PENYAKIT PADA HEWAN

Penyakit hewan (Animal Disease) merupakan satu komponen yang harus mendapat perhatian dalam pemeliharaan hewan atau usaha peternakan. Keberhasilan memelihara hewan atau suatu usaha peternakan kadang bisa terhalang oleh hanya satu macam penyakit saja yang tidak bisa diatasi.

DEFINISI

Sakit adalah perasaan tidak nyamannya badan /dan atau anggota badan atau organ yang diakibatkan oleh sesuatu hal yang mengganggu fungsi tubuh /dan atau anggota badan atau organ yang menimbulkan gejala tidak normalnya status kesehatan yang bersangkutan.

Menurut KBBI 2016, arti kata Sakit adalah berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (demam, sakit perut, dan sebagainya). Dan menurut Wikipedia 2016, Sakit adalah persepsi seseorang (makluk) bila merasa kesehatannya terganggu. Sakit adalah keadaan tidak enak baik secara mental maupun fisik.

Penyakit adalah sesuatu (penyebab) yang bisa mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan suatu individu yang diakibatkan baik oleh kondisi fisik maupun psikis baik berupa agen penyakit infeksius maupun penyakit non infeksius.

Menurut KBBI 2016, Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada makhluk hidup; atau angguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem faal atau jaringan pada organ tubuh (pada makhluk hidup). Dan menurut Wikipedia 2016, Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang /hewan yang dipengaruhinya.

Penyakit hewan adalah penyebab yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada hewan baik berupa agent penyakit infeksius maupun karena sebab noninfeksius. Penyakit hewan bisa bersifat menular dan bisa bersifat zoonosis. Penyakit zoonosis adalah penyakit hewan yang bisa menular pada manusia dan sebaliknya.

Sedangkan menurut UU No 41 tahun 2014, Penyakit hewan adalah gangguan kesehatan pada hewan yang antara lain, disebabkan oleh cacat genetik, proses degeneratif, gangguan metabolisme, trauma, keracunan, infestasi parasit, dan infeksi mikroorganisme pathogen seperti virus, bakteri, cendawan, dan ricketsia.

Penyakit hewan menular adalah penyakit yang ditularkan antara hewan dan hewan; hewan  dan manusia; serta hewan  dan  media  pembawa  penyakit  hewan  lainnya melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara mekanis seperti air, udara, tanah, pakan, peralatan, dan manusia; atau dengan media perantara biologis seperti virus, bakteri, amuba, atau jamur. Penyakit hewan strategis adalah penyakit hewan yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan /atau kematian hewan yang tinggi (Penyakit hewan Strategis ditetapkan oleh Pemerintah), Menurut UU No 41 tahun 2014.

Dan ada penyakit hewan yang oleh Pemerintah di golongkan sebagai Hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), menurut UU No 16 tahun 1992. HPHK adalah semua hama dan penyakit hewan yang ditetapkan Pemerintah untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di dalam, dan keluarnya dari wilayah negara Republik Indonesia.

PENYAKIT HEWAN

Penyakit hewan bisa berakibat fatal maupun tidak fatal, dan walaupun dengan fatalitas yang rendah namun bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang tinggi dalam suatu peternakan. Angka kematian dikenal sebagai mortalitas dan angka kesakitan dikenal sebagai morbiditas. Sedangkan angka atau tingkat prevalensi adalah jumlah penderita penyakit tertentu pada waktu tertentu di suatu daerah tertentu.

Penyakit hewan:
1. Penyakit hewan infeksius, berupa agen infeksius diantaranya: Virus; Bakteri; Protozoa; Parasit (endoparasit dan ektoparasit); Jamur; Prion protein.

2. Penyakit hewan non infeksius diantaranya: Gangguan Fisik (Cuaca; Mekanis diantaranya: transportasi, terpukul, terjerat, terlindas; sumbatan usus; berkelahi dengan hewan lain; dll); Ganguan Kimiawi (keracunan pestisida, keracunan pupuk, keracunan pakan dll); kekurangan atau ganguan atau ketidak seimbangan nutrisi (kekurangan kalsium, kekurangan vitamin A, kekurangan vitamin B dll); Gangguan Psikis (stress karena takut seperti hewan liar tangkapan yang dipelihara dll); dll.

I. PENYAKIT PADA AYAM - ITIK - PUYUH

I.1 Penyakit pada ayam, itik, puyuh dan bangsa burung (unggas) lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

I.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Avian Tuberculosis.
2. Chronic Respiratory Disease /CRD (Penyakit Pernafasan Menahun).
3. Colibacillosis.
4. Fowl Cholera (Avian Pasteurellosis, Kolera Unggas).
5. Fowl Typoid (Tipus Unggas).
6. Infectious Coryza (Snot, Pilek ayam).
7. Infectious Pasteurella (Serositis Menular).
8. Pullorum (Berak Kapur).

I.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. Avian Influenza (Higthly Pathogenic Avian Influenza, Influensa Unggas, Flu burung).
2. Avian Encephalomyelitis (Epidemik Tremor, Ensefalomyelitis Unggas).
3. Duck Pleque (Duck Viral Enteritis, Sampar Unggas).
4. Egg Drop Syndrome (Kerabang Telur Lembek).
5. Enteritis Corona Virus pada kalkun (Penyakit Jengger Biru).
6. Fowl Pox (Avian Diphteria, Cacar Unggas).
7. Inclusion Body Hepatitis.
8. Infectious Bronchitis /IB (Bronkitis Menular).
9. Infecttous Bursal Disease /IBD (Gumboro).
10. Infectious Laryngo Tracheitis /ILT (Laringo Trakeitis Menular).
11. Infectious Synovitis (Radang Sendi Menular).
12. Lymfoid Leukosis (Leukosis Unggas).
13. Marek Disease (Penyakit Marek).
14. Newcastle Disease /ND (Avian Pneumoencephalitis, Tetelo).
15. Swallen Head Syndrome.

I.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasit dalam):
1. Cocydiosis (Berak Darah).
2. Infectious Plasmodium (Penyakit Malaria).
3. Histomoniasis (Enterohepatitis, Kepala Hitam).
4. Leucocytozoonosis.

I.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh Cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Ascaris (Cacing Gilik).
2. Capilaria (Cacing Kapilaria).
3. Heterakis Gallinae (Cacing Usus Buntu).
4. Railentina Cesticillus (Cacing Pita).
5. Syngamus Trachealis (Cacing Menganga).
6. Tetrameres Amiricana.

I.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Kutu Unggas.
2. Tungau:
2.a. Argas Robetsi (Caplak Unggas).
2.b. Dermanyssus Gallinae (Tungau Merah).
2.c. Ornytonyssus Bursa (Gurem).
2.d. Ornytonyssus Sylviarum.
2.e. Scaly leg mites.

I.1.F. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1.Aspergillosis.

I.2. Penyakit pada ayam, itik, puyuh dan unggas lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

I.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Defisiensi Vitamin A.
2. Defisiensi Vitamin B1.
3. Defisiensi Vitamin B2.
4. Defisiensi Vitamin E.
5. Defisiensi Asam Pantotenat.
6. Defisiensi Vitamin Biotin.
7. Perosis.
8. Rakitis.

I.2.B. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya dianataranya adalah:
1. Aflaktoxicosis (keracunan aflatoksin).
2. Ascites (Busung Perut).
3. Botulisme (Limberneck).
4. Bumblefoot (Bubulen).
5. Egg Bound.
6. Emfisema subcutan (timbunan udara bawah kulit).
7. Gout.
8. Kinky Back (Punggung terkilir, Spondilolistesis)
9. Omfalitis.
10. Sindrom kematian mendadak.

II. PENYAKIT PADA SAPI - KERBAU

II.1 Penyakit pada sapi, kerbau dan ruminansia besari, kerbau dan ruminansiakilir, Spondilolistesis)anya adalah:
yang lain (noninfeksius). lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

II.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Actinomycosis (Lumpy jaw).
2. Anthrax (Splenic Fever, Charbon, Miltzbrand, Wool Sorters Disease, Radang limpa).
3. Black Leg (Boutvuur, Raushbrand, Gangraen a emphysematosa, Quarter ill, Black quarter, Radang paha).
4. Bovine Tuberculosis (Tuberkulosis Sapi)
5. Brucellosis (Brucella abortus, Bang's Disease, Contagious Abortion, Malta fever, Keluron menular)
6. Klostridia Enterotoksik, Enterotoksemik dan Histotoksik (Clostridium perfringen).
7. Colibacillosis.
8. Heartwater.
9. Leptospirosis (Infectious Hemoglubinuria, Flabby Udder, Yellow Disease, Weil's Disease, Red Water Disease).
10. Listeriosis (Listerellosis, Citeling Disease, Silage sickness).
11. Mastitis (radang ambing)
12. Paratuberkulosis (Johne's Disease).
13. Salmonellosis.
14. Septichaemia Epizootica /SE (Septicamia haemorrhagica, Borbone, Penyakit ngorok)
15. Tetanus (Clostridium tetany)

II.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. Bovlne Ephemeral Fever (BEF).
2. Bovine Viral Diarrhoea /BVD (Diare Ganas Pada Sapi, Mucosal Disease Contagius Bovine Pleuro-Pneumonia /CBPP, Pleuro Pneumonia Contagiosa Bovum).
3. Enzootic Bovine Leukosis /EBL (Enzootic bovine Leucosis, Cattle Leucaemia, Leukosis Sapi).
4. Foot and mouth disease (Penyakit Mulut dan Kuku /PMK)
5. Infectious Bovine Rhinotracheitis /IBR (Infectious Pustular Vulvoginitis /IPV, Infectious Bovine Necrotic Rhinotracheitis, Necrotic Rhinitis, Red Nose Disease, Bovine Coital Exanthema).
6. Jembrana (Penyakit Rama Dewa).
7. Malignant Catarrhal Fever /MCF (Gangrenoza Bovum, Snot Ziekte, Penyakit Ingusan Sapi, Penyakit makan tanah, Coryza Sapi).
8. Lumpy Skin Disease /LSD (Pseudo-Urticaria, Neethling Virus Disease, Exanthema Nodularis Bovis, Knopvelsiekte).
9. Listeriosis (Listerellosis, Citeling Disease, Silage sickness).
11. Rinderpest (Cattle Plague, Vee Pest, Sampar Sapi).
12. Vesicular Stomatitis (Stomatitis Vesicularis, Sore Mouth, Sore Nose, Radang Mulut Berlepuh /RML)
13. Vibriosis (Epizootic Aborti Camphylobacteriosis, Bovine Genital Camphylobacter)

II.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasite dalam):
1. Anaplasmosis (Gall sickness, Malaria Sapi).
2. Babesiosis (Reas 'Peaver, Tick Pever, Piroplasmosis, Deman ginjal).
3. Theileriosis (Tzaneen Disease, Turning Sickness).
4. Trichomonosis (Bovine trichomoniasis, Bovine Genital Trichomoniasis, Bovine Trichomonad Abort).
5. Trypanosomosis (Surra, Penyakit mubeng)

II.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Cestoda (Contoh: Echinococcosis /Kista Hydatidosa, Taenia sp, Moniezia sp, Echinococcus granulosus dll).
2. Nematoda (Contoh Toxocara vitulorum, Oesophagostomum radiatum, Bunostomum phlebotomum, Trichostrongylus spp, Ostertagia ostertagi, Haemonchus placei dll).
3. Trematoda (Contoh: Fasciola hepatica /cacing hati, Fasciola gigantica /cacing hati dll).

II.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).
4. Myasis.

II. 1.F. Penyakit yang disebabkan oleh Prion protein:
1. Bovine Spongiform Encephalopthy /BSE (Penyakit Sapi Gila).

II.1.G. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1. Kriptokokosis (Cryptococcosis).
2. Ring Worm ( Dermatophytosis, Kurap)

II.2. Penyakit pada sapi, kerbau dan Ruminansia besar lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

II.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Hypocalsemia.

II.2.B. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya diantaranya adalah:
1. Displasia Abomasi.
2. Icterus (Hiperbilirubinemia).
3. Indigesti simplek (Indogesti sederhana).
4. Obstuctio faring (Obstuctio Pharyngis, Sumbatan pada tekak)
5. Obstructio oesophagi (Choke, sumbatan kerongkongan).
6. Obstuctio usus.
7. Pericarditis traumatika.
8. Rumen kembung.
9. Rumen sarat.

III. PENYAKIT PADA DOMBA - KAMBING

III.1 Penyakit pada domba, kambing dan ruminansia kecili, kerbau dan ruminansiakilir, Spondilolistesis)anya adalah:
yang lain (noninfeksius). lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

III.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Actinomycosis (Lumpy jaw).
2. Anthrax (Splenic Fever, Charbon, Miltzbrand, Wool Sorters Disease, Radang limpa).
3. Black Leg (Boutvuur, Raushbrand, Gangraen a emphysematosa, Quarter ill, Black quarter, Radang paha).
4. Braxy.
5. Brucellosis (Brucella militensis).
6. Collibacillosis.
7. Contagious Agalactia .
8. Contagious Caprine Pleuropneumonia.
9. Dermatophilosis (Dermatophilus Infection, Cutaneous, Streptothrichosis, Lumpy Wool, Strawberry Foot Root).
10. Paratuberkulosis (Johne's Disease.
11. Salmonellosis.
12. Tetanus.
13. Tuberculosis.

III.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. Blue Tongue /BT (Sore Mouth, Sore Muzzle, Ovine Catarrhal Pever).
2. Caprine Arthritis (Encephalitis).
3. Contagious Ecthyma /ORF (Contagious Pustular Dermatitis, Scabby Mouth, Sore Mouth, Bengoran)
4. Foot and mouth disease (Penyakit Mulut dan Kuku /PMK).
5. Maedi-Visna.
6. Nairobi Sheep Disease.
7. Ovine Pulmonary Adenomatosis.
8. Peste des Petits Ruminants /PPR.
9. Rift Valley Fever (Enzootic, Hepatitis, Slenkdalkoors).
10. Sheep and Goat Pox (Cacar Kambing dan Domba)
11. Vesicular Stomatitis (Stomatitis Vesicularis, Sore Mouth, Sore Nose, Radang Mulut Berlepuh /RML).

III.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasite dalam):
1. Anaplasmosis (Gall sickness, Malaria Sapi).
2. Babesiosis (Reas Peaver, Tick Pever, Piroplasmosis, Deman ginjal).
3. Theileriosis (Tzaneen Disease, Turning Sickness).
4. Trichomonosis (Bovine trichomoniasis, Bovine Genital Trichomoniasis, Bovine Trichomonad Abort).
5. Trypanosomosis (Surra, Penyakit mubeng)

III.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Cestoda.
2. Nematona.
3. Trematoda.
4. Echinococcosis (Kista Hydatidosa).

III.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).

III.1.F. Penyakit yang disebabkan oleh Prion protein:
1. Scrapie (Traberkrankheit)

III.2. Penyakit pada domba, kambing dan ruminansia kecil lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

III.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Defisiensi vitamin A.
2. Defisiensi calcium.

III.2.B. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya diantaranya adalah:
1. Indigesti simplek (Indogesti sederhana).
2. Obstuctio faring (Obstuctio Pharyngis, Sumbatan pada tekak)
3. Obstructio oesophagi (Choke, sumbatan kerongkongan).
4. Obstuctio usus.
5. Rumen kembung.
6. Rumen sarat.

IV. PENYAKIT PADA KUDA - KELEDAI

IV.1 Penyakit pada kuda, keledai dan equidae i, kerbau dan ruminansiakilir, Spondilolistesis)anya adalah:
yang lain (noninfeksius).lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

IV.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Anthrax (Splenic Fever, Charbon, Miltzbrand, Wool Sorters Disease, Radang limpa).
2. Contagious Equine Metritis.
3. Dourine (Mala Du'coit, Sipilis Kuda).
4. Glanders (Malleus, Boosaardige, Droes, Equinia, Farcy, lngus Jahat).
5. Strangles (Mink Horse, Equine Distemper, Ingus tenang).
6. Paratuberkulosis (Johne's Disease).
7. Septichaemia Epizootica /SE (Septicamia haemorrhagica, Borbone, Penyakit ngorok)
8. Tetanus.
9. Tuberculosis.

IV.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. African Horse Sickness /AHS.
2. Equine Infectious Anaemi
3. Equine Influenza
4. Equine Rhinopneumonitis
5. Equine Viral Arteritis
6. Genital Horse Pox (Variola equine, Equine Venereal Balanitis).
7. Hendra Virus.
8. Japanese Encephalitis (Russian Autumn Encephalitis, Japanese B encephalitis).
9. Murray Valley Encephalitis /MVE (Kunjin, West Nile Encephalitis).
10. Venezuellan Equine Encephalitis, (Equine Encephalomyelitis, Eastern, Western)

IV.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasite dalam):
1. Equine Babesiosis (Equine Piroplasmosis)
2. Trichomonosis (Bovine trichomoniasis, Bovine Genital Trichomoniasis, Bovine Trichomonad Abort).
3. Trypanosomosis (Surra, Penyakit mubeng)

IV.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Cestoda.
2. Nematoda.
3. Trematoda.

IV.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).

IV.1.F. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1. Saccharomycosis (Pseudomalleus, Pseudoglanders, Lymphangitis Epizootica, African Farci, Selakarang).

IV.2. Penyakit pada kuda, keledai dan equidae lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

IV.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Defisiensi vitamin A.
2. Defisiensi kalsium.

IV.2.B. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya diantaranya adalah:
1. Kolik Konstipasi (Impaksio colon).
2. Kolik Spamodik.
3. Kolik Timpani (Flatulent colic)..
4. Kolik Sumbatan (kolik obstruksi).
5. Kolik lambung (distensi lambung).
6. Kolik trombo emboli.
7. Ikterus.
8. Busung air.
9. Abses hati.

V. PENYAKIT PADA BABI - CELENG

V.1 Penyakit pada babi, celeng dan suidae lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

V.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Atrophic Rhinitis of Swine.
2. Brucelosis (Brucella suis).
3. Leptospirosis (Infectious Hemoglubinuria, Flabby Udder, Yellow Disease,,Weil's Disease, Red Water Disease).
4. Listeriosis.
5. Salmonellosis.
6. Swine Dysentri (Black Disease).   
7. Tuberculosis.
8. Yersinia Pseudotuberculosis Septicaemia.

V.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. African Swine Fever /ASF.
2. Aujeszky's Disease (Pseudorabies, Mad itch, Infectious Bulbar Paralysis).
3. Enterovirus encephalomyelitis (Teschen Disease, Enzootic Porcine Encephalomyelitis, Bening enzootic paresis, Poliomyelitis suum, Talfan disease).
4. Hog Cholera (Classical Swine Fever /CSF, Swine fever, Peste du porc, Sampar Babi)
5. Japanese Encephalitis (Russian Autumn Encephalitis, Japanese B encephalitis).
6. Nipah virus (Porcine respiratory and neurological Syndrome, Porcine Respiratory and 5. Encephalitis Syndrome /PRES, Barking Pig Syndrome /BPS).
7. Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome /PRRS (Porcine Epidemic Abortion and Respiratory Syndrome, Swine Infertility and Respiratory Syndrom, Penyakit Misteri).
8. Porcine Parvovirosis
9. Rinderpest (Cattle Plague, Vee Pest, Sampar Sapi).
10. Swine Influenza (Influenza Babi).
11. Swine Vesicular Disease
12. Transmissible Gastroenteritis of Swine /TGE.

V.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasite dalam):
1. Balantidium coli.
2. Cryptosporidium parvum.
3. Giardia duodenalis.
4. Toxoplasma gondii.
5. Trichomonosis.

V.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Cestodosis (Cysticercosis /Baberasan /Barrasan /Manisan: Taenia solium; Echinococcosis /Kista Hydatidosa; Sparganosis: Spirometra mansoni, S. ranarum, S. mansonoides, S. Erinacei).
2. Nematodosis (Contoh: Ascaris suum, Trichinella spp /Trichinellosis /Trichinosis).
3. Trematodosis (Fasciola hepatica).

V.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).

V.1.F. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1. Coocidioidomikosis.

V.2. Penyakit pada babi, celeng dan suidae lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

V.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Defisiensi Vitamin A.
2. Defisiensi Vitamin B.
3. Defisiensi Vitamin C.
4. Defisiensi Vitamin D.
5. Defisiensi Vitamin E.
6. Defisiensi Kalsium.

VI. PENYAKIT PADA ANJING - KUCING

VI.1 Penyakit pada anjing, kucing dan familia canidae - felinidae lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

VI.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Actinomycosis (Lumpy jaw).
2. Dermatophilosis (Dermatophilus Infection, Cutaneous Streptothrichosis, Lumpy Wool, Strawberry Foot Root).
3. Leptospirosis (Infectious Hemoglubinuria, Flabby Udder, Yellow Disease, Weil's Disease, Red Water Disease).

VI.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. Canine Parvovirus Infection.
2. Distemper
2. Rabies (Lyssa, Tollwut, Rage, Hydrophobia, Penyakit Anjing gila).
3. Transmissible Gastroenteritis of Swine /TGE.

VI.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasite dalam):
1. Leishmaniosis (Kallaazar, Dundum Fever, Oriental Sore, Aleppo Button, Delhi Boil, Chiclero Ulcer, Bay Sore).
2. Trypanosomosis (Surra, Penyakit mubeng)

VI.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Ascaris.
2. Ancylostoma caninum.
3. Dipylidium caninum.
4. Echinococcosis (Kista Hydatidosa).
5. Toxocara canis.
6. Trichinellosis (Trichinosis).

VI.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).

VI.1.F. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1. Ring Worm ( Dermatophytosis, Kurap)

VI.2. Penyakit pada anjing, kucing dan familia canidae – felinidae lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

VI.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Ascites.
2. Hypoproteinemia.
3. Karang gigi.

VI.2.B. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya diantaranya adalah:
1. Heat stroke.

VII. PENYAKIT PADA KERA - MONYET - ORANGUTAN

VII.1. Penyakit pada kera, monyet, orangutan dan primata lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

VII.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Actinomycosis (Lumpy jaw).
2. Leptospirosis (Infectious Hemoglubinuria, Flabby Udder, Yellow Disease, Weil's Disease, Red Water Disease).
3. Tularemia.
4. Tuberculosis.
5. Tetanus.

VII.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. Ebola (Green monkey fever).
2. Hepatitis A.
3. Hepatitis B.
4. Herpesvirus simiae (herpes B).
5. Herpesvirus T.
6. Herpesvirus simplex.
7. Marburg Disease (Marburg syndrome).
8. Monkeypox.
9. Poliomyelitis.
10. Rabies (Lyssa, Tollwut, Rage, Hydrophobia, Penyakit Anjing gila).
11. Rubeola (measles virus).
12. Yabavirus.
13. Yellow Vefer.
14. Zika (Demam Zika).

VII.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Oesophagostomum sp.
2. Strongyolides sp.
3. Trichuris sp.

VII.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).

VII.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1. Ring Worm ( Dermatophytosis, Kurap)

VII.2. Penyakit pada monyet, orangutan dan primata lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

VII.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya diantaranya adalah:
1. Bloat (Akut gastric dilatation).
2. Rectal prolapse.
3. Lead poisoning.

VIII. PENYAKIT PADA ULAR - KADAL - BUAYA

VIII.1 Penyakit pada ular, kadal, buaya dan reptilia lainnya yang bersifat infeksius diantaranya adalah:

VIII.1. A. Penyakit yang disebabkan bakteri:
1. Actinomycosis /Lumpy jaw.
2. Mycoplasmosis.
3. Salmonellosis.
4. Tuberkulosis.
5. Tularemia

VIII.1.B. Penyakit yang disebabkan oleh virus:
1. Inclusion body disease virus.
2. Paramyxovirus.

VIII.1.C. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa (endoparasit /parasite dalam):
1. Cryptosporidiosis.
2. Entamoeba sp.
3. Giardia sp.
4. Hexamita sp.
5. Plasmodium sp.
6. Trichomonas sp.
7. Trypanosoma sp.

VIII.1.D. Penyakit yang disebabkan oleh cacing (endoparasit /parasite dalam):
1. Cestodosis (Taenia sp).
2. Mesocestoidosis (Contoh Dipylidium dan Tetrathyridia).
3. Nematodosis (contoh: Spirura sp. Tanqua sp).
3. Sparganosis.

VIII.1.E. Penyakit yang disebabkan oleh extoparasit (parasite luar):
1. Caplak.
2. Kutu.
3. Scabies (Mange, Demodecosis, Kudis).

VIII.1.F. Penyakit yang disebabkan oleh jamur:
1. Dermatomycosis.

VIII.2. Penyakit pada ular, biawak, buaya dan reptilia lainnya yang bersifat noninfeksius diantaranya adalah:

VIII.2.A. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan nutrisi:
1. Hypovitaminosis A.
2. Hypervitaminosis A.
3. Metabolic bone disease.

VIII.2.B. Penyakit yang disebabkan oleh faktor, fisik, kimiawi, dan faktor lainnya diantaranya adalah:
1. Cloacal prolapse.
2. Calculi urinary.
3. Hepatic lipidosis.
4. Penile Prolapse
5. Sheel damage.
6. Thermal burn

PENTING

Setiap hewan mempunyai resiko terkena suatu penyakit, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius oleh karena itu dalam memelihara hewan harus mengenal berbagai penyakit hewan yang penting yang mungkin menjangkiti hewan yang kita pelihara. Pengenalan suatu penyakit adalah penting paling tidak meliputi mengenai epidemiologi (Kejadian Penyakit, Hospes /Inang, Penularan, Sumber Penyakit); etiologi (Klasifikasi Agen Penyebab Penyakit, Ketahanan Terhadap Tantangan Fisik Dan Kimia: 1. Suhu; 2. pH; 3. Desinfektan; 4. Ketahanan hidup); diagnose (Gejala, Gejala klinis, Lesi, Diagnosa Banding, Diagnosa Laboratorium: Sampel; Identifikasi Agen Penyakit; Tes /Uji Serologi); pencegahan dan penanggulangan (pencegahan Dengan Sanitasi, Pencegahan Dan Pengobatan Secara Medis). Kemampuan mengenal dan mengatasi penyakit meningkatkan harapan dalam usaha peternakan.

*** Penulis Drh. Giyono Trisnadi.

PENTING UNTUK PETERNAKAN: