FAKTA, Rambut hewan merupakan sel berserabut, yang mengandung keratin, yang terdapat hampir seluruh tubuh hewan ternak mamalia kecuali bagian tertentu saja seperti kuku dan tanduk. Pertumbuhan rambut dipengaruhi berbagai faktor, baik sistemik, lokal, endogen dan eksogen.
Faktor sistemik adalah hormon androgen dan esterogen. Faktor lokal antara lain luka, infeksi, inflamasi, faktor pertumbuhan dan
inervasi. Faktor endogen adalah hormon pertumbuhan, prolaktin dan tiroksin. Faktor eksogen adalah anabolik steroid, siklosporin, finasterid, minoxidil, fenitoin, retinoid & diet estrogen (yankes.kemkes.go.id)Rambut hewan dapat memiliki nilai jual, seperti bulu domba (wool) sehingga hewan ini diternak untuk diambil bulunya.
PENYEBAB RAMBUT SAKIT (RUSAK,
KUSUT, RAPUH, RONTOK)
Penyebab Biologis: Infeksi pada kulit
(Tungau: Scabies, Demodex, Jamur: Ring worm dll), Infestasi endoparasit (cacing
lambung, hati, paru dll)
Penyebab Kimiawi: Tiroksin
mampu memicu kerontokan rambut pada
telogen effluvium. Kerontokan rambut bisa disebabkan oleh kekurangan protein,
asam lemak esensial, Mineral zat besi (Fe) dan sinc (Zn) yang mempengaruhi
pembentukan keratin rambut. Vitamin yang berhubungan dengan kesehatan rambut
adalah vitamin A, D dan E
Penyebab Fisik: Stress, karena
paparan panas sinar matahari yang terlalu lama dan paparan udara dingin.
SCABIES
Scabies adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh tungau dari genus sarcoptes scabei, menyerang semua hewan
mamalia dan juga manusia. Sarcoptes scabiei menginfeksi hewan dengan menembus
kulit, menghisap cairan limfe dan juga memakan sel-sel epidermis pada hewan. Penularan
melalui kontak langsung antara hewan sehat dengan penderita. Penyakit Scabies
telah tersebar luas di seluruh Indonesia. Sanitasi yang jelek, pakan kurang
dengan kwalitas rendah, kandang berdesakan membuat penyakit scabies berkembang
biak.
Gejala Scabies:
Ø
Ditandai radang pada kulit dengan disertai
keropeng dan bulu rontok pada daerah yang terserang penyakit.
Ø
Pada kambing menyebabkan kerusakan pada kulit
terutama di daerah muka dan telinga. Dalam keadaan yang parah seluruh bagian
tubuh dapat terserang. Penyakit ini lebih banyak dijumpai pada kambing
dibandingkan pada domba
Ø
Hewan selalu mengaruk, mencakar dan menggosok
gosokan badannya pada dinding kandang pagar, pohon dan benda lain atau
menggigit bagian tubuh yang gatal gatal.
Ø
Hewan lesu, tidak ada nafsu makan, kulit tampak
menebal berkerak, turgor kulit jelek, kurus.
DEMODEKOSIS
Demodecosis adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh tungau dari genus Demodex, menyerang anjing, kucing, sapi,
kambing, domba, babi, kuda dan berbagai hewan kecuali unggas. Tungau Demodex sp
hidup dalam folikel rambut dan kelenjar sebaseus dengan memakan sebum, serta
debris epidermis. Penularan melalui kontak langsung antara hewan sehat dengan
penderita. Penyakit Demodekosis telah tersebar luas di seluruh Indonesia.
Gejala Demodekosis:
Ø
Kulit mengalami alopecia /kebotakan (rontok
bulu), kemerahan, di sekitar mata, telinga, kaki, leher dan kulit mejadi
berkerak.
Ø
Pada tahap lanjut demodecosis menyebar ke
seluruh tubuh disertai dengan peradangan dan infeksi sekunder oleh bakteri.
Lapisan kulit yang terinfeksi terasa lebih berminyak saat disentuh.
Ø
Ada 2 (dua) bentuk gejala demodekosis yaitu
bentuk squamous (bersisik) dan bentuk pustular (benjolan).
Ø
Hewan selalu mengaruk dan menggosok gosokan
badannya pada dinding kandang pagar dan benda lain atau menggigit bagian tubuh
yang gatal.
VITAMIN A
Vitamin A adalah vitamin larut
lemak, dengan nama lain retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin A juga
berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, bulu dan imunitas tubuh. Sumber
pakan yang mengandung Viamin A adalah sayuran hijau dan buah buahan yang
berwarba merah dan kuning.
Gejala akibat defisiensi vitamin A
diantaranya: Rabun senja ataupun katarak, mudah terjadi infeksi saluran
pernapasan, daya tahan tubuh menurun, Kulit dan bulu /rambut ternak tidak
sehat. (ilmuternak.com)
VITAMIN D
Vitamin D adalah vitamin yang
larut dalam lemak yang meliputi D1, D2, dan D3. Tubuh memproduksi vitamin D secara
alami saat terkena sinar matahari langsung. Salah satu fungsi penting dari
vitamin D adalah mengatur penyerapan kalsium dan fosfor serta memfasilitasi
fungsi sistem kekebalan yang normal. Gejala akibat kekurangan vitamin D
diantaranya adalah: Terlihat banyak ternak terlihat pincang tanpa cedera /luka
kaki, tulang rapuh atau mudah patah meskipun tidak mengalami cedera berat,
hewan terlihat terlalu sering duduk /berbaring (mudah lelah), Bila terjadi luka
akan sulit sembuh, Terjadi kerontokan rambut (alodokter.com)
VITAMIN E & SELENIUM
Vitamin E adalah vitamin larut
lemak yang penting untuk menjaga kesehatan kulit, mata, otak, dan organ
reproduksi. Vitamin ini memiliki efek antioksidan sehingga mampu menangkal
radikal bebas penyebab penyakit. Vitamin E bisa didapat dari sayuran hijau,
kacang2an dan biji2an. (alodokter.com). Selenium dan vitamin E sangat penting
dalam pakan domba, dan bekerja sama untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan
sel dalam tubuh.
Defisiensi /Kekurangan salah satu
atau keduanya selenium dan vitamin E dapat menyebabkan penyakit penyapihan,
penurunan produksi wol, penurunan kesuburan domba, penurunan respon imun dan
penyakit white muscle disease. Defisiensi selenium lebih sering terjadi pada
daerah dengan curah hujan tinggi sedangkan defisiensi vitamin E terjadi pada
domba yang diberi pakan kering dalam waktu yang lama (agric.wa.gov.au)
MINERAL ZAT BESI, FERRUM (FE)
Zat besi adalah mineral yang sangat
penting bagi hewan dan manusia, di mana hemoglobin molekul yang membawa oksigen
dalam darah, dan zat besi merupakan komponen penting dari hemoglobin dalam sel
darah merah (eritrosit) yang mentransfer oksigen dari paru-paru ke jaringan. Sebagai
komponen mioglobin, protein lain yang menyediakan oksigen, zat besi mendukung
metabolisme otot dan jaringan ikat yang sehat. Zat besi adalah mineral yang
secara alami terdapat dalam banyak pakan: rumput hijau /hijauan dan kacang2an (researchgate.net).
Tubuh memerlukan zat besi dalam
jumlah yang tepat. Jika tubuh kekurangan zat besi, hal tersebut dapat
menyebabkan anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi merupakan jenis
anemia yang paling umum terjadi. Saat tubuh mengalami anemia defisiensi besi,
pasokan oksigen dalam sel darah merah untuk disebarkan ke seluruh jaringan
tubuh akan terhambat, tubuh tidak mendapat oksigen yang memadai, sehingga
membuat tubuh merasa lemas dan mengantuk. Gejala karena Kekurangan Zat Besi
adalah: penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi, anemia, pucat, lesu, kelelahan,
kelemahan.
MINERAL ZINC (Zn)
Seng bekerja sebagai faktor
pendamping di sekitar 300 enzim yang terlibat dalam sintesis protein,
metabolisme karbohidrat, dan reaksi biokimia lainnya. Sangat penting untuk
perkembangan sel, jaringan tulang, tulang rawan dan kuku yang sehat. Defisiensi
Zn, cepat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh. Mirip dengan kobalt, ruminansia
kapasitasnya sangat kecil untuk menyimpan Zn. (bimeda.co.uk).
Domba yang sedang tumbuh butuh
~30 ppm Zn dalam pakan (bahan kering). Defisiensi seng klasik (parakeratosis)
lebih sering terjadi pada kambing, tetapi kadang juga pada domba terutama jika
diberi pakan dengan dengan kalsium tinggi dalam jumlah yang berlebihan
(kacang-kacangan) (merckvetmanual.com). Secara praktis, domba perlu Zn sekitar
35 mg per Kg DMI (Dry Matter Intake) (lakescot.co.uk).
Gejala Defisiensi Zn:
Ø
Rambut rontok dan bisa menjadi botak. Biasanya
di sekitar kepala, leher, panggul, perut bagian bawah & kaki. Rambut
menjadi rapuh, lurus, tipis, kusam & mudah ditarik keluar dari kulit.
Ø
Nafsu makan yang buruk, hewan ternak kadang mau
makan dan sering menggigit bulu ternak lain, dinding maupun pagar.
Ø
Parakeratosis, dimana kulit menjadi kering,
bersisik dan menebal. Pertumbuhan kuku yang tidak normal, persendian yang kaku,
dan ketimpangan. Berdiri tidak normal, punggung melengkung
Ø
Air liur kadang berlebihan. Berkurangnya libido
pada hewan jantan, testis kecil dan jumlah sperma rendah (angoras.co.za).
OBAT & PENCEGAHAN RAMBUT SAKIT (RUSAK, KUSUT, RONTOK)
ü
Hilangkan /atasi Penyebabnya (biologis, kimia
maupun fisik) apabila ada, dengan obat yang sesuai.
ü
Beri asupan protein, beri vitamin (A, D dan E)
dan mineral (Fe, Zn, & Selenium) baik secara injeksi maupun oral, menurut
kebutuhannya.
ü
Jaga Kebersihan rambut dari kotoran yang
menempel. Hindari paparan panas sinar matahari yang terlalu lama dan paparan
udara dingin yang bisa menyebabkan kurangnya kelembaban rambut, yang
mengakibatkan rambut kering, kusut, rapuh mudah patah.
Semarang Juni 2023, Penulis drh Giyono Trisnadi, DHK Ahli
Madya
Sumber, Disarikan dari berbagai sumber: agric.wa.gov.au, angoras.co.za,
alodokter.com, bimeda.co.uk, ilmuternak.com, lakescot.co.uk, merckvetmanual.com,
pietklinik.com, semanticscholar.org, triftyhomesteader.com, vetlexicon.comgetmedia,
wiki.isikhnas.com, wikipedia.org, yankes.kemkes.go.id dan pengalaman penulis di
lapangan.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar