan bernapas
(peningkatan frekuensi napas) serta pneumonia karena bakteri sekunder dapat
terjadi jika tidak ditangani.
Anjing sangat rentan terhadap penyakit karena tidak
memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya. Anjing di tempat penampungan,
lingkungan manusia, dan fasilitas asrama
berada pada risiko tertentu dan sering divaksinasi. Anjing yang dipelihara
di penampungan memiliki risiko tinggi, dapat hingga 100% terkena penyakit ini,
dengan sekitar 80% menimbulkan gejala klinis. Anjing yang tidak menunjukkan
gejala penyakit (asimtomatik) masih bisa sakit (sekitar 20% dari kasus yang
terjadi).
Pemeriksaan
Ada dua jenis tes yang tersedia untuk flu anjing. Pada
anjing yang telah sakit selama kurang dari 4 hari, dokter hewan dapat mengambil
swab dari hidung. Ada tes darah yang hanya akurat tujuh hari setelah timbulnya
gejala yang akan menunjukkan antibodi terhadap virus flu, yang berarti bahwa
tubuh anjing telah melawan virus, tapi hal tersebut tidak memberi bantuan jika
anjing dibawa ke dokter hewan saat pertama kali sakit.
Metode lainnya perlu menunggu hingga tujuh hari, dokter
hewan mungkin akan membuat diagnosis awal berdasarkan gejala dan riwayat medis
yang diberikan pemilik anjing.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini karena influenza
anjing adalah infeksi virus, setelah terlewati siklus yang biasanya 7 hari, kebanyakan
anjing akan sembuh tanpa pengobatan apapun. Anjing perlu dijaga agar tetap
hangat dan kering dan pencegahan terhadap memburuknya penyakit menjadi pneumonia
karena bakteri. Anjing mungkin tidak
memiliki banyak nafsu makan, tetapi perlu didorong untuk minum banyak air.
Dalam beberapa kasus, dapat terjadi infeksi sekunder
seperti pneumonia. Dalam kasus yang sangat parah, anjing mungkin memerlukan
cairan infus dan antibiotik. Dalam kasus ini, antibiotik diperlukan. Antibiotik
diberikan secara oral, biasanya selama 14 hari, dan kadang juga diperlukan
rawat inap. Diperlukan diet anjing dengan solusi alami yang dibuat untuk
mendukung kesehatan pernapasan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anjing.
Sekitar 6 - 8% dari anjing yang terkena flu anjing akan
mati karena penyakit ini jika tidak ditangani. Dalam kasus ini penyakit ditandai
sebagai pneumonia. Sebagian besar kasus (80%) yang ringan. Tingkat kematian lebih
tinggi pada anjing yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah atau berada dalam
kondisi yang buruk. Belum ada bukti bahwa flu anjing dapat menyebar ke manusia.
Pencegahan
Terdapat sediaan vaksin yang dianjurkan untuk anjing yang
sering kontak dengan flu anjing, atau yang sering kontak dengan anjing lain
yang memiliki penyakit ini, seperti di
kandang. Ada vaksin yang relatif baru untuk influenza anjing yang disebabkan
oleh H3N8.
Di kebanyakan negara, ini bukan merupakan vaksin utama
untuk H3N2. Anjing yang melakukan perjalanan ke negara-negara di mana ada
prevalensi tinggi penyakit, termasuk anjing yang tinggal Florida, New York, New
Jersey, Pennsylvania, Virginia, dan Colorado harus mempertimbangkan vaksinasi pada
anjing.
Vaksin membutuhkan dua dosis, 2 sampai 4 minggu terpisah,
diikuti oleh vaksinasi ulang. Seringkali anjing yang divaksinasi untuk kennel cough juga divaksinasi untuk flu
anjing.
Vaksin flu anjing merupakan killed viral vaccine, sehingga tidak ada potensi vaksin menyebarkan
virus itu sendiri. Hal ini aman untuk anjing usia 6 minggu atau lebih. Seperti
vaksin influenza anjing lainnya, vaksin ini tidak dapat mencegah infeksi
terhadap anjing, tetapi akan mengurangi keparahan gejala klinis, sehingga
mengurangi perkembangan penyakit pneumonia, dan mengurangi waktu anjing dapat
menyebarkan penyakit tersebut ke anjing lainnya.
Pustaka:
Centers
for Disease Control and Prevention. Update on Canine Influenza (Dog Flu)
Outbreak Reported in Chicago Area. 2015. http://www.cdc.gov/flu/news/canine-influenza-update.htm [4 Mei 2015].
Dog
Health Guide. Symptoms and Treatment of Dog Flu. 2015. http://www.dog-health-guide.org/dogflu.html [4 Mei 2015].
***Diterjemahkan dan dikompilasi oleh: drh. R.
Galihati Hasan Saputra
*********