PUISI TENTANG HEWAN, KESEHATAN HEWAN DAN PARAMEDIK KESEHATAN HEWAN

Puisi adalah karya sastra untuk mengungkapkan perasaan seseorang dengan gaya bahasa, lirik dan irama tertentu. Berpuisi dapat memperhalus budi pekerti. Berpuisi bisa menenangkan hati dan perasaan yang gundah, sedih, marah. Puisi berikut adalah karya siswa Diklat Calon Paramedik Veteriner yang jenuh karena lama dalam suasana pendidikan.

******


PUISI TENTANG HEWAN,
KESEHATAN HEWAN DAN PARAMEDIK KESEHATAN HEWAN


HEWAN DAN PARAMEDIK VETERINER
Karya: Trimo Bekti

Andai kambing bisa bicara
Mungkin saya dengar keluh kesahnya
Tentang kapal tua yang membawanya dari bumi asalnya
Memaksa berpisah dengan pujaan hatinya,dengan saudaranya pula mungkin
Terjepit dengan kawanan di kapal kayu renta dengan sedikit pakan
Dia teriak,tapi setiap teriakanya sama setahu aku,seperti pendahulunya…

Andai sapi bisa ngomong
Mungkin mereka curhat ke aku
Tentang perpisahan terakhirnya dengan bapak tua di ujung kampung
Dan kenangan dengan anak lelakinya
Yang mengajaknya makan rumput di halaman gereja ketika minggu tiba
Juga tentang perilaku kasar juragan sapi dengan anak buah kapal yang dekil itu
Dia ingin menangis,tapi tidak bisa terisak….

Aku belajar memahami mereka
Tentang  si Kambing dan si Sapi
Begitu pula si kerbau,si ayam dan semua
Aku paramedik veteriner
Alasan merekalah aku ada
Memastikan mereka baik baik saja
Dalam makna mereka sebagai hewan
Dan kewajiban manusia terhadap mereka

**
AKU, ISTRIKU, ANAKKU DAN NEGERIKU
Karya: Trimo Bekti

Aku meninggalkan yang aku cinta
Sahabat, Adik dan Perempuan yang kini menjadi istriku
juga anak perempuanku yang baru setahun
Memandangi mimpi mereka dengan terawang
Melambaikan tangan di beranda ketika aku pergi
Mempercayaiku sepenuhnya tentang cerita masa depan
Harapanku sangat banyak dengan mereka
Dan saya percaya Tuhan mendengar….

Aku pergi  jauh ke tenggara
Di ujung tepi batas negeri Indonesia
Melangkah,melompat,menyebrang,terbang aku kesana
Menepi di daratan yang panas,orang bilang ini tandus

Aku tidak peduli ini apa
Ini tempatku sekarang
Ini tanggungjawabku pada negeri
Bagian tahan air indonesia yang harus dijaga
Mencegah masuk penyakit hewan ke tanah ini
Mencegah keluar penyakit hewan dari daratan ini

Istriku,jika sampai hari anaku bertanya sedang apa bapaknya
Katakaan saja,bapakmu sedang melindungi negeri
Jika ia bertanya apakah bapak melawan monster seperti yang di tivi
Katakana saja iya,hanya seragamnya lebih keren dan bapakmu lebih gagah
Jika ia kembali bertanya sebenarnya bapaknya siapa
Katakan ini
Bapakmu adalah petugas karantina
Bapakmu melindungi negeri ini dan setiap doanya ada ibu dan kamu

Katakana saja begitu,
Karena ini antara aku dan negeriku

******

ABDI NEGERI
Karya: Tri Anto

Menelusuri sepanjang jalan dermaga ini,
Kan menjadi tugas dalam sanubari,
Menjaga demi sejahteranya negeri,
Sebagai hadiah untuk putra-putri nanti,

Menapaki diantara dentuman ombak,
Meski surya kan membakar diri,
Inilah aku perwira negeri,
yang akan menjadi karantinawan sejati,

******

KARANTINAKU
Karya: Henry Gunawan

Terbanglah Karantinaku
Terbang ke langit bebas
Gapai bintang hingga jauh melambung
Tunjukkan pada dunia merah putihmu

Terbanglah karantinaku
Takkan ada yang bisa mengikatmu
Juga mengurungmu
Kita petugas karantina
Kita bebas menjalankan tugas

Terbanglah karantinaku
Terbanglah kemana kau ingin terbang
Lihatlah kemana kau ingin lihat
Cintailah apa yang kau ingini
Kebebasan bersandar di raga kita
Karena kita jaya

Terbanglah karantinaku
Di ujung samudera pelabuhan kita memuncah
Berdiri di atas bumi pertiwi
Kita jaga sumberdaya hayati kita
Dari bahaya hama penyakit hewani
Mari kita jaga negri ini...
Senyum Karantina
Cucur keringat dalam asamu
Darah mengalir dalam nadi mu
Tak patah semangat  perjuanganmu
Meraih harapan menjaga negri

Tekat mu membela negri
Dengan gagah berani dipintu pemasukan
Tak peduli panas dan hujan
Demi jaga negri..

Wahai petugas karantina
Jagalah negri segenap hati
Bebaskan negri dari hama penyakit
Demi anak dan cucu mu nanti..

******

PARAMEDIK VETERINER KARANTINA
Karya: Sukiman Kimalaha

Langkahmu berat menahan ngilu tulang yang kesat
Tertatih dengan rongga mata yang semakin melebar
Urat syaraf dan dada yang terus berdebar

Senyum simpul pertanda pahit gentirnya idealis
Meski kenyataan dunia kita teriris
Seakan veteriner adalah golongan egois
Padahal perjuangan ini untuk mengikis zoonosis

Suara lantangmu masih terdengar
Merobek keramaian sejuta kelakar
Kami bukanlah peternakan
Kami bukanlah perikanan
Kami bukanlah kehutanan
Kami adalah paramedic veteriner

**

AKU RINDU
Karya: Sukiman Kimalaha

Tenggelam aku dalam lamunan
Duduk terdiam memikirkan sang kekasih
Bayangannya menari di mata
Menghadirkan cerita dalam hati

Aku rindu dia
Aku rindu senyumannya
Aku rindu kecupannya
Aku rindu pelukannya
Aku rindu belayannya

Kekasih sabarlah aku akan segera datang
Penantian ini akan segera berakhir
Tak kuasa menahan rasa ini
Rindu ini menggerogoti jiwa
Masuk hingga kedalam kalbu
Sungguh aku merindukan mu

******

JANJIKU TUK INDONESIA
Oleh: Reindi Rahmat Hidayatullah

Aku Mampu Menjagamu
Aku Mampu Menjagamu dan
Aku Mampu Menjagamu
Dari Ancaman Hama Penyakit Hewan
Lalainya Aku Terhadap Penjagaan Itu
Hancurlah Kelestarian Mu dan
Hancurlah Rakyatmu.
Demimu Ku Korbankan Jiwa dan Raga ini,
Karena Aku Paramedik Karantina
Yang Siap Menjaga Wahai Engkau
Tanah Airku Indonesia
**

AKU KARANTINA HEWAN
Oleh: Reindi Rahmat Hidayatullah

Wahai Negeriku
Aku bangga denganmu
Banyak keindahan yang kau punya
Banyak pula keceriaan dari keragaman suku bangsamu
Aku rakyatmu,
Aku bagian dari keceriaan itu
Kehancuran mu
Adalah kehancuran hidupku
Dengan beban kerjaku sebagai karantinawan
Kan kujaga keindahanmu dan keceriaan rakyatmu
Dari ancaman Hama Penyakit Hewan
Yg mengancam kelestarian alam dan rakyatmu..

******

SENYUM PARAMEDIK
Buah pena: Niar Maulidiah

Cucur keringat dalam asa mu
Darah mengalir dalam nadimu,
Tak patah semangat perjuanganmu
Untuk mencegah adanya penyakit hewan di Negeri mu

Tekat mu melindungi negeri
Dengan gagah berani engkau berdiri
Tak perduli resiko yang kau hadapi
Penyakit hewan yang mengancam diri

Tapi...
Perjuangan mu seperti tak berarti
Hama penyakit hewan yang semakin menjadi
Penyelundupan pun sudah menjadi tradisi

Namun, begitu pula perjuangan mu
Tak henti sampai saat ini
Tak menyerah sampai disini
Tak mengeluh hanya dengan cobaan yg seujung kuku.

Paramedik...
Siap dengan tantangan di depan
Iklas atas segala pengorbanan
Segalanya hanya dibalas dengan senyuman.

**

SAPI
Buah Pena: Niar Maulidiah

Sapi...
Memang enak dagingnya
Susu, jeroan, bahkan kulitnya
Tapi banyak hal yang kita lupa

Apa... ???
Apa yang kita lupa
Yah, penyakitnya !
Tak terhitung banyaknya

Brucellosis, Anthrax, Tubercullosis, Sapi Gila
Penyakit ini menjadi pembunuh bagi manusia
Nyawa taruhannya
Masih enakkan daging, susu, bahkan kulitnya

Tentu...
Kekhawatiran bukan jalan keluar
Tindakan, pencegahan, pengendalian adalah kuncinya
Agar nyawa tak lagi menjadi bayarannya.

******

TUGAS DI UJUNG NEGERI
Karya: Muh. Arief

Hari demi hari ku lalui
Melaksanakan bakti di bumi cenderawasih ini
Keelokan tanah ini begitu indah
Menemani tugas ku ini yang berat ini

Siang malam ku bergelut dengan tugasku
Cucuran keringat membasahi seragam kebanggaan ku
Terkandang aq mengeluh dalam diam
Karena harus beradu argument dengan pengguna jasa

Ah sudahlah
Tanah yang indah ini harus dijaga
Saya tidak rela keindahannya hilang
Inilah cerita ku kawan
Bertugas di ujung negeri

******

HIDUP UNTUK MATI
Oleh: Anggi Dharma Prasetya

Hidup untuk mati..
Kalimat tepat untuk menggambarkan jalan hidupmu..
Tapi..
Dalam hidup yang sekejap saja..
Kau buat hidupmu berarti bagi umat manusia..
Dari balita sampai orang tua..
Pria ataupun wanita..
Walaupun ketika hidup kau dipandang sebelah mata..
Tapi saat kau tiada...
Semua mencari keberadaanmu...

Ohhh ayam broiler..
Terima kasih telah lengkapi kebutuhan kami...

**

PARAMEDIK VETERINER
Oleh: Anggi Dharma Prasetya

Senyuman simpul pertanda pahit getirnya idealis
Meski kenyataan dunia kita teriris
Seakan veteriner adalah golongan egois
Padahal perjuangan ini untuk mengikis zoonosis

Suara lantangmu masih terdengar
Merobek keramaian sejuta kelakar
Kami bukanlah peternakan
Kami bukanlah perikanan
Kami bukanlah kehutanan
Kami juga bukan biologi, pemangsa lahan kawan
Kami adalah paramedik veteriner….

******

PUISI CURAHAN HATI
Oleh: Zainu Soleh

Jalan yang panjang dari semarang ke ujung pulau jawa
jauh dari orang-orang yang kucinta
terasa sangat sulit untuk mejalaninya
saat kuingat semua kenangan indah bersama mereka
sangat ingin kuberada disana
kembali ketempat yang kusuka
namun ini impianku
harus kuraih
demi hidup ini
demi negeri tercinta ini
semoga dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya
dan semoga selamat dari ancaman HPHK

**

PETUGAS KARANTINA
Oleh: Zainu Soleh

Wahai petugas karantina
Engkau adalah cahaya bangsa
Dengan segala cara engkau menjaga flora dan fauna dari ancaman HPHK
Wahai petugas karantina
Engkau adalah panutan bagi rakyat Indonesia
Bekerja sepenuh hati  untuk melindungi negeri kita tercinta
Wahai petugas karantina
Langkahmu berjuta pahala
Ikhlasmu berbalas surga

******

PARAMEDIK KARANTINA
Karya : Baban Setiawan

Waktu demi waktu, hari demi hari
Ku ikhlaskan hati, ku langkahkan kaki
Menuju tempatku mengabdi
Kepada bangsa dan negeri

Dalam terik matahari ku berdiri
Dalam deras hujan ku berjuang
Lindungi  negeri dari ancaman
Masuknya hama dan penyakit hewan

Kami, paramedik karantina
Berbakti kepada nusa dan bangsa
Bekerja dengan segenap jiwa dan raga
Setia menjaga tempat pemasukan dan pengeluaran

Kami, paramedik karantina
Mencegah masuk dan tersebarnya HPHK
Dari luar negeri dan di dalam negeri
Dari aceh sampai papua

******

PEKERJAANKU
Oleh: Arianto

Di tengah malam,
Aku berdiri tegak ditepian sungai
Melihat indah ombak-ombak dan gelombang bertaburan
Menatap tajam orang-orang dan lingkungan
Berhembus sepoi-sepoi angin malam
Membuat tubuh ini gemetaran
Setiap hari tanpa harus ku hiraukan
Setiap saat tanpa kupikirkan
Oh tuhanku,kuatanlah jiwaraga ini
Untuk memikul amanah berat ini
Ini tugas mulia ,baik tujuanya
Tuhanku tegarkanlah hati ini menjalankanya.

**

WAKTU
Oleh: Arianto

Jalan yang senyap ku lintasi batas kota ini,
Jauh dari orang-orang tercinta
Jauh dari orang-orang ku sayang
Hidup ini terasa sulit
Saat ku ingat kota ku
Demi ilmu yang kucari
Demi tuntutan tugas ini
Ku akan kembali,tuk mengabdi
Seperti yang dulu lagi

******

KESEHATAN HEWAN
Oleh: Thoriq Abdul Kholiq

Tak banyak yg tau tentang keadaan mu
Tak banyak yg peduli tentang kesehatan mu
Engkau dimanpaatkan diambil hasilnya..
tapi jarang diberhatikan kesehatannya
Engkau adalah hewan
Dan kami adalah paramedik veteriner..
yang akan memperhatikan kesehatan mu.

******

LEMBAYUNG SENJA DI SUDUT DERMAGA
Karya: I Made Agus S

Deret-deret kuda besi menghiasi dermaga
Hilir mudik sang pencari sesuap nasi…
Mengadu nasib penuhi negri ini
Hiasi susut dermaga yang tak pernah sepi

Dengan langkah pasti….
Tak hirau kan dilema hati..
Tak hiraukan nyayian kegundahan hati
Sosngsong tiupan terompet si perahu besi

Berdiri tegak bukan berarti tak mengamati
Panca indra senjata alami
Periksa komoditi
Yang mengancam negri

Wahai karantinawan karantina wati
Tetap jalani tugas ini
Walau terik sang surya,walau tetes hujan basahi diri
Tetap semangat menjaga negri

**
DIBALIK MANISNYA KUCINGKU
Karya I Made Agus A

Kucingku yang manis…
Engkau amat lucu di mataku…
Suaramu yang melengking tapi indah…
Membuat suasana ramai di rumahku…

Dikala ku sedih…
Kau menghiburku dengan gerakanmu yang lucu…
Dikala ku marah…
Kau meredamkan amarahku hingga ku tersenyum kembali…
Kucingku yang ku sayangi…
Engkau adalah obat yang manjur untukku… manis oh manis…
Kau kucing kesayanganku…

Tapi sayang dibalik kelucuanmu..
Tersimpan bayak penyakit…
Rabies…cacing..toxoplasmosis..
Dan masih banyak penyakit berbahaya bagi manusia

******

PARAMEDIK KARANTINA HEWAN
Oleh: Kasidi

Aku bangga menjadi paramedik karantina,
Siang dan malam  siap bekerja,
Wahai, kawanku Paramedik Karantina,
Dari Aceh sampai Papua,
Mari kita satukan langkah dan rapatkan barisan,
Untuk  menjaga negeri tercinta,
Dari ancaman masuk dan menyebarnya,
Hama penyakit hewan karantina,
Dari luar negeri maupun antar area,
dan melindungi sumber daya alam hayati,
Serta menjamin keamanan pangan dalam negeri,
Kamilah paramedik karantina,
Selalu tangguh terpecaya.

**

AKU SEORANG PARAMEDIK PERANTAU
Oleh: Kasidi

Aku memang seorang  perantau
Tapi kali ini hatiku terasa sepi dan galau
Sang perantau mulai terasa bosan
Sang perantau mulai terdiam
Dikota yang terasa jauh
Dikota yang terasa terisolir
Dikota yang membuat jenuh
Dengan cerita-cerita  suka cita
Tapi penuh kepalsuan

Di setiap aktifitas dan kegiatan
Dalam perantauan kali ini begitu melelahkan
Tapi satu yang membuat aku kuat
Disini ada saudara baru
Yang akan tetap menjadi sahabat setia
Dialah Calon Paramedik Karantina.
lupa lapor  karantina

******

PERJALANAN DIKLAT
Oleh: Akhmad Khusyairi

Hari demi hari kujalani
Bulan demi bulan terlewati
Tidak terbayang dan kurasa
Waktu begitu cepat bergulir

Empat bulan yang harus ku tempuh
Demi menjadi petugas karantina
Petugas yang Tangguh dan Terpercaya
Semua ini untuk tanah air ku
Tanah air Indonesia..

Jenuh pasti terasa
Tapi tekat kuat harus dibangun
Dengan rasa ikhlas dan bersabar
Ku terus melangkah

Yakin, yakin aku pasti bisa
Melangkah bersama...
Tekat yang sama...
Bersama teman-teman ku

Wahai teman ku...
Engkau kan selalu terkenang
jagalah keakraban ini...
jagalah komunikasi ini...
hingga ditempat tugas nanti

**

PETUGAS KARANTINA
Oleh: Akhmad Khusyairi

Tanah air Indonesia ku...
Engkau berada dalam perlindungan ku
Ku berusaha menjaga mu
Dari ancaman penyakit  yang mengancam mu
           
Ku berdiri dengan semangat
Ditempat pemasukan dan pengeluaran
Diterik panas matahari yang menyinari ku
Takkan ku hiraukan walau keringat membasahi tubuhku

Panas,  hujan, tak ku peduli
Ku kerahkan kemampuan ku
Takkan ku biarkan satupun lolos dari penglihatan ku
Ini semua demi negeri ku
Negeri... tanah air Indonesia

******

HEWAN, MANFAAT DAN KENYATAAN
Oleh: Septifani Larentina

Sapi,
Kau penghasil susu murni
Yang banyak orang gemari
Rasanya enak dan gurih
Baik untuk dikonsumsi sehari – hari

Karena mengandung nutrisi tinggi
Sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi
Ketika susu diminum sehari dua kali
Akan membuat tubuh sehat dan berenergi

Semua hewan diciptakan untuk memberi manfaat pada manusia,,
Tapi lihatlah..

Hutan dan burung burung..
Ketika aku adalah seekor burung, habitatku dialam,
Bukan disangkar ataupun pagar mainan
Hanya ingin bebas terbang
Menyatu dengan alam

Hutan – hutan sudah terbakar
Kamipun terkapar
Kemana lagi kami mencari
Jika tempat melindungi diri telah dieksploitasi

******

PARAMEDIK
Oleh: Suyatno

Pekerjaanmu sungguh mulia
Engkau bermental baja
Karna engkau menghadang musuh yang tidak nyata.
Tetapi engkau tetapbekerja demi bangsa.

Tak perduli panas dan hujan
Engkau tetap siap didepan
Demi melindungi negri dari ancaman
Penyakit tumbuhan dan hewan.

**

SAHABAT
Oleh: Suyatno

Semua begitu indah
Waktu terasa begitu cepat berlalu
Tiga bulan sudah kita lewati bersama
Tiga bulan sudah kita tinggalkan keluarga
Namun hampir tiba saatnya perpisahan

Sebentar lagi kawan
Sebentar lagi...dan bersabarlah
Perjalanan akan berahir indah
Maka tersenyumlah, meskipun ada air mata
Persahabatan kita untuk selamanya.

******

PARAMEDIK BUMI PERTIWI
Oleh: Wahyuddin

Kau Paramedik Veteriner
Siang, malam
Semangat mengalahkan gemetar
Kakimu
Dan segala rasa lelahmu

Menjaga
Bumi ibu pertiwi
Dari ancaman
Penyakit hewan dan tumbuhan

Menjamin
Kemanan dan ketahanan
Pangan nasional

Kau Paramedik
Profesimu jangan engkau gadaikan
Bumi pertiwi merindukan baktimu

******

NEGERI TERCINTA
Oleh: Aziel Banua

Penat rasanya memikirkan negeri ini
Antara harapan dan Kenyataan tak seindah mimpi
Rakusnya manusia, menghalalkan segala cara

Ada banyak kepentingan yang merusak sendi negri tercinta
Menjual kekayaan negri menjadi hal biasa

Elang hilang dari habitatnya
Domba Garut jadi incaran negara tetangga
Impor sapi jadi kebanggaan bersama
Kemana negri ini akan di bawa...?

***

ROJOKOYO jadi ROJOKERE
Oleh: Mukhlis Wahyudi

Dulu Rojokoyo Jadi Kebanggaan Kaum Petani
tapi kini.....itu tak ada lagi
Sejak impor sapi membanjiri negri,
Kuota daging sapi bisa naik seenak hati..
tanpa peduli nasib petani di negri ini
Pedagang sapi protes harga daging naik tinggi
impor datang petani gigit jari, harga sapi jatuh lagi
ROJOKOYO tak ada lagi di negri ini
Adanya ROJOKERE menanti pasti

******

KHARISMA PARAMEDIK
Oleh: Akhmadi Khoiri

Hati Siapa Yang Tidak Tergoda
Untuk Masuk Menjadi Paramedik Karantina
Mulai Jenjang Pemula Sampai Penyelia
Kau Kelihatan Perkasa Dan Gagah

Tak Bisa Aku Berpaling
Dari Tugas Yang Kau Amanahkan
Untuk menjaga Negeri Dari Ancaman HPHK

Tak bisa Aku Hindari Lagi
Kharismamu Yang Asli dan Tulus Wahai Paramedik Karantina
Haruskah diriku  Melepaskan Begitu Saja
Dari Tugas dan Fungsi Paramedik Karantina
Untuk Melindungi Negeri Indonesia
Agar Menjadi Aman Dan Sentosa

******

TUJUH HARI DUA PULUH EMPAT JAM
Oleh: Fendi Raditya

Tujuh hari dua puluh empat jam itulah waktumu...
Mengabdikan dirimu untuk negeri..
Keringat menetes membasahi wajah...
Seakan kau terlalu letih untuk menyerah...
Dengan hati yang tiada terkira..
Kau berjuang bertaruh nyawa..
Demi untukmu sang merah putih..
Rabies, anthrak, ebola itulah sebagian kecil makananmu...
8P itulah tindakanmu....
Cercaan, makian dan hinaan itulah vitaminmu...
Demi menjaga kesucian tanah tumpah darahmu..
Kau tak pernah takut...
Kau tak pernah gentar...
Kau bagaikan pahlawan bagiku...
Wahai paramedik karantinaku...

**

HPHK
Oleh: Fendi Raditya

Ku bahagia melihat ibuku lestari...
Dan tak pernah ingin kau terluka...
Hewan, BAH, HABAH itulah mediamu...
Sang perusak hati ibu pertiwi..
Kambing, sapi, kucing sebagian kecil targetmu...
Di tempat – tempat masuk keluarmu...
UU 16 Tahun 1992 itulah senjataku...
Demi menangkal racun biologimu...
Kau datang bagaikan pencuri...
Menusuk hati dengan penyakitmu...
Kuingin kau lenyap dariku..
Wahai HPHK...

******     

SAYANGI ALAMKU, SAYANGI ORANGUTANKU
Karya: Rahmawati

Sebulan lalu ku menyimak di berbagai sosial media
Ramai asap membumbung menutupi hampir separuh alamku
Akibat terbakarnya hutanku...
Bagai serasa mimpi, tetapi itulah yang terjadi
Seketika itupula pikiranku melayang jauh didalam sana
Di dalam hutanku, terhadap orangutanku....
Bagaimana mereka Berjuang melawan perihnya asap yang memenuhi alam
Orangutanku tersiksa..
Orangutanku menderita...
Api dan Asap memaksa mereka meninggalkan hunian
Namun dikala mereka tak berdaya lagi, mereka menyerah...
Betapa sakit hatiku....
Betapa miris melihat satu persatu orangutanku tumbang...
Jiwa ini terbakar emosi
mengeluarkan sumpah serapah kepada mereka yang menyebabkan semua ini terjadi
Hanya orang yang tidak memiliki jiwa yang tega melakukan semua ini

Wahai insan yang masih memiliki jiwa..
Disini kuberdiri..
kuteriakkan seruan untuk menyelamatkan orangutan kita dari kepunahan
Mari bersama-sama menciptakan dunia yang nyaman untuk mereka
Agar kita bisa mewariskannya buat anak cucu kelak.....

******

ANTRAKS
Karaya: Danang

Biarpun hidupku berkalang tanah
tapi aku tetap bisa bertahan
engkau menghindariku wahai manusia !
akulah penyebab penyakit Antrax.
Seru Bacillus antracis....
jangan salahkan aku jika terkena penyakit
salahkan saja dirimu yang tidak menghindariku…..
engkau biarkan diriku bebas mendapatkan udara
sehingga tumbuhlah sporaku….
sporaku lah yang menyebabkan kalian sakit
radang limpa yang kalian takuti…..
aku adalah peringatan bagimu wahai manusia….!
berhati-hatilah, waspadalah selalu terhadap ku
akupun makhluk Tuhan yang punya kelemahan
aku juga akan mati jika tanpa udara dan disiram dengan Formalin…..

**

TIKUS RUMAHAN
Karya: Danang

Akulah tikus rumahan
kesukaanya sampah makanan
bila diganggu keluarkan bau tak sedap
akulah vector berbagai macam penyakit
berbagai penyakit dapat aku tularkan melalui urinku…
Leptospira yang paling popular
wahai manusia akulah peringatan bagimu…
agar kalian aman dari gangguan ku….
bersihkanlah selalu tempat tinggalmu….
aku benci akan tempat yang bersih.

******

PARAMEDIK KARANTINA
Oleh: Wawan Susilo

Perjuanganmu penuh dengan saksi
Anak istri kau tinggalkan
Rindu kampung halaman tak peduli
Asa kau ucap dalam setiap doamu
Melindungi negeri adalah tekadmu
Eksploitasi flora fauna bukan prinsip hidupmu
Dengan cintamu, ketulusanmu, keikhlasanmu akan pengabdianmu
Ingin engkau lahirkan dalam sebuah profesi suci
Karantinawan sejati

Kaki melangkah tak pernah lelah
Amanah suci yang mesti kau penuhi
Rasa takut  kadang menghantui
Antara yang benar dan yang salah
Nada kehidupanmu yang tak tentu arah
Terkadang membuat semua cepat  berubah
Imajinasi negeri ini yang menjadi acuanmu
Norma dan aturan mengikat di kehidupanmu
Anti korupsi menjadi semboyan hidupmu.
                       
**

POTRET HDUP
Oleh: Wawan Susilo

Kebahagiaan membuatmu tetap manis
Cobaan selalu membuat dirimu kuat
Kesedihan membuatmu tetap menjadi manusia
Kegagalan membuatmu tetap bersabar
Kesuksesan membuatmu tetap rendah hati
Namun, hanya iman yang membuatmu tetap melangkah
Kadang engkau tak pernah merasa puas dengan kehidupanmu yang sementara
Selalu memandang ke atas tak pernah kau lihat  yang di bawah
Masih banyak orang  yang memimpikan hidup seperti dirimu
Jika kekayaan adalah kunci dari kebahagiaan,
Pasti orang – orang kaya akan tersenyum,tertawa , menari – nari di Jalanan,
tapi hanya anak – anak miskin yang melakukannya
Jika kekuatan bisa menjamin keamanan,
pasti orang – orang penting berjalan tanpa pengawalan
coba kita renungkan bahwa kebahagian tak harus selalu dibayar
mahal,,,kebahagiaan hidup adalah ikhlas ,tulus dan selalu menerima
keadaan.

******

MENATAP MENTARI
Karya: Nanang Priatna

Rayap rayap menetap,tinggal disudut gelap…
Kerajaan kecil yang lembab,ruang yang jarang tersingkap…
Rayap rayap tak punya mata,mereka tak suka cahaya…
Terjepit disudut yang sempit,menjaga asa tuk terus bangkit…

Aku bagaikan rayap,semangatku takan pernah senyap…
Senjataku hanya gigi kecil,tetapi tak pernah merasa kerdil….
Kan ku tatap mentari,tuk hidup yang lebih berarti…
Walau wujudku rayap,tapi cita citaku takan pernah lenyap.

**

ANTARA JUS DAN ES BATU
Karya: Nanang Priatna

Tak terasa waktu berlalu,seakan tak pernah tahu…
Dalam diamku aku termenung,menunggu waktu tuk bergabung…
Tak terasa tiga bulan telah aku lalui,menimba ilmu yang seolah jadi hobi…
Makan minum tak boleh dilewati,tapi semua itu tetap harus antri...

Aku disini terus bermimpi,menunggu waktu datangnya pagi…
Menatap indah meja dan kursi,yang seakan mereka tak peduli…
Setelah TC ini berakhir,ku ingin smuanya terukir…
Ku ingin menikmati manisnya ilmu,bagaikan jus dicampur es batu.

******                                                                                                     

PARAMEDIK UNTUK INDONESIA
Karya: Deni

Kau korbankan waktumu
Demi negeri
Demi bangsa
Tujuh Hari Dua puluh empat jam
Dalam seminggu

Nampak raut wajahmu 
Berbinar berseri seri
Kau selalu semangat
Walau peluh menetes

Kau tunaikan tugas mulia
Cegah masuk dan tersebarnya hama peyakit
Demi lestarinya Indonesia tercinta
Engkaulah Paramedik Karantina

**

PETUGAS KARANTINA
Karya: Deni

Cucur keringat dalam asamu
Meraih asa dan cita cita
Demi anak dan keluargamu
untuk hidup sejahtera
Jasamu sangat berarti
Untuk seluruh negeri
Kerja keras dan dan jerih payahmu
menangkal segala hama penyakit hewan karantina

Wahai petugas Karantina
Teruskan Perjuanganmu
Demi Indonesia sejahtera
 
******

DEMI
Oleh: Salvia

Laksana hujan turun,demikian suaramu tiap hari
Tumbuh kembang mu selalu di mataku, bagaikan darah mengalir perlahan
Demi puas, demi ingin , demi tamak, demi berang
Suaramu mulai hilang bersama udara segar tenang
           
Sayu mayu di musim semi,kini kering tak berpenghuni
Naungan habitat yang dulu seri, kini telah sepi
Ratusan, ribuan, bahkan jutaan hilang hanya untuk mimpi
Mimpi membangun peradapan yang ada kini

Mengapa harus melawan saat bisa berkawan
Walau sudah pudar namun tetap dapat menawan
Jangan biarkan jadi kenangan , anak cucu sekalian
Namun biarkan suara-suara itu tetap jadi warisan

Marilah kawan marilah teman, belum saat nya menyerah
Kekayaan alam boleh dimamfaatkan tapi jangan biarkan lemah
Bumi telah kepanasan , tetap menjadi resah
Jagalah anugrah yang kuasa, agar tetap jadi sumber hidup kelak

******

KERBAU PEMBJAK
Oleh: Rizki Wulandari

Berjalan berlari
Menelusur setapak sawah pak tani
Lumpur yang kotori tubuh
Tak kan pernah jadi keluhmu

Kerbau…
Meski mentari merangkak  perlahan
Lelahmu tak pernah tercermin
Gundah mu tak pernah terngiang

Kerbau..
Hanya seikat  rumput yang kau dapat
Namun jenuhmu tak pernah terucap
Rona wajahmu tetap semangat

******



PENDEKAR PARAMEDIK KARANTINA
Oleh: M I Baihaki

Siang dan malam tak pernah dirasakan
bahkan perihnya perut tak pernah setitikpun kami rasakan
bersikap bijaksana
menjaga negeri dari penyakit karantina
kami lalui hari-hari dengan bekerja dan bekerja
tak memandang matahari tlah terbenam,bintang tlah bermunculan
tapi kami tetap bekerja dan bekerja
semua itu kami lakukan demi mengapdi kepada negera
walau tubuh mulai rapuh
tak pernah kami pedulikan
banyak rintangan...aahhh biarkanlah
semangat juang tak kan kami padamkan

kami karantinawan karantinawati
kami bangga mengapdi untuk kemajuan negeri


******

PETUGAS KARANTINA
Oleh: Abdul Rahman Masteng

Langit nan biru hari yang cerah
Petugas Karantina Hewan tersenyum merekah
Siap siaga menjaga Negeri 7 Hari 24 jam
Baik siang maupun malam

Tangguh, Profesional dan Terpercaya
Menjaga Negeri dari Hama Penyakit Hewan Karantina
Tanggap dan tepat dalam Tindakan Karantina
Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan,
Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan

Kelestarian Sumber Daya Alam hayati Hewani tetap terjaga
Mendukung ketahan pangan nasional Negara Indonesia
Jaminan Keamanan Pangan paling utama
Bangsa dan Negara makmur dan sejahterah

Wahai Petugas Karantina….
Jasamu begitu besar namun tiada terlihat
Tiada keluh kesah tetap berdiri tegap menjaga dengan semangat
Sampai akhir tetap ikhlas berbakti untuk bangsa dan Negara

**

ANTHRAX PER AKUT
Oleh: Abdul Rahman Masteng

Ada gula ada semut
Semut menggigit terasa sakit
Sapi sehat terlihat ceria
Sapi sakit ada gejala

Ada Gejala ada penyakit
Penyebab sakit agen penyakit
Bakteri dan udara membentuk spora
Menginfeksi hewan dan manusia

Luka di badan bisa diobati
Luka di dalam menginfeksi
Darah di lubang kumlah dan demam tinggi
Dalam 24 jam sapi mati

Jangan ditinggal jangan tersisa
Bangkai dan alat harus musnah merata
Bangkai sapi harus dibakar
Langkah terbaik harus dikubur

******


BSE
Karya: Nur Latifah Astria

Ceritakanlah anamnesa tentang kita
yang bagaikan emerging disease,
baru kutahu agen penyakitnya
sudah kudeteksi penularannya horisontal
dan sayang, kita sadar mortalitasnya fatal

Jika Niar bertanya, “media pembawa adalah...”
bagiku itu kamu
kau bawa prion, menginfeksiku
Pak Hadi mungkin bilang, “yang aku tahu...”
Tapi yang lain tak benar tahu
Tak sungguh sadar itu dirimu

Kegilaan ku karna kamu
biarpun beratus purnama tak nampak dirimu
di otakku terlanjur ada kamu


******

PENTING UNTUK PETERNAKAN: