Kembung adalah Kondisi membesarnya perut karena timbunan gas di lambung /dan atau di usus hewan ternak ruminansia (sapi domba kambing) yang bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia maupun biologis atau gabungan ketiganya, Kembung bisa disebut juga BLOAT.
Kejadian bloat merupakan penyakit yang ditakuti oleh Peternak karena kejadianya yang cepat dan hewan bisa mati mendadak bila tidak cepat di tangani.
Saluran Perncernaan sapi cukup komplek bahkan lambungnya terdiri dari 3 bagian, bagian terbesarnya disebut Rumen. Di dalam rumen ini terdapat berbagai mikroorganisme yang membantu dalam proses percernakan. Dalam proses mencerna pakan akan terbentuk gas berupa CO2 (karbondioksida) dan CH4 (metana). Dengan Proses fisiologis yang alami yaitu memamahbiak (Prehensi, mastikasi, ensalivasi, deglutisi, eruktasi dan kemudian regurgitasi, remastikasi, reensalivasi, redeglutisi) gas tersebut akan dikeluarkan sendiri oleh ternak dengan cara bersendawa (eruktasi) maupun pembuangan gas melalui anus (kentut). Kembung pada ternak dapat terjadi jika jumlah gas dalam lambung meningkat dan terjebak di dalam lambung.
Tanda2 sapi kembung:
Sapi nafasnya dangkal /ngos2an, gelisah, sisi perut sebelah kiri
nampak menonjol besar bila ditepuk
bunyinya nyaring, berbaring pada posisi bagian kanan bawah, pulsus (detak nadi)
meningkat, kaki menendang nendang, mata merah namun dapat berubah menjadi
kebiruan yang menandakan adanya kekurangan oksigen dan mendekati kematian.
Jenis Kembung
Kembung dibagi menjadi 2 jenis:
1. Kembung obstruksi, yang diakibatkan oleh sumbatan (obstruksi)
saluran pencernaaan di bagian atas dari lambung sehingga terjadi timbunan gas
yang tidak bisa keluar.
2. Kembung Fermentasi, yang diakibatkan karena terjadinya produksi gas
yang berlebihan dari proses fermentasi pakan dalam labung hewan yang mana
eruktasi normal tidak bisa mengeluarkan gas sehingga menjadi timbunan gas di
lambung.
Kembung Obstruksi ada 2 jenis:
a. Kembung Obstruksi langsung di saluran pencernaan atas.
b. Kembung Obstruksi tidak langsung, akibat bengkaknya kelenjar2
bagian atas disekitar saluran pencernaan sehingga mempersempit saluran
percernan dan mengganggu eruktasi.
Kembung Fermentasi juga ada 2 jenis:
yaitu 1. Kembung Fermentasi berupa gas udara, dan 2. Kembung fermentasi berupa gas busa, yaitu gas yang terikat dengan hasil fermentasi lain yang berbentuk busa
Penyebab Kembung
1. Faktor Fisik,
a. Pakan yang terlalu besar (pakan cacahan dari buah /bonggol pohon
dll) atau material yang tidak sengaja termakan (kawat, rafia, plastic dll),
yang nyangkut dan menyumbat langsung saluran pencernaan atas menyebabkan
Kembung obstruksi langsung
b. Kehujanan, terkena angin langsung, kandang becek dll. yang bisa
menimbulkan gangguan kesehatan ruminansia yang berakibat bengkaknya kelenjar2
bagian atas disekitar saluran pencernaan sehingga mempersempit saluran
percernan dan mengganggu eruktasi menyebabkan Kembung obstruksi tidak langsung
2. Faktor Kimiawi
Pakan (konsentrat, makanan dll) basi, Pakan hijauan atau rumput basah, pakan hijauan /rumput yang terlalu muda, pakan golongan leguminoseae, pemberian konsentrat terlalu banyak dibanding hijuannya, Pakan hijauan dicoper teralu kecil.
3. Faktor Biologis
Kondisi Medis tertentu dari hewan karena infesi Virus, bakteri maupun mikroba lainya bisa mempengaruhi sensitifitas hewan kearah gejala kembung.
Penanganan dan Pengobatan
1. Pisahkan hewan yang sakit dari yang sehat.
2. Tempatkan hewan yang kembung ditempat yang kering, tidak terkena
hujan dan angin langsung.
3. Kembung karena sumbatan langsung di saluran pencernaan atas
(kerongkongan), bisa menggunakan sonde kerogkongan untuk mendorong sumbatan
kedalam lambung.
4. Kembung karena sumbatan tidak langsung di saluran pencernaan atas,
bisa menggunakan bahan2 atau minyak atau jamu herbal yang menghangatkan seperti
jamu Antangin, jamu Tolak angin, Minyak kayu putih, Minyak tawon, dll.
5. Kembung fermentasi karena gas udara yang ringan bisa dengan memberi
Minuman bersoda.
6. Kembung Fermentasi karena gas busa bisa menggunakan obat anti bloat
Dimethycone (Tympanol, Permethyl, Bloatex, , wonder athympanicum, dll) atau
minyak nabati (bila tidak ada obat medis)
7. Kembung yang akut dan Berat, karena gas udara Maupun gas Busa bisa
dengan Trokarisasi (menusukan Trocar dengan cara khusus) dan obat anti bloat.
8. Pemberian Injeksi antibiotik dan antihistamin bisa diberikan untuk
mengurangi aksi mikroba lambung yang berlebihan
Pencegahan
1. Jangan memberi paka hijauan terlalu muda
2. Jangan memberi pakan leguminosa dalam jumlah yang terlalu banyak
3. Layukan hijauan yang akan diberikan terlebih dahulu
4. Komposisi pakan antara hijauan dan konsentrat harus benar
5. Jangan menggebalakan ternak terlalu pagi karena rumput masih basah,
ataupun habis hujan
6. Hindari memberi ternak dengan rumput atau daun-daunan muda dan
tanaman leguminosa (kacang-kacangan) saja.
7. Jangan mencacacah /mencoper hijauan terlalu lecil
8. Jangan memberikan makanan yang sudah rusak/busuk/berjamur
9. Jangan memberikan pakan batang pisang maupun kates yang dicacah
terlalu besar
10. jangan membiarkan hewan terlalu lapar sehingga begitu diberi pakan
akan secepatnya melahap pakan. (makan terlalu cepat).
11. Jangan memberi pakan hewan terlalu banyak (terlalu kenyang).
12. Hati2 terhadap benda2 seperti plastik, Rafia, kawat disekitar
kandang, jangan sanpai termakan sapi
13. Kandang harus bisa melindungi sapi dari hujan, angin dan jaga
kebersihan kandang jangan terlalu becek.
Untuk sukses dalam usaha peternakan, Peternak harus tahu Prinsip prinsip dasar manajemen peternakan dan manajemen kesehatan hewan.
Penulis; drh Giyono Trisnadi, ditulis dari berbagai sumber.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar