Hari Lebaran sudah dekat, kebanyakan orang sudah sibuk
belanja-belanja untuk keperluan lebaran. Walaupun semua harga barang telah naik
namun pada saat menjelang hari lebaran ini sering kali orang tidak
mempermasalahkan mengenai harga. Kenaikan harga saat ini memang sangat luar
biasa apalagi pada harga kebutuhan pokok khususnya harga daging.
Coba ke mall atau ke pasar semua orang belanja seperti
berebut saja... seperti belinya ga pakai uang beneran... kayanya belinya pakai
uang monopoli atau pakai daun saja. Apakah ini pertanda bahwa masyarakat telah
hidup makmur atau pertanda bahwa persediaan barang terbatas ya?
Untuk membeli daging sapi jangan seperti beli barang lain,
semestinya kita harus hati hati dalam hal ini. Daging gelonggongan? Daging
tiren? Daging diformalin? Daging ilegal? Ada beberapa resiko (kesehatan) yang
bisa terjadi bila kita salah dalam membeli daging. Jangan beranggapan seperti ini “wah gampang
daging direbus semua penyakit juga mati...” Ingat ada penyakit yang sangat
tahan terhadap panas yaitu anthrax. Spora bakteri anthrax dengan pemanasan 120
derajad selama 15 menit tidak mati.
Lebaran sebentar lagi. Jangan rebutan beli daging... Tenang
Bulog dah nyiapin banyak. Berikut adalah tip untuk membeli daging. Sebelum
membeli lakukan pemeriksaan daging dengan cara sebagai berikut:
1. Periksa warna
dagingnya. Lihat warna daging, warna daging normal tergantung jenis hewannya (Daging sapi: merah ceri, terang, daging
kuda: merah gelap, daging domba: merah terang sampai merah bata, daging babi:
pink kelabu, daging ayam: putih abu abu sampai merah. Daging kambing: merah
muda kecoklatan dll).
Warna daging yang tidak normal contohnya: Daging kehijauan
(daging busuk). Daging kecoklatan (daging yang sudah beberapa saat berhubungan
dengan udara luar).
2. Periksa bau daging. Cium bau daging, bau
daging normal adalah segar khas daging jenis daging hewan tertentu. Beberapa
faktor yang mempengaruhi bau normal daging: Umur, tipe pakan, species hewan, bangsa hewan, jenis kelamin, ketebalan lemak, lama waktu dan
kondisi peyimpanan.
Bau daging yang tidak
normal: Bau
tengik (karena
penyimpanan yang terlalu lama). Bau busuk (terlalu cepat busuk karena penyakit tertentu, atau karena
mikroorganisme pembusuk
yang disebabkan oleh penurunan suhu pada saat transportasi /penyimpanan). Bau anyir
(karena adanya penyakit tertentu). Bau abnormal lain (misal dari bahan
kimia tertentu /formalin
dll).
3. Periksa struktur
jaringan daging. Amati bentuk
dan struktur jaringan
daging dari penampang melintang maupun membujur jaringan
daging. Ada perbedaan
mencolok mengenai Struktur jaringan daging tergantung jenis, dan umur hewan
baik bentuk serat /serabut, maupun ukurannya baik panjang maupun jumlah serabut
per otot /jenis daging. Jangan sampai beli daging sapi tercampur daging babi
dan sebaliknya.
4. Periksa kekenyalan daging /Konsistensi
(daging segar). Raba dan
tekan /pencet daging bagaimana kekenyalan daging yang akan dibeli. Daging normal adalah kenyal – lunak. Ada
dua faktor yang mempengarui kekenyalan /konsistensi daging: Sebelum hewan dipotong /Ante mortem
(Genetik, umur, jenis kelamin, manajemen, fisiologis, kesehatan, stress). Setelah hewan dipotong /Post
Mortem (Chilling, Refrigerasi, Pelayuan, Lama Pembekuan, Suhu Penyimpanan).
Kekenyalan daging yang tidak normal: Keras (apakah
karena penyakit tertentu atau karena adanya penebalan daging yang disebabkan
tumbuh ganda dll, atau karena zat
tambahan dll).
Rapuh (apakah karena penyakit tertentu sehingga daging cepat busuk
sehingga rapuh, karena daging busuk alami dll)
5. Periksa Kebersihan daging. Amati Kebersihan daging dari
cemaran-cemaran biologis, phisik maupun kimiawi. Cemaran
biologis (seperti: lalat,
kecoa, kutu, jamur dll).
Cemaran pisik /benda asing (adanya cemaran daging dari species atau jenis
daging hewan
lain, benda benda seperti tanah, pasir dll). Cemaran
kimiawi (oli /pelicin, minyak, formalin, borax dll)
6. Hal-hal lain dalam pemeriksaan /pemilihan daging: 1.
Curigai daging dengan harga murah. 2. Curigai daging yang tidak jelas asal
usulnya (tidak ada stempel bila beli daging di pasar). 3. Daging yang kemasanya
rusak atau tidak dikemas (periksa kemasannya, masa kadaluarsa, keutuhan
kemasanya dengan teliti bila beli daging
di meat shop).
*******************************************************
Selamat HarI Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar