Puisi
adalah
karya sastra untuk mengungkapkan perasaan seseorang dengan gaya bahasa,
lirik
dan irama tertentu. Berpuisi dapat memperhalus budi pekerti. Berpuisi bisa menenangkan hati dan perasaan yang
gundah, sedih, marah. Puisi berikut adalah karya siswa Diklat Calon
Paramedik Veteriner yang jenuh karena lama dalam suasana pendidikan.
******
PUISI
TENTANG HEWAN,
KESEHATAN
HEWAN DAN PARAMEDIK KESEHATAN HEWAN
HEWAN
DAN PARAMEDIK VETERINER
Karya:
Trimo Bekti
Andai
kambing bisa bicara
Mungkin
saya dengar keluh kesahnya
Tentang
kapal tua yang membawanya dari bumi asalnya
Memaksa
berpisah dengan pujaan hatinya,dengan saudaranya pula mungkin
Terjepit
dengan kawanan di kapal kayu renta dengan sedikit pakan
Dia
teriak,tapi setiap teriakanya sama setahu aku,seperti pendahulunya…
Andai
sapi bisa ngomong
Mungkin
mereka curhat ke aku
Tentang
perpisahan terakhirnya dengan bapak tua di ujung kampung
Dan
kenangan dengan anak lelakinya
Yang
mengajaknya makan rumput di halaman gereja ketika minggu tiba
Juga
tentang perilaku kasar juragan sapi dengan anak buah kapal yang dekil itu
Dia
ingin menangis,tapi tidak bisa terisak….
Aku
belajar memahami mereka
Tentang si Kambing dan si Sapi
Begitu
pula si kerbau,si ayam dan semua
Aku
paramedik veteriner
Alasan
merekalah aku ada
Memastikan
mereka baik baik saja
Dalam
makna mereka sebagai hewan
Dan
kewajiban manusia terhadap mereka
**
AKU,
ISTRIKU, ANAKKU DAN NEGERIKU
Karya:
Trimo Bekti
Aku
meninggalkan yang aku cinta
Sahabat,
Adik dan Perempuan yang kini menjadi istriku
juga
anak perempuanku yang baru setahun
Memandangi
mimpi mereka dengan terawang
Melambaikan
tangan di beranda ketika aku pergi
Mempercayaiku
sepenuhnya tentang cerita masa depan
Harapanku
sangat banyak dengan mereka
Dan
saya percaya Tuhan mendengar….
Aku
pergi jauh ke tenggara
Di
ujung tepi batas negeri Indonesia
Melangkah,melompat,menyebrang,terbang
aku kesana
Menepi
di daratan yang panas,orang bilang ini tandus
Aku
tidak peduli ini apa
Ini
tempatku sekarang
Ini
tanggungjawabku pada negeri
Bagian
tahan air indonesia yang harus dijaga
Mencegah
masuk penyakit hewan ke tanah ini
Mencegah
keluar penyakit hewan dari daratan ini
Istriku,jika
sampai hari anaku bertanya sedang apa bapaknya
Katakaan
saja,bapakmu sedang melindungi negeri
Jika
ia bertanya apakah bapak melawan monster seperti yang di tivi
Katakana
saja iya,hanya seragamnya lebih keren dan bapakmu lebih gagah
Jika
ia kembali bertanya sebenarnya bapaknya siapa
Katakan
ini
Bapakmu
adalah petugas karantina
Bapakmu
melindungi negeri ini dan setiap doanya ada ibu dan kamu
Katakana
saja begitu,
Karena
ini antara aku dan negeriku
******
ABDI
NEGERI
Karya:
Tri Anto
Menelusuri
sepanjang jalan dermaga ini,
Kan
menjadi tugas dalam sanubari,
Menjaga
demi sejahteranya negeri,
Sebagai
hadiah untuk putra-putri nanti,
Menapaki
diantara dentuman ombak,
Meski
surya kan membakar diri,
Inilah
aku perwira negeri,
yang
akan menjadi karantinawan sejati,
******
KARANTINAKU
Karya:
Henry Gunawan
Terbanglah
Karantinaku
Terbang
ke langit bebas
Gapai
bintang hingga jauh melambung
Tunjukkan
pada dunia merah putihmu
Terbanglah
karantinaku
Takkan
ada yang bisa mengikatmu
Juga
mengurungmu
Kita petugas karantina
Kita
bebas menjalankan tugas
Terbanglah
karantinaku
Terbanglah
kemana kau ingin terbang
Lihatlah
kemana kau ingin lihat
Cintailah
apa yang kau ingini
Kebebasan
bersandar di raga kita
Karena
kita jaya
Terbanglah
karantinaku
Di
ujung samudera pelabuhan kita memuncah
Berdiri
di atas bumi pertiwi
Kita
jaga sumberdaya hayati kita
Dari
bahaya hama penyakit hewani
Mari
kita jaga negri ini...
Senyum
Karantina
Cucur
keringat dalam asamu
Darah
mengalir dalam nadi mu
Tak
patah semangat perjuanganmu
Meraih
harapan menjaga negri
Tekat
mu membela negri
Dengan
gagah berani dipintu pemasukan
Tak
peduli panas dan hujan
Demi
jaga negri..
Wahai
petugas karantina
Jagalah
negri segenap hati
Bebaskan
negri dari hama penyakit
Demi
anak dan cucu mu nanti..
******
PARAMEDIK
VETERINER KARANTINA
Karya:
Sukiman Kimalaha
Langkahmu
berat menahan ngilu tulang yang kesat
Tertatih
dengan rongga mata yang semakin melebar
Urat
syaraf dan dada yang terus berdebar
Senyum
simpul pertanda pahit gentirnya idealis
Meski
kenyataan dunia kita teriris
Seakan
veteriner adalah golongan egois
Padahal
perjuangan ini untuk mengikis zoonosis
Suara
lantangmu masih terdengar
Merobek
keramaian sejuta kelakar
Kami
bukanlah peternakan
Kami
bukanlah perikanan
Kami
bukanlah kehutanan
Kami
adalah paramedic veteriner
**
AKU
RINDU
Karya:
Sukiman Kimalaha
Tenggelam
aku dalam lamunan
Duduk
terdiam memikirkan sang kekasih
Bayangannya
menari di mata
Menghadirkan
cerita dalam hati
Aku
rindu dia
Aku
rindu senyumannya
Aku
rindu kecupannya
Aku rindu
pelukannya
Aku
rindu belayannya
Kekasih
sabarlah aku akan segera datang
Penantian
ini akan segera berakhir
Tak
kuasa menahan rasa ini
Rindu
ini menggerogoti jiwa
Masuk
hingga kedalam kalbu
Sungguh
aku merindukan mu
******
JANJIKU
TUK INDONESIA
Oleh:
Reindi Rahmat Hidayatullah
Aku
Mampu Menjagamu
Aku
Mampu Menjagamu dan
Aku
Mampu Menjagamu
Dari
Ancaman Hama Penyakit Hewan
Lalainya
Aku Terhadap Penjagaan Itu
Hancurlah
Kelestarian Mu dan
Hancurlah
Rakyatmu.
Demimu
Ku Korbankan Jiwa dan Raga ini,
Karena
Aku Paramedik Karantina
Yang
Siap Menjaga Wahai Engkau
Tanah
Airku Indonesia
**
AKU
KARANTINA HEWAN
Oleh:
Reindi Rahmat Hidayatullah
Wahai
Negeriku
Aku
bangga denganmu
Banyak
keindahan yang kau punya
Banyak
pula keceriaan dari keragaman suku bangsamu
Aku
rakyatmu,
Aku
bagian dari keceriaan itu
Kehancuran
mu
Adalah
kehancuran hidupku
Dengan
beban kerjaku sebagai karantinawan
Kan
kujaga keindahanmu dan keceriaan rakyatmu
Dari
ancaman Hama Penyakit Hewan
Yg
mengancam kelestarian alam dan rakyatmu..
******
SENYUM
PARAMEDIK
Buah
pena: Niar Maulidiah
Cucur
keringat dalam asa mu
Darah
mengalir dalam nadimu,
Tak
patah semangat perjuanganmu
Untuk
mencegah adanya penyakit hewan di Negeri mu
Tekat
mu melindungi negeri
Dengan
gagah berani engkau berdiri
Tak
perduli resiko yang kau hadapi
Penyakit
hewan yang mengancam diri
Tapi...
Perjuangan
mu seperti tak berarti
Hama
penyakit hewan yang semakin menjadi
Penyelundupan
pun sudah menjadi tradisi
Namun,
begitu pula perjuangan mu
Tak
henti sampai saat ini
Tak
menyerah sampai disini
Tak
mengeluh hanya dengan cobaan yg seujung kuku.
Paramedik...
Siap
dengan tantangan di depan
Iklas
atas segala pengorbanan
Segalanya
hanya dibalas dengan senyuman.
**
SAPI
Buah
Pena: Niar Maulidiah
Sapi...
Memang
enak dagingnya
Susu,
jeroan, bahkan kulitnya
Tapi
banyak hal yang kita lupa
Apa...
???
Apa
yang kita lupa
Yah,
penyakitnya !
Tak
terhitung banyaknya
Brucellosis,
Anthrax, Tubercullosis, Sapi Gila
Penyakit
ini menjadi pembunuh bagi manusia
Nyawa
taruhannya
Masih
enakkan daging, susu, bahkan kulitnya
Tentu...
Kekhawatiran
bukan jalan keluar
Tindakan,
pencegahan, pengendalian adalah kuncinya
Agar
nyawa tak lagi menjadi bayarannya.
******
TUGAS
DI UJUNG NEGERI
Karya:
Muh. Arief
Hari
demi hari ku lalui
Melaksanakan
bakti di bumi cenderawasih ini
Keelokan
tanah ini begitu indah
Menemani
tugas ku ini yang berat ini
Siang
malam ku bergelut dengan tugasku
Cucuran
keringat membasahi seragam kebanggaan ku
Terkandang
aq mengeluh dalam diam
Karena
harus beradu argument dengan pengguna jasa
Ah
sudahlah
Tanah
yang indah ini harus dijaga
Saya
tidak rela keindahannya hilang
Inilah
cerita ku kawan
Bertugas
di ujung negeri
******
HIDUP
UNTUK MATI
Oleh:
Anggi Dharma Prasetya
Hidup
untuk mati..
Kalimat
tepat untuk menggambarkan jalan hidupmu..
Tapi..
Dalam
hidup yang sekejap saja..
Kau
buat hidupmu berarti bagi umat manusia..
Dari
balita sampai orang tua..
Pria
ataupun wanita..
Walaupun
ketika hidup kau dipandang sebelah mata..
Tapi
saat kau tiada...
Semua
mencari keberadaanmu...
Ohhh
ayam broiler..
Terima
kasih telah lengkapi kebutuhan kami...
**
PARAMEDIK
VETERINER
Oleh:
Anggi Dharma Prasetya
Senyuman
simpul pertanda pahit getirnya idealis
Meski
kenyataan dunia kita teriris
Seakan
veteriner adalah golongan egois
Padahal
perjuangan ini untuk mengikis zoonosis
Suara
lantangmu masih terdengar
Merobek
keramaian sejuta kelakar
Kami
bukanlah peternakan
Kami
bukanlah perikanan
Kami
bukanlah kehutanan
Kami
juga bukan biologi, pemangsa lahan kawan
Kami
adalah paramedik veteriner….
******
PUISI
CURAHAN HATI
Oleh:
Zainu Soleh
Jalan
yang panjang dari semarang ke ujung pulau jawa
jauh
dari orang-orang yang kucinta
terasa
sangat sulit untuk mejalaninya
saat
kuingat semua kenangan indah bersama mereka
sangat
ingin kuberada disana
kembali
ketempat yang kusuka
namun
ini impianku
harus
kuraih
demi
hidup ini
demi
negeri tercinta ini
semoga
dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya
dan
semoga selamat dari ancaman HPHK
**
PETUGAS
KARANTINA
Oleh:
Zainu Soleh
Wahai
petugas karantina
Engkau
adalah cahaya bangsa
Dengan
segala cara engkau menjaga flora dan fauna dari ancaman HPHK
Wahai
petugas karantina
Engkau
adalah panutan bagi rakyat Indonesia
Bekerja
sepenuh hati untuk melindungi negeri
kita tercinta
Wahai
petugas karantina
Langkahmu
berjuta pahala
Ikhlasmu
berbalas surga
******
PARAMEDIK
KARANTINA
Karya
: Baban Setiawan
Waktu
demi waktu, hari demi hari
Ku
ikhlaskan hati, ku langkahkan kaki
Menuju
tempatku mengabdi
Kepada
bangsa dan negeri
Dalam
terik matahari ku berdiri
Dalam
deras hujan ku berjuang
Lindungi negeri dari ancaman
Masuknya
hama dan penyakit hewan
Kami,
paramedik karantina
Berbakti
kepada nusa dan bangsa
Bekerja
dengan segenap jiwa dan raga
Setia
menjaga tempat pemasukan dan pengeluaran
Kami,
paramedik karantina
Mencegah
masuk dan tersebarnya HPHK
Dari
luar negeri dan di dalam negeri
Dari
aceh sampai papua
******
PEKERJAANKU
Oleh:
Arianto
Di
tengah malam,
Aku
berdiri tegak ditepian sungai
Melihat
indah ombak-ombak dan gelombang bertaburan
Menatap
tajam orang-orang dan lingkungan
Berhembus
sepoi-sepoi angin malam
Membuat
tubuh ini gemetaran
Setiap
hari tanpa harus ku hiraukan
Setiap
saat tanpa kupikirkan
Oh
tuhanku,kuatanlah jiwaraga ini
Untuk
memikul amanah berat ini
Ini
tugas mulia ,baik tujuanya
Tuhanku
tegarkanlah hati ini menjalankanya.
**
WAKTU
Oleh:
Arianto
Jalan
yang senyap ku lintasi batas kota ini,
Jauh
dari orang-orang tercinta
Jauh
dari orang-orang ku sayang
Hidup
ini terasa sulit
Saat
ku ingat kota ku
Demi
ilmu yang kucari
Demi
tuntutan tugas ini
Ku
akan kembali,tuk mengabdi
Seperti
yang dulu lagi
******
KESEHATAN
HEWAN
Oleh:
Thoriq Abdul Kholiq
Tak
banyak yg tau tentang keadaan mu
Tak
banyak yg peduli tentang kesehatan mu
Engkau
dimanpaatkan diambil hasilnya..
tapi
jarang diberhatikan kesehatannya
Engkau
adalah hewan
Dan
kami adalah paramedik veteriner..
yang
akan memperhatikan kesehatan mu.
******
LEMBAYUNG
SENJA DI SUDUT DERMAGA
Karya:
I Made Agus S
Deret-deret
kuda besi menghiasi dermaga
Hilir
mudik sang pencari sesuap nasi…
Mengadu
nasib penuhi negri ini
Hiasi
susut dermaga yang tak pernah sepi
Dengan
langkah pasti….
Tak
hirau kan dilema hati..
Tak
hiraukan nyayian kegundahan hati
Sosngsong
tiupan terompet si perahu besi
Berdiri
tegak bukan berarti tak mengamati
Panca
indra senjata alami
Periksa
komoditi
Yang
mengancam negri
Wahai
karantinawan karantina wati
Tetap
jalani tugas ini
Walau
terik sang surya,walau tetes hujan basahi diri
Tetap
semangat menjaga negri
**
DIBALIK
MANISNYA KUCINGKU
Karya
I Made Agus A
Kucingku
yang manis…
Engkau
amat lucu di mataku…
Suaramu
yang melengking tapi indah…
Membuat
suasana ramai di rumahku…
Dikala
ku sedih…
Kau
menghiburku dengan gerakanmu yang lucu…
Dikala
ku marah…
Kau
meredamkan amarahku hingga ku tersenyum kembali…
Kucingku
yang ku sayangi…
Engkau
adalah obat yang manjur untukku… manis oh manis…
Kau
kucing kesayanganku…
Tapi
sayang dibalik kelucuanmu..
Tersimpan
bayak penyakit…
Rabies…cacing..toxoplasmosis..
Dan
masih banyak penyakit berbahaya bagi manusia
******
PARAMEDIK
KARANTINA HEWAN
Oleh:
Kasidi
Aku
bangga menjadi paramedik karantina,
Siang
dan malam siap bekerja,
Wahai,
kawanku Paramedik Karantina,
Dari
Aceh sampai Papua,
Mari
kita satukan langkah dan rapatkan barisan,
Untuk menjaga negeri tercinta,
Dari
ancaman masuk dan menyebarnya,
Hama
penyakit hewan karantina,
Dari
luar negeri maupun antar area,
dan
melindungi sumber daya alam hayati,
Serta
menjamin keamanan pangan dalam negeri,
Kamilah
paramedik karantina,
Selalu
tangguh terpecaya.
**
AKU
SEORANG PARAMEDIK PERANTAU
Oleh:
Kasidi
Aku
memang seorang perantau
Tapi
kali ini hatiku terasa sepi dan galau
Sang
perantau mulai terasa bosan
Sang
perantau mulai terdiam
Dikota
yang terasa jauh
Dikota
yang terasa terisolir
Dikota
yang membuat jenuh
Dengan
cerita-cerita suka cita
Tapi
penuh kepalsuan
Di
setiap aktifitas dan kegiatan
Dalam
perantauan kali ini begitu melelahkan
Tapi
satu yang membuat aku kuat
Disini
ada saudara baru
Yang
akan tetap menjadi sahabat setia
Dialah
Calon Paramedik Karantina.
lupa
lapor karantina
******
PERJALANAN
DIKLAT
Oleh:
Akhmad Khusyairi
Hari
demi hari kujalani
Bulan
demi bulan terlewati
Tidak
terbayang dan kurasa
Waktu
begitu cepat bergulir
Empat
bulan yang harus ku tempuh
Demi
menjadi petugas karantina
Petugas
yang Tangguh dan Terpercaya
Semua
ini untuk tanah air ku
Tanah
air Indonesia..
Jenuh
pasti terasa
Tapi
tekat kuat harus dibangun
Dengan
rasa ikhlas dan bersabar
Ku
terus melangkah
Yakin,
yakin aku pasti bisa
Melangkah
bersama...
Tekat
yang sama...
Bersama
teman-teman ku
Wahai
teman ku...
Engkau
kan selalu terkenang
jagalah
keakraban ini...
jagalah
komunikasi ini...
hingga
ditempat tugas nanti
**
PETUGAS
KARANTINA
Oleh:
Akhmad Khusyairi
Tanah
air Indonesia ku...
Engkau
berada dalam perlindungan ku
Ku
berusaha menjaga mu
Dari
ancaman penyakit yang mengancam mu
Ku
berdiri dengan semangat
Ditempat
pemasukan dan pengeluaran
Diterik
panas matahari yang menyinari ku
Takkan
ku hiraukan walau keringat membasahi tubuhku
Panas, hujan, tak ku peduli
Ku
kerahkan kemampuan ku
Takkan
ku biarkan satupun lolos dari penglihatan ku
Ini
semua demi negeri ku
Negeri...
tanah air Indonesia
******
HEWAN,
MANFAAT DAN KENYATAAN
Oleh:
Septifani Larentina
Sapi,
Kau
penghasil susu murni
Yang
banyak orang gemari
Rasanya
enak dan gurih
Baik
untuk dikonsumsi sehari – hari
Karena
mengandung nutrisi tinggi
Sehingga
dapat memenuhi kebutuhan gizi
Ketika
susu diminum sehari dua kali
Akan
membuat tubuh sehat dan berenergi
Semua
hewan diciptakan untuk memberi manfaat pada manusia,,
Tapi
lihatlah..
Hutan
dan burung burung..
Ketika
aku adalah seekor burung, habitatku dialam,
Bukan
disangkar ataupun pagar mainan
Hanya
ingin bebas terbang
Menyatu
dengan alam
Hutan
– hutan sudah terbakar
Kamipun
terkapar
Kemana
lagi kami mencari
Jika
tempat melindungi diri telah dieksploitasi
******
PARAMEDIK
Oleh:
Suyatno
Pekerjaanmu
sungguh mulia
Engkau
bermental baja
Karna
engkau menghadang musuh yang tidak nyata.
Tetapi
engkau tetapbekerja demi bangsa.
Tak
perduli panas dan hujan
Engkau
tetap siap didepan
Demi
melindungi negri dari ancaman
Penyakit
tumbuhan dan hewan.
**
SAHABAT
Oleh:
Suyatno
Semua
begitu indah
Waktu
terasa begitu cepat berlalu
Tiga
bulan sudah kita lewati bersama
Tiga
bulan sudah kita tinggalkan keluarga
Namun
hampir tiba saatnya perpisahan
Sebentar
lagi kawan
Sebentar
lagi...dan bersabarlah
Perjalanan
akan berahir indah
Maka
tersenyumlah, meskipun ada air mata
Persahabatan
kita untuk selamanya.
******
PARAMEDIK
BUMI PERTIWI
Oleh:
Wahyuddin
Kau
Paramedik Veteriner
Siang,
malam
Semangat
mengalahkan gemetar
Kakimu
Dan
segala rasa lelahmu
Menjaga
Bumi
ibu pertiwi
Dari
ancaman
Penyakit
hewan dan tumbuhan
Menjamin
Kemanan
dan ketahanan
Pangan
nasional
Kau
Paramedik
Profesimu
jangan engkau gadaikan
Bumi
pertiwi merindukan baktimu
******
NEGERI
TERCINTA
Oleh:
Aziel Banua
Penat
rasanya memikirkan negeri ini
Antara
harapan dan Kenyataan tak seindah mimpi
Rakusnya
manusia, menghalalkan segala cara
Ada
banyak kepentingan yang merusak sendi negri tercinta
Menjual
kekayaan negri menjadi hal biasa
Elang
hilang dari habitatnya
Domba
Garut jadi incaran negara tetangga
Impor
sapi jadi kebanggaan bersama
Kemana
negri ini akan di bawa...?
***
ROJOKOYO
jadi ROJOKERE
Oleh:
Mukhlis Wahyudi
Dulu
Rojokoyo Jadi Kebanggaan Kaum Petani
tapi
kini.....itu tak ada lagi
Sejak
impor sapi membanjiri negri,
Kuota
daging sapi bisa naik seenak hati..
tanpa
peduli nasib petani di negri ini
Pedagang
sapi protes harga daging naik tinggi
impor
datang petani gigit jari, harga sapi jatuh lagi
ROJOKOYO
tak ada lagi di negri ini
Adanya
ROJOKERE menanti pasti
******
KHARISMA
PARAMEDIK
Oleh:
Akhmadi Khoiri
Hati
Siapa Yang Tidak Tergoda
Untuk
Masuk Menjadi Paramedik Karantina
Mulai
Jenjang Pemula Sampai Penyelia
Kau
Kelihatan Perkasa Dan Gagah
Tak
Bisa Aku Berpaling
Dari
Tugas Yang Kau Amanahkan
Untuk
menjaga Negeri Dari Ancaman HPHK
Tak
bisa Aku Hindari Lagi
Kharismamu
Yang Asli dan Tulus Wahai Paramedik Karantina
Haruskah
diriku Melepaskan Begitu Saja
Dari
Tugas dan Fungsi Paramedik Karantina
Untuk
Melindungi Negeri Indonesia
Agar
Menjadi Aman Dan Sentosa
******
TUJUH
HARI DUA PULUH EMPAT JAM
Oleh:
Fendi Raditya
Tujuh
hari dua puluh empat jam itulah waktumu...
Mengabdikan
dirimu untuk negeri..
Keringat
menetes membasahi wajah...
Seakan
kau terlalu letih untuk menyerah...
Dengan
hati yang tiada terkira..
Kau
berjuang bertaruh nyawa..
Demi
untukmu sang merah putih..
Rabies,
anthrak, ebola itulah sebagian kecil makananmu...
8P
itulah tindakanmu....
Cercaan,
makian dan hinaan itulah vitaminmu...
Demi
menjaga kesucian tanah tumpah darahmu..
Kau
tak pernah takut...
Kau
tak pernah gentar...
Kau
bagaikan pahlawan bagiku...
Wahai
paramedik karantinaku...
**
HPHK
Oleh:
Fendi Raditya
Ku
bahagia melihat ibuku lestari...
Dan
tak pernah ingin kau terluka...
Hewan,
BAH, HABAH itulah mediamu...
Sang
perusak hati ibu pertiwi..
Kambing,
sapi, kucing sebagian kecil targetmu...
Di
tempat – tempat masuk keluarmu...
UU
16 Tahun 1992 itulah senjataku...
Demi
menangkal racun biologimu...
Kau
datang bagaikan pencuri...
Menusuk
hati dengan penyakitmu...
Kuingin
kau lenyap dariku..
Wahai
HPHK...
******
SAYANGI
ALAMKU, SAYANGI ORANGUTANKU
Karya:
Rahmawati
Sebulan
lalu ku menyimak di berbagai sosial media
Ramai
asap membumbung menutupi hampir separuh alamku
Akibat
terbakarnya hutanku...
Bagai
serasa mimpi, tetapi itulah yang terjadi
Seketika
itupula pikiranku melayang jauh didalam sana
Di
dalam hutanku, terhadap orangutanku....
Bagaimana
mereka Berjuang melawan perihnya asap yang memenuhi alam
Orangutanku
tersiksa..
Orangutanku
menderita...
Api
dan Asap memaksa mereka meninggalkan hunian
Namun
dikala mereka tak berdaya lagi, mereka menyerah...
Betapa
sakit hatiku....
Betapa
miris melihat satu persatu orangutanku tumbang...
Jiwa
ini terbakar emosi
mengeluarkan
sumpah serapah kepada mereka yang menyebabkan semua ini terjadi
Hanya
orang yang tidak memiliki jiwa yang tega melakukan semua ini
Wahai
insan yang masih memiliki jiwa..
Disini
kuberdiri..
kuteriakkan
seruan untuk menyelamatkan orangutan kita dari kepunahan
Mari
bersama-sama menciptakan dunia yang nyaman untuk mereka
Agar
kita bisa mewariskannya buat anak cucu kelak.....
******
ANTRAKS
Karaya:
Danang
Biarpun
hidupku berkalang tanah
tapi
aku tetap bisa bertahan
engkau
menghindariku wahai manusia !
akulah
penyebab penyakit Antrax.
Seru
Bacillus antracis....
jangan
salahkan aku jika terkena penyakit
salahkan
saja dirimu yang tidak menghindariku…..
engkau
biarkan diriku bebas mendapatkan udara
sehingga
tumbuhlah sporaku….
sporaku
lah yang menyebabkan kalian sakit
radang
limpa yang kalian takuti…..
aku
adalah peringatan bagimu wahai manusia….!
berhati-hatilah,
waspadalah selalu terhadap ku
akupun
makhluk Tuhan yang punya kelemahan
aku
juga akan mati jika tanpa udara dan disiram dengan Formalin…..
**
TIKUS
RUMAHAN
Karya:
Danang
Akulah
tikus rumahan
kesukaanya
sampah makanan
bila
diganggu keluarkan bau tak sedap
akulah
vector berbagai macam penyakit
berbagai
penyakit dapat aku tularkan melalui urinku…
Leptospira
yang paling popular
wahai
manusia akulah peringatan bagimu…
agar
kalian aman dari gangguan ku….
bersihkanlah
selalu tempat tinggalmu….
aku
benci akan tempat yang bersih.
******
PARAMEDIK
KARANTINA
Oleh:
Wawan Susilo
Perjuanganmu
penuh dengan saksi
Anak
istri kau tinggalkan
Rindu
kampung halaman tak peduli
Asa
kau ucap dalam setiap doamu
Melindungi
negeri adalah tekadmu
Eksploitasi
flora fauna bukan prinsip hidupmu
Dengan
cintamu, ketulusanmu, keikhlasanmu akan pengabdianmu
Ingin
engkau lahirkan dalam sebuah profesi suci
Karantinawan
sejati
Kaki
melangkah tak pernah lelah
Amanah
suci yang mesti kau penuhi
Rasa
takut kadang menghantui
Antara
yang benar dan yang salah
Nada
kehidupanmu yang tak tentu arah
Terkadang
membuat semua cepat berubah
Imajinasi
negeri ini yang menjadi acuanmu
Norma
dan aturan mengikat di kehidupanmu
Anti
korupsi menjadi semboyan hidupmu.
**
POTRET
HDUP
Oleh:
Wawan Susilo
Kebahagiaan
membuatmu tetap manis
Cobaan
selalu membuat dirimu kuat
Kesedihan
membuatmu tetap menjadi manusia
Kegagalan
membuatmu tetap bersabar
Kesuksesan
membuatmu tetap rendah hati
Namun,
hanya iman yang membuatmu tetap melangkah
Kadang
engkau tak pernah merasa puas dengan kehidupanmu yang sementara
Selalu
memandang ke atas tak pernah kau lihat
yang di bawah
Masih
banyak orang yang memimpikan hidup
seperti dirimu
Jika
kekayaan adalah kunci dari kebahagiaan,
Pasti
orang – orang kaya akan tersenyum,tertawa , menari – nari di Jalanan,
tapi
hanya anak – anak miskin yang melakukannya
Jika
kekuatan bisa menjamin keamanan,
pasti
orang – orang penting berjalan tanpa pengawalan
coba
kita renungkan bahwa kebahagian tak harus selalu dibayar
mahal,,,kebahagiaan
hidup adalah ikhlas ,tulus dan selalu menerima
keadaan.
******
MENATAP
MENTARI
Karya:
Nanang Priatna
Rayap
rayap menetap,tinggal disudut gelap…
Kerajaan
kecil yang lembab,ruang yang jarang tersingkap…
Rayap
rayap tak punya mata,mereka tak suka cahaya…
Terjepit
disudut yang sempit,menjaga asa tuk terus bangkit…
Aku
bagaikan rayap,semangatku takan pernah senyap…
Senjataku
hanya gigi kecil,tetapi tak pernah merasa kerdil….
Kan
ku tatap mentari,tuk hidup yang lebih berarti…
Walau
wujudku rayap,tapi cita citaku takan pernah lenyap.
**
ANTARA
JUS DAN ES BATU
Karya:
Nanang Priatna
Tak
terasa waktu berlalu,seakan tak pernah tahu…
Dalam
diamku aku termenung,menunggu waktu tuk bergabung…
Tak
terasa tiga bulan telah aku lalui,menimba ilmu yang seolah jadi hobi…
Makan
minum tak boleh dilewati,tapi semua itu tetap harus antri...
Aku
disini terus bermimpi,menunggu waktu datangnya pagi…
Menatap
indah meja dan kursi,yang seakan mereka tak peduli…
Setelah
TC ini berakhir,ku ingin smuanya terukir…
Ku
ingin menikmati manisnya ilmu,bagaikan jus dicampur es batu.
******
PARAMEDIK
UNTUK INDONESIA
Karya:
Deni
Kau korbankan waktumu
Demi negeri
Demi bangsa
Tujuh Hari Dua puluh empat jam
Dalam seminggu
Nampak raut wajahmu
Berbinar berseri seri
Kau selalu semangat
Walau peluh menetes
Kau tunaikan tugas mulia
Cegah masuk dan tersebarnya hama peyakit
Demi lestarinya Indonesia tercinta
Engkaulah Paramedik Karantina
**
PETUGAS
KARANTINA
Karya:
Deni
Cucur keringat dalam asamu
Meraih asa dan cita cita
Demi anak dan keluargamu
untuk hidup sejahtera
Jasamu sangat berarti
Untuk seluruh negeri
Kerja keras dan dan jerih payahmu
menangkal segala hama penyakit hewan karantina
Wahai petugas Karantina
Teruskan Perjuanganmu
Demi Indonesia sejahtera
******
DEMI
Oleh:
Salvia
Laksana
hujan turun,demikian suaramu tiap hari
Tumbuh
kembang mu selalu di mataku, bagaikan darah mengalir perlahan
Demi
puas, demi ingin , demi tamak, demi berang
Suaramu
mulai hilang bersama udara segar tenang
Sayu
mayu di musim semi,kini kering tak berpenghuni
Naungan
habitat yang dulu seri, kini telah sepi
Ratusan,
ribuan, bahkan jutaan hilang hanya untuk mimpi
Mimpi
membangun peradapan yang ada kini
Mengapa
harus melawan saat bisa berkawan
Walau
sudah pudar namun tetap dapat menawan
Jangan
biarkan jadi kenangan , anak cucu sekalian
Namun
biarkan suara-suara itu tetap jadi warisan
Marilah
kawan marilah teman, belum saat nya menyerah
Kekayaan
alam boleh dimamfaatkan tapi jangan biarkan lemah
Bumi
telah kepanasan , tetap menjadi resah
Jagalah
anugrah yang kuasa, agar tetap jadi sumber hidup kelak
******
KERBAU
PEMBJAK
Oleh:
Rizki Wulandari
Berjalan
berlari
Menelusur
setapak sawah pak tani
Lumpur
yang kotori tubuh
Tak
kan pernah jadi keluhmu
Kerbau…
Meski
mentari merangkak perlahan
Lelahmu
tak pernah tercermin
Gundah
mu tak pernah terngiang
Kerbau..
Hanya
seikat rumput yang kau dapat
Namun
jenuhmu tak pernah terucap
Rona
wajahmu tetap semangat
******
PENDEKAR
PARAMEDIK KARANTINA
Oleh:
M I Baihaki
Siang
dan malam tak pernah dirasakan
bahkan
perihnya perut tak pernah setitikpun kami rasakan
bersikap
bijaksana
menjaga
negeri dari penyakit karantina
kami
lalui hari-hari dengan bekerja dan bekerja
tak
memandang matahari tlah terbenam,bintang tlah bermunculan
tapi
kami tetap bekerja dan bekerja
semua
itu kami lakukan demi mengapdi kepada negera
walau
tubuh mulai rapuh
tak
pernah kami pedulikan
banyak
rintangan...aahhh biarkanlah
semangat
juang tak kan kami padamkan
kami
karantinawan karantinawati
kami
bangga mengapdi untuk kemajuan negeri
******
PETUGAS KARANTINA
PETUGAS KARANTINA
Oleh:
Abdul Rahman Masteng
Langit
nan biru hari yang cerah
Petugas
Karantina Hewan tersenyum merekah
Siap
siaga menjaga Negeri 7 Hari 24 jam
Baik
siang maupun malam
Tangguh,
Profesional dan Terpercaya
Menjaga
Negeri dari Hama Penyakit Hewan Karantina
Tanggap
dan tepat dalam Tindakan Karantina
Pemeriksaan,
Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan,
Penahanan,
Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan
Kelestarian
Sumber Daya Alam hayati Hewani tetap terjaga
Mendukung
ketahan pangan nasional Negara Indonesia
Jaminan
Keamanan Pangan paling utama
Bangsa
dan Negara makmur dan sejahterah
Wahai
Petugas Karantina….
Jasamu
begitu besar namun tiada terlihat
Tiada
keluh kesah tetap berdiri tegap menjaga dengan semangat
Sampai
akhir tetap ikhlas berbakti untuk bangsa dan Negara
**
ANTHRAX
PER AKUT
Oleh:
Abdul Rahman Masteng
Ada
gula ada semut
Semut
menggigit terasa sakit
Sapi
sehat terlihat ceria
Sapi
sakit ada gejala
Ada
Gejala ada penyakit
Penyebab
sakit agen penyakit
Bakteri
dan udara membentuk spora
Menginfeksi
hewan dan manusia
Luka
di badan bisa diobati
Luka
di dalam menginfeksi
Darah
di lubang kumlah dan demam tinggi
Dalam
24 jam sapi mati
Jangan
ditinggal jangan tersisa
Bangkai
dan alat harus musnah merata
Bangkai
sapi harus dibakar
Langkah
terbaik harus dikubur
******
******
BSE
Karya: Nur Latifah Astria
Ceritakanlah anamnesa tentang kita
yang bagaikan emerging disease,
baru kutahu agen penyakitnya
sudah kudeteksi penularannya horisontal
dan sayang, kita sadar mortalitasnya fatal
Jika Niar bertanya, “media pembawa adalah...”
bagiku itu kamu
kau bawa prion, menginfeksiku
Pak Hadi mungkin bilang, “yang aku tahu...”
Tapi yang lain tak benar tahu
Tak sungguh sadar itu dirimu
Kegilaan ku karna kamu
biarpun beratus purnama tak nampak dirimu
di otakku terlanjur ada kamu
******